• *WARGA MUHAMMADIYAH LEMBAH SABIL SANTUNI 100 ANAK YATIM*
  • *WARGA MUHAMMADIYAH LEMBAH SABIL SANTUNI 100 ANAK YATIM*
  • Gepeng Yang Diamankan Satpol PPWH Banda Aceh Pakai Sabu Sebelum Beraksi
  • Home 1
    • Air Mata Mata Air
  • Home 2
  • Home 3
  • Home 4
  • Home 5
  • Memilih Pendidikan, Memilih Masa Depan
  • Redaksi
  • Telaga Sastra Cinta “Savitri J”
Thursday, October 5, 2023
No Result
View All Result
No Result
View All Result
No Result
View All Result
Home Analisis

Bangsa yang Kehilangan Gerakan Kebudayaan

admin by admin
June 10, 2023
in Analisis, Budaya, Essay, POTRET Budaya, Sastra
0
Bangsa yang Kehilangan Gerakan Kebudayaan
0
SHARES
1
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

 

Oleh : Pril Huseno

Video  penggalan “Pantun Koruptor” dari Budayawan legendaris WS Rendra yang dibacakan dalam acara musik kalau tak salah Sawung Jabo cs (Swami-Kantata Takwa).

Selain pantun tersebut, sajak-sajak Rendra yang digolongkan orang sebagai puisi-puisi pamflet, memang tajam menusuk. Yang disindir tidak bisa marah, kecuali hanya memanggil “Si Burung Merak” itu untuk diinterogasi aparat keamanan. Terasa pula kini, kita kehilangan greget dari Gerakan Kebudayaan sebagaimana kemarin disitir oleh bang Jus Soema di Praja, eks jurnalis Indonesia Raya.

Gerakan Kebudayaan, jika tetap hidup dan eksis di tengah komunitas anak bangsa, tidak hanya diwakili oleh gerakan-gerakan menghidupkan kesenian tari, lukis, seni suara dan sebagainya, tetapi juga gerakan memelihara adab dan literasi lewat kontinuitas dan kesinambungan berpikir.

Gerakan Kebudayaan juga mengartikulasikan kemampuan anak bangsa untuk memilah, mana aktivitas anak bangsa yang mempunyai kontribusi positif untuk memajukan peradaban, dan mana gaya hidup dan aktivitas anak bangsa yang dapat memporakporandakan kekuatan budaya dan peradaban yang sedang berjalan.

Bangsa yang sedang menuju proses “terjun bebas” dari peradaban yang semula (adiluhung), ketat menjaga martabat/marwah individu dan kelompok, budaya malu, harga diri, menuju kualitas bangsa yang jatuh ke titik nadir akibat budaya korupsi luar biasa, kemunduran demokrasi, degradasi kualitas pendidikan dan ketahanan ekonomi/pangan, banyak dipengaruhi oleh sejauh mana kualitas peradaban terjaga, antara lain dengan Gerakan-gerakan Kebudayaan.

Selain kehilangan sosok budayawan besar WS Rendra, gerakan kebudayaan juga “mengkeret” di lingkungan akademisi kampus sebagai penjaga moral intelektual bangsa. Telah amat jarang didengar, seruan-seruan perbaikan total dari kampus yang mengecam budaya korup, mau menang sendiri, sadisme, materialisme sebagai impact neoliberal kapitalistik. Sedang untuk menyelenggarakan kegiatan-kegiatan kritik sosial lewat parade seni dan puisi saja kampus tidak lagi mempunyai nyali. Padahal dulu aktivitas itu yang kerap menjaga hati nurani bangsa lewat kritik-kritik sosial tajam yang disampaikan melalui saluran seni dan kebudayaan.

Gerakan-gerakan literasi yang menghasilkan karya-karya masterpiece pemikiran anak bangsa juga seolah sayup-sayup saja. Kecuali oleh beberapa gelintir tokoh yang kerap menuliskan opini terhadap kejumudan kondisi, tetapi sebuah gerakan besar yang menghasilkan pokok-pokok pikiran tajam dan bernyali juga meredup.

Para tokoh cendekiawan muda yang dulu di awal-awal orde baru bermunculan segar antara lain tergabung di lembaga LP3ES dan lain-lain, kini seakan “hidup segan mati tak mau”. Terasa sekali, elan vital kemajuan peradaban bangsa melalui kegiatan berpikir dan literasi amat jauh berkurang.

Lalu apa yang harus dilakukan?

Yogyakarta, 08 Juni 2023

Related

Previous Post

CATATAN NANIK S DEYANG

Next Post

Ratapan Anak Pinggir Sungai

admin

admin

Next Post
Ratapan Anak Pinggir Sungai

Ratapan Anak Pinggir Sungai

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended

Profesor Agung Pranoto Mengapresiasikan Buku Sajak Secangkir Air Mata,  Karya Hamdani Mulya

Profesor Agung Pranoto Mengapresiasikan Buku Sajak Secangkir Air Mata, Karya Hamdani Mulya

12 hours ago
Kajian Millenial RTA Aceh Utara Kembali Hadir di Geureudong Kupi Bulan Ini, Bahas Ilmu Parenting

Kajian Millenial RTA Aceh Utara Kembali Hadir di Geureudong Kupi Bulan Ini, Bahas Ilmu Parenting

13 hours ago

Trending

Amplop Tua Itu

Amplop Tua Itu

1 day ago
Pembelajaran Bermakna dengan Memanfaatkan Aplikasi Digital

Pembelajaran Bermakna dengan Memanfaatkan Aplikasi Digital

1 year ago

Popular

Jangan Samakan FGD dengan Seminar

1 year ago
Mewaspadai Cyberbullying Pada Anak

Melihat Sisi Lain Kaum Remaja

2 weeks ago
Nasib Perempuan di Lokasi Tambang Blang Nisam

Nasib Perempuan di Lokasi Tambang Blang Nisam

1 month ago
Pembelajaran Bermakna dengan Memanfaatkan Aplikasi Digital

Pembelajaran Bermakna dengan Memanfaatkan Aplikasi Digital

1 year ago
Sejarah Penghancuran Huruf Arab Melayu/Jawi dan Jawoe Oleh Penjajah Eropa

Sejarah Penghancuran Huruf Arab Melayu/Jawi dan Jawoe Oleh Penjajah Eropa

6 months ago

Spam Blocked

22,526 spam blocked by Akismet

Follow Us

  • Redaksi
  • Feed

Copyright © 2022, potretonline.com

No Result
View All Result
  • Home
  • Potret Utama
  • Sorotan
  • Bingkai
  • Bingkai Sekolah
  • Frame
  • Tips Kita
  • News
  • Sehati
  • English Article
  • Wisata
  • Blitz
  • Sastra
  • Sketsa
  • Peace Corner
  • Kronis
  • Lensa

Copyright © 2022, potretonline.com

Go to mobile version