https://www.majalahanakcerdas.com/?m=1 https://www.majalahanakcerdas.com/?m=1 https://www.majalahanakcerdas.com/?m=1
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini
Sunday, May 25, 2025
No Result
View All Result
POTRET Online
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini
POTRET Online
No Result
View All Result
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini
Pariwara
Beranda Analisis

HARGA NAIK, DAYA BELI RENDAH

Redaksi Oleh Redaksi
1 year ago
in Analisis, Artikel, Ekonomi
Reading Time: 4 mins read
A A
0
5
Bagikan
54
Melihat

OLEH: TAUFIQ ABDUL RAHIM

(Dosen Pasca Sarjana Magister Manajemen (MM) FE Unmuha dan Peneliti Senior PERC-Aceh)

Kondisi ekonomi akhir tahun ini, semakin memprihatinkan kehidupan dan aktivitas ekonomi masyarakat. Ini disebabkan oleh “instability economics” yang menjadikan kondisi pasar semakin sulit melaksanakan aktivitas ekonomi, sehingga siklus ekonomi dan bisnis semakin terpuruk dan memprihatinkan. Kondisi ril yang berlaku adalah, hampir semua harga barang dan jasa di pasar mengalami kenaikan yang signifikan, sehingga membebani aktivitas permintaan (demand) yang tidak mampu menjangkau harga pasar melalui interaksinya dengan penawaran (supply). Maka tidak berlakuknya keseimbangan pasar dan harga (equilibrium market and price).

Selanjutnya secara makroekonomi, jika berlangsung secara menyeluruh dan berlangsung lama, ini dapat menciptakan inflasi, karena harga barang dan jasa yang terus naik dalam jangka waktu tertentu dan lama dan terus menerus disebut inflasi. Jika inflasi tidak diperhatikan oleh pemerintah, serta tidak adanya tindakan ataupun kebijakan dalam bentuk fiskal dan moneter, sesungguhnya ini semakin menciptakan beban yang sangat berat bagi kondisi kehidupan masyarakat secara makroekonomi.

Dengan demikian stabilitas ekonomi dan keseimbangan pasar yang tidak mampu dikendalikan serta diatasi akan menciptakan distabiltas ekonomi secara makro dan berdampak kepada kehidupan sosial kemasyarakatan meluas yang tidak stabil dan sangat terganggu.

Dalam pemahaman kenaikan harga barang dan jasa di pasar, ini dapat saja menjadikan kondisi inflasi dapat berlaku dari dua sisi, baik demand and supply side, yaitu inflasi yang memicu kenaikan harga dari sisi permintaan dan penawaran, sehingga tidak terciptanya keseimbangan pasar di tengah kehidupan masyarakat. Jadi harga barang-barang yang tinggi dan semakin melambung, sementara masyarakat tidak mendapatkan kenaikan pendapatan dari berbagai aktivitas ekonomi yang dilakukan. Dalam kondisi ini, masyarakat tidak mampu menjangkau daya beli, karena uangnya tidak cukup dan atau tidak ada.

Hal ini sangat mempengaruhi aktivitas ekonomi, karena masyarakat secara merata tidak memegang uang untuk keperluan belanja atau konsumsi ekonomi terhadap barang dan jasa sehari-hari, ini ditinjau dari sisi permintaan (demand side). Kemudian dari sisi penawaran (supply side), ini berlandaskan aktivitas produksi, distribusi serta penjualan/penawaran yang dilakukan oleh usaha swasta, perusahaan atau penjual denga  cara menawarkan barang dan jasanya di pasar. Dikarenakan oleh aktivitas produksi yang menurun disebabkan barang dan jasa yang ada di pasar yang tidak laku terjual, maka produktivitas menurun berdampak kepada berkurangnya pendapatan dari sektor usaha.

Demikian juga, aktivitas ekonomi, produksi dan usaha lebih lanjut akan mendistribusikan barang dan jasanya, dengan menggunakan transportasi dan lain sebagainya, baik laut, darat dan udara dikarenakan kesulitan atau naiknya harga/biaya transportasi disebabkan ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) yang sulit serta langka, sehingga untuk mengatasi hal ini berdampak terhadap kenaikan harga barang dan jasa di pasar yang merupakan efek yang ditimbulkan oleh usaha swasta dengan biaya transportasi.

Konsekwensi ini dilakukan karena prinsip bisnis, usaha, perusahaan, penjual dan penawaran dalam usaha menyesuaikan atau menaikkan harga barang dan jasa karena beban ongkos atau biaya dikenakan dan digeser kepada konsumen ataupun pembeli, karena perhitungan “profit oriented”yang menjadi prinsip dasar usaha swasta dan perusahaan secara ekonomi.

