Oleh : Arif Mustaqim
–
Pembangunan genting
Janji janji dan pencitraan membalut nyeri
Para petinggi yang awalnya bersumpah untuk memajukan negeri
Kini membangun koalisi untuk kepentingan sendiri –
Rakyat, kita berada dalam ilusi
Mereka menghalalkan segala cara untuk duduk di tahta tertinggi
HAM dicabut
Diknitas direnggut tanpa kompromi
Paham kebencian tersebar lewat media –
Bung karno? Aku ingin bercerita
Pribumi menjadi gagap berdemokrasi
Negeri ini seperti terserang tumor –
Pemimpin bangsat!
Sumpah serapah mengisi mulutku
Tak bisa tertahan, “Binatang Berdasi, Tolol, Dungu, Taiii!” .
Seorang teman menahan “Sudah, biarkan saja. Masyarakat terlalu bodoh untuk melihat siapa yang pantas”
Kuhirup udara dari pori pori bumi dengan hikmat “negeri yang indah” batin berucap
Visi repelita, misi tuberculosis –