PADANGPANJANG, Potretonline.com- Komunitas Seni Kuflet menggelar diskusi rutin (25/11) di sekretariat Kuflet. Diskusi terkait perbincangan mengenai siaran pers, mendiskusikan Seluk beluk penulisan siaran pers, bagaimana penulisan release itu menjadi menarik dan tersampaikan kepada publik. Kegiatan diskusi mengundang Narasumber, founder Sekolah menulis elipsis, Muhammad Subhan, seorang penggiat literasi yang aktif dalam dunia penulisan.
Muhammad Subhan menyampaikan, siaran pers itu sangat penting untuk mengembangkan branding organisasi secara luas, untuk disebarkan ke berbagai media. Tutur Penulis yang juga Pegiat Literasi itu.
Teknik penulisan penting memperhatikan narasi, sehingga dapat memilah statement mulai dari lead atau teras berita.
Berita itu harus to the point ke topik
Siaran. Pers itu sifatnya hanya memberitahukan saja, tuturnya.
Muhammad Subhan juga menambahkan, berita yang dimuat adalah berita yang masih hangat. Peristiwa dan cerita yang baru dan layak dijadikan berita.
Terdapat kutipan menarik yang dibahas dalam diskusi “manusia digigit anjing itu bukan berita, manusia menggigit anjing itu berita. Berita menyajikan hal yang Menarik, suatu yang besar, Unik, Terkini, Luarbiasa, dan Langka,” Tutur Novelis Rumah Di Tengah Sawah itu.
Peserta diskusi S. Hasanah Nst.mengatakan, sangat tertarik dengan diskusi ini. Dari kegiatan diskusi ia mengetahui bahwa dalam menulis release berita, kita juga harus mempertimbangkan pemilihan narasumber.
Menanggapi pertanyaan dari S. Hasanah Nst. tentang bagaimana pengambilan berita oleh wartawan, Muhammad Subhan menuturkan “berita yang didapat itu sebaiknya dicatat semua dan diterima semua, baik salah ataupun benar, wartawan dia berfungsi menyampaikan berita saja, yang menilai berita itu adalah pembaca.
Penasihat Komunitas Seni Kuflet Dr. Sulaiman Juned M.Sn memaparkan Permasalahan terjadi ketika media memuat berita yang salah. Media bisa saja dibawa ke ranah hukum. Sebaiknya informasi yang didapat dalam berita berimbang dan tidak hanya dari satu orang saja apalagi jika itu menyangkut nama baik seseorang atau instansi tertentu.
Iis Wulandari, peserta diskusi yang juga anggota komunitas Kuflet mengatakan bahwa dia sangat senang ikut dalam kegiatan diskusi di komunitas seni Kuflet, Iis menanggapi persoalan lead yang harus memasukkan unsur yang penting, menurut Iis ” sebaiknya penulis berita mencari tahu apa kategori paling penting dari berita yang mesti dimasukkan dalam penulisan lead”.
Peserta lainnya Opi Yanda Riska yang juga anggota komunitas Kuflet, merasa sangat senang bisa menjadi moderator dalam kegiatan diskusi ini. Menarik bagi Opi dapat mengetahui penjelasan mengenai penulisan siaran pers, dan mengetahui tentang sepak terjang pers di era Gen Z.
Narasumber, Muhammad Subhan selanjutnya memaparkan, kegiatan dari pers itu juga harus mementingkan human interest atau menyentuh sisi kemanusiaan. (*/ Rezi Ilfi)