Jika kondisi ini terus berlangsung, maka inflasi tidak saja dipahami dari sisi permintaan (demand side), juga dapat tercipta dari sisi penawaran (supply side), maka secara makroekonomi persoalan serta kondisi ekonomi seperti ini tidak dapat dibiarkan begitu saja, meskipun dalam aktivitas ekonomi modern diserahkan seluruhnya kepada pasar (liberalism system).

Karena negara tidak sepenuhnya liberal, maka sistem ekonomi yang tetap melibatkan negara sebagai pengambil kebijakan dan keputusan agar kondisi keseimbangan pasar mesti tercipta kembali/ Di sini, diperlukan adanya kebijakan fiskal dan moneter untuk kembali menyeimbangkan pasar dengan melaksanalan efektvitas kebijakan yang melindungi konsumen atau masyarakat dan penjual ataupun usaha swasta.

Sesungguhnyanya untuk menciptakan kondisi pasar kembali kepada harga pasar semula agak sulit, jika kondisi ekonomi ril tidak dilaksankan dengan kebijakan dan sikap pemerintah secara serius, konsekwen serta konsisten mempehatikan kondisi kehidupan ekonomi masyarakat. Sehingga masyarakat serta usaha swasta benar-benar mearasa bahwa negara atau pemerintah hadir untuk menyelesaikan persoalan ini. Secara prinsip adalah dikarenakan hal ini semakin sangat sulit dilakukan jika tidak adanya keseriusan negara atau pemerintah yang adil, kuat, bertanggung jawab serta sangat memperhatikan kepentingan ekonomi rakyat.

Selanjutnya ini juga berkaitan dengan kebijakan politik dan ekonomi, dimana negara atau pemerintah yang berdaulat atas nama rakyat mesti memiliki kemampuan untuk mengatasi persoalan ekonomi yang dihadapi oleh masyarakatnya, juga kondisi terkini berkaitan dengan kenaikan harga barang dan jasa berhubungan dengan daya beli masyarakat.

Dengan demikian, pada kondisi akhir tahun yang secara rutin dan berlangsung secara berulang-ulang, ternyata pemerintah tidak mampu menjaga kestabilan serta keseimbangan harga pasar yang terjangkau dibeli oleh rakyat. Kondisi keprihatinan ini secara makroekonomi di samping ketidakstabilan harga pasar yang semkain melambung, bahkan terhadap bahan kebutuhan pokok rakyat. Hal ini akan menyebabkan terganggunya stabilitas ekonomi dan kehidupan masyarakat, juga tingkat pertumbuhan ekonomi diperkiran secara signifikan tidak mangalami kenaikan, bahkan dapat terciptanya “hot economy”, di mana kondisi ekonomi akhir tahun mengalami kontraksi, rakyat hidup susah tidak memiliki kemampuan mengatasi kebutuhan ekonominya, secara serius kondisi kehidupan ekonomi seperti ini akan menciptakan krisis ekonomi.

Apalagi di tengah hiruk-pikuknya berhadapan dengan pesta demokrasi politik saat ini, menjadikan perhatian pemerintah disandera oleh kepentingan politik dan pemilu, sehingga lupa akan kondisi keprihatinan rakyat yang sedang susah.

Maka kondisi kenaikan harga barang dan jasa di pasar yang berlangsung secara masif dan sangat membebani rakyat saat ini, mesti ada perhatian pemerintah atau negara, sehingga masyarakat dapat merasakan bahwa ditengah kesusahan yang dihadapi saat ini ada perhatian pemerintah atau negara melalui  kebijakan politik dan ekonomi yang pro-rakyat.

Jika persoalan ini tidak segera diatasi dengan sikap serius pemerintah, secara meluas dampak yang ditimbulkan bahwa, kesusahan rakyat ini akan menciptakan kondisi tidak stabil, secara etika-moral kepercayaan masyarakat kepada negara atau pemerintah akan semakin berkurang, dengan istilah yang sangat populer terjadi “distrusted”, lebih lanjut masyarakat tidak akan peduli lagi, tidak menganggap pemerintah itu ada serta acuh tak acuh memandang pemerintah sebagai sebuah negara yang sah dan akan terus menerus membenci dan tidak menghargai pemerintah yang selalu abai terhadap kepentingan masyarakat atau rakyatnya.

