Oleh Fifi Alayda
New Normal merupakan istilah fase baru menyusul penerapan kebijakan stay at home atau work at home atau pembatasan sosial untuk mencegah penyebaran wabah virus corona secara murni. New Normal terutama untuk memungkinkan penduduk yang perlu pergi bekerja sesuai dengan standar kesehatan yang telah ditetapkan, supaya menyelamatkan nyawa warga negara dan memberdayakan negara untuk menjalankan fungsinya.
Namun pemerintah Indonesia mengambil kesimpulan dengan mengeluarkan aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar yang banyak dipahami dengan singkatan PSBB. Penerapan PSBB ini berlaku seluruh kalangan tanpa ada pengecualian.
Peraturan pada PSBB telah disebutkan bahwa mereka keluar wilayah tertentu harus menyertakan beberapa dokumen yang disyaratkan. Pemerintah juga berharap bahwa penularan virus corona di kalangan masyarakat itu dapat diputus sebelum vaksin itu ditemukan dan dapat kembali normal sesudah menetapkan yang namanya New Normal dengan disiplin agar terbebas dari Covid-19.
Sejalan dengan penyebaran virus corona di tanah air pada awal Maret 2020, muncul suatu trend berolahraga di Era New Normal yaitu bersepeda. Trend sepeda saat itu melanda seluruh kalangan masyarakat hingga berbagai kota yang ada di Indonesia. Mengendarai sepeda adalah olahraga pilihan yang sehat, menyenangkan, dan berdampak rendah, sehingga bisa dilakukan untuk semua umur/ Tidak hanya anak-anak, juga remaja, bahkan orang tua. Mengapa orang senang melakukan olahraga bersepeda karena aktivitas ini fleksibel dan bisa disesuaikan dengan rutinitas harian. Bahkan sepada menjadi alat transportasi sehari-hari untuk bekerja dengan sebutan bike to work. Sehingga masyarakat dapat melakukan mobilitas dengan bersepeda supaya menghindari kepadatan angkutan umum.
Bersepda, digemari lantaran banyak yang beranggapan bahwa bersepeda memungkinkan penggunanya untuk tidak berdekatan dengan orang lain. Trend bersepada juga memberikan keuntungan bagi para pengusaha sepeda, sehingga penjualan pun menjadi meningkat.
Bersepeda merupakan pilihan olahraga yang dianggap dapat memenuhi unsur pembatasan sosial dibandingkan dengan jenis olahraga lainnya. Namun, meski bersepeda di tengah pandemi ini menjadi pilihan utama untuk dapat mengatasi rasa jenuh di rumah.
Besepeda juga dapat mengakibatkan kecelakaan bagi beberapa orang, banyak fakta dan laporan mengenai tentang kecelakaan akibat bersepeda yang diterima oleh pihak kepolisian. Alasan kecelakaan bersepeda pun beragam, di antaranya adalah pesepeda telah mengabaikan keselamatan dan etika berkendara di jalan raya. Banyak pendapat mengatakan bahwa bersepeda di tengah pandemi itu boleh dan sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh.
Pesepeda juga harus menaati peraturan di jalan raya dan tidak bisa sembarangan, contohnya tidak menggunakan gawai waktu bersepeda. Belum banyaknya jalur khusus sepeda di beberapa tempat, juga dapat menimbulkan risiko kecelakaan yang cukup besar. Pendapat yang dikatakan oleh Toto Sugirto, selaku co-founder mengatakan bahwa pemerintah harus memenuhi hak para pesepeda. Di mana dalam UU No. 22 Tahun 2009 yang mengatur tentang hak dan rasa aman bagi sepeda harus dipenuhi oleh pemerintah dengan mengontrol lalu lintas agar hak dan kewajiban para pesepeda terpenuhi, di antaranya : keamanan, keselamatan, ketertiban, kelancaran dalam berlalu lintas, suatu keadaan berlalu lintas dan penggunaan angkutan yang bebas dari hambatan dan kemacetan di jalan.
Adapun beberapa pandangan terkait dengan kegiatan bersepeda di masa New Normal ini, dianjurkan menggunakan masker kain Centers for Disease Control and Prevention (CDC). Semua orang, baik sedang sakit atau tidak untuk menggunakan masker. Masker bisa berupa kain apa saja, tetapi akan lebih baik jika dilapisi 2 sampai 3 lapis. Penggunaan masker kain ini dapat menurunkan risiko penularan covid-19 melalui droplet saat seseorang berbicara, batuk, dan bersin.
Pemakaian masker saat bersepeda juga tidak mengganggu asupan oksigen ke dalam tubuh. Pada penggunaan pulse oximetry untuk mengukur kadar oksigen dalam darah, menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh menggunakan masker kain terhadap berkurangnya oksigen dalam darah.
Menjaga jarak juga penting untuk dilakukan saat bersepeda di masa New Normal ini. Jaga jarak kurang lebih 1 meter dengan orang lain saat bersepeda. Jika ada rombongan sepeda lain, usahakan jangan terlalu mendekat pada rombongan tersebut. Lebih baik bersepeda dengan lebih santai, tetapi mengurangi jumlah paparan dengan orang lain. Akan lebih baik juga jika bersepeda sendiri atau dengan orang-orang serumah.
Kemudian menjaga kebersihan juga merupakan salah satu cara untuk terhindar dari paparan Covid-19. Beberapa hal yang harus selalu dilakukan adalah mencuci tangan dan kaki dengan sabun dan air mengalir, sebelum dan sesudah bersepeda. Selalu mandi setiap kali setelah keluar rumah. Selain itu, pakaian yang sudah digunakan harus segera dicuci dengan air hangat dan deterjen. Bersihkan sepeda sebelum dan sesudah bersepeda, dengan lap bersih dan disinfektan.
Bersepeda di masa New Normal ini memang diperbolehkan, tetapi tetap harus memperhatikan beberapa protokol kesehatan yang harus selalu dijalankan. Dengan begitu, kita bisa tetap terlindungi dari kemungkinan terpapar dengan Covid-19.
Bersepeda memiliki banyak manfaat, yaitu manfaat yang paling dapat dirasakan oleh para pesepeda adalah memperkuat system kekebalan tubuh. Di masa pandemi ini, Kesehatan menjadi hal yang sangat berharga dan mahal. Semua orang berlomba-lomba untuk terus berusaha menjaga Kesehatan mulai dari olahraga hingga minum vitamin. Oleh karena itu, bersepeda menjadi pilihan terbaik untuk dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Salah satu dokter di Jerman mengatakan bahwa bersepeda dapat melancarkan peredaran darah dan kesempatan untuk pertukaran oksigen yang sangat baik.
Namun karena faktor adanya virus corona ini, beberapa tempat olahraga atau kebugaran harus ditutup, sehingga pilihan tempat untuk berolahraga pun semakin sedikit. Dan juga maafaat dari trend bersepeda ini adalah dapat menghilangkan perasaan stress. Semenjak pemerintah menetapkan aturan untuk menutup beberapa tempat dan belum mengizinkan untuk membuat suatu acara. Banyak orang yang menghabiskan waktu si rumah saja, dan membuat sebagian orang stress. Karena dengan bersepeda bisa merasakan angin, dan juga bisa melihat suasana alam di sekitