Zulkifli Abdy
SEBAIT DOA DI TENGAH WABAH
Di tengah-tengah kecamuk wabah
Segala harap telah mengemuka
Segenap pasrah pun mulai menepi
Mentari pagi hangatkan raga dan
sejukkan hati
Rembulan senantiasa hadir
menawar kegelapan malam
Aku mengayuh bahtera asa ini
dengan doa dan airmata
Yaa Allah.., yaa Rabb..,
Ingin aku beranjangsana ke
arasy Mu
Dan bercerita tentang apa yang
terjadi di muka bumi
Seraya kulangitkan bait-bait doa
ini keharibaan Mu
Kini hati kami sangat cemas,
jiwa kami terasa mulai rapuh
Pesan-pesan Mu dalam kitab
suci senantiasa menjadi
sandaran kami
Bahwa Engkau tidak akan
membebani manusia melainkan
sesuai dengan batas
kesanggupannya
Kendati bahu kami tidak
memikul beban, namun
batin ini terasa berat
Di tengah-tengah kecamuk wabah
Aku terus saja membaca tanda-
tanda zaman sebagaimana
firman Allah
Melalui wabah ini Allah bagaikan
mengirim pesan kepada ummat
manusia
Seketika semesta menangis
Penghuni bumi pun meratap
Tatkala wabah ini datang
Ramadhan pun menjelang
Bulan yang penuh rahmat dan
ampunan
Yaa Allah.., yaa Rabb..,
Lindungi kami dari wabah ini
Engkau akhiri semua ini atas
kasih Mu
Kami akan menunaikan ibadah
puasa
Satu-satunya amalan yang akan
kami persembahkan hanya
untuk Mu semata
Kami ingin bertemu lagi dengan
lailatul qadar di malam-malam
ganjil Ramadhan
Malam seribu bulan yang selalu
Engkau rahasiakan itu
Aku yakin segala yang berlaku
ini adalah atas kehendak Mu
Aku pun yakin wabah ini juga
akan berlalu atas kehendak Mu.
(Z.A – Banda Aceh, 3 April 2020)
MASA YANG SINGKAT
Waktu bergerak begitu cepat,
laksana bergegas
Rasanya baru saja kemarin,
kita berpuasa sebulan lamanya
Kini Ramadhan telah tiba lagi,
Menabur rahmat dan ampunan
Waktu bergerak terlalu cepat,
bagai berlari
Tak akan hirau pada yang lalai,
yang terhanyut di jeram duniawi
Apalagi yang ingin terus berada
di sini, mengabadikan dunia
Waktu terus saja melaju,
menuju ke satu titik
Dimana dunia ini akan purna,
babak baru pun telah menanti
Di sanalah kita akan berdiam,
di keabadian sesungguhnya.
(Z.A -Kutaradja, Mei 2022)
PENANTIAN
di ruang penantian
aroma malam semakin wangi
sewangi kasturi menyapa sunyi
sesayup tadarus nyanyian qur’ani
Menyejukkan relung-relung hati
mengurai sunyi mengusir sepi
di hati nan menanti.
(Z.A -Beranda Malam, 10 April 2023).