Demikian juga secara prinsipil dianggap bahwa, pemerintah dan negara hanya urusan para elite poitik, pemimpin dan orang-orang, kelompok serta individu yang “haus dan rakus kekuasaan”, hanya memerlukan rakyat pada saat ingin mendapatkan kekuasaan politik dan ekonomi, yang sama sekali tidak hadir menyelesaikan permasalahan kenaikan harga barang dan jasa yang  tidak terjangkaunya daya beli akibat kondisi ekonomi tidak stabil, tidak  seimbang dan tidak dalam keadaan baik-baik saja.  

Share2SendShareScanShare
Redaksi

Redaksi

Majalah Perempuan Aceh

Postingan Selanjutnya

Usah Rasa Sok Suci

KIP DAN BAWASLU TERTIBKAN PEMASANG APK DI POHON-KAYU

Sebanyak 9 Ribu Warga Kota Banda Aceh Sudah Aktivasi IKD

Budayakan Literasi, SLB YBSM Banda Aceh Kunjungi Perpustakaan Wilayah Aceh

Menjalani Takdir dengan Kelapangan Hati

Menjalani Takdir dengan Kelapangan Hati

HABA MANGAT

Haba Mangat

Tema Lomba Menulis Edisi Mei

Oleh Redaksi
May 10, 2025
0
346

27 tahun yang lalu (1998) nilai tukar rupiah terhadap dolar, dari Rp 2,575.00 berangsur turun menjadi Rp 16.000 pada Maret...

Baca SelengkapnyaDetails
Majalah POTRET pun Penting dan Perlu Untuk Melihat Wajah Batin dan Spiritualitas Diri Kita

Tema Lomba Menulis Maret 2025

March 22, 2025
342

Responden Terpilih

March 14, 2025
124
Majalah POTRET pun Penting dan Perlu Untuk Melihat Wajah Batin dan Spiritualitas Diri Kita

Pemenang Lomba Menulis Februari 2025

March 2, 2025
360

Jajak Pendapat #KaburAjaDulu

February 22, 2025
232

SELAKSA

  • All
  • Tabrani Yunis
Jejak Kelelawar

Jejak Kelelawar

Oleh Tabrani Yunis
2025/05/24
0
69

Oleh Tabrani Yunis  Burung-burung kelelawar datang berkunjung Berkerumun -kerumun saling sambung Terbang tinggi jauh melambung Langit terang kelihatan mendung Burung-burung...

Gerimis Turun Menjelang Petang

Gerimis Turun Menjelang Petang

Oleh Tabrani Yunis
2025/05/18
0
71

Oleh Tabrani Yunis Mendung berarak menjelang petang Kala mentari bergegas pulang Berbalut pelangi jingga luas membentang Diguyur gerimis bergoyang kencang ...

Merevitalisasi PDIA, Merawat Ingatan Membangun Ketangguhan

Merevitalisasi PDIA, Merawat Ingatan Membangun Ketangguhan

Oleh Tabrani Yunis
2025/05/17
0
91

Oleh Tabrani Yunis Perasaan hati bercampur aduk, kala masuk ke ruang pertemuan di gedung  BAST -ANRI atawa gedung Balai Arsip Statis...

Bhoi Morica: Inovasi Kue Tradisional Aceh Oleh 3 Mahasiswi USK Sebagai Solusi Anti-Stunting dan Anti-Cacingan

Bhoi Morica: Inovasi Kue Tradisional Aceh Oleh 3 Mahasiswi USK Sebagai Solusi Anti-Stunting dan Anti-Cacingan

Oleh Tabrani Yunis
2025/05/16
0
182

Oleh: Tabrani Yunis Bhoi Morica merupakan inovasi pangan fungsional berbasis kue tradisional Aceh yang dikembangkan sebagai solusi lokal untuk mengatasi...

Populer

  • Memaknai Kekhususan Hari Jum’at

    Abu Syech Mud; Syekhul Masyayikh Ulama Dayah Aceh Periode Awal. 

    10 shares
    Share 4 Tweet 3
  • Bunda Literasi di Era Artificial Intelligence

    10 shares
    Share 4 Tweet 3
  • Nol Saldo di Masjid Jogokariyan; Literasi Keuangan

    9 shares
    Share 4 Tweet 2
  • Jejak Kelelawar

    7 shares
    Share 3 Tweet 2
  • Puisi-Puisi Abdul Aziz Ali. Ipoh, Perak, Malaysia

    8 shares
    Share 3 Tweet 2
POTRET Online

Copyright@potret2025

Media Perempuan Aceh

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Program 1000 Sepeda dan Kursi roda
  • Kirim Tulisan

Follow Us

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • POTRET Budaya
  • Haba Mangat
  • Artikel
  • Aceh
  • Kirim Tulisan
  • Literasi
  • Essay
  • Opini

Copyright@potret2025

-
00:00
00:00

Queue

Update Required Flash plugin
-
00:00
00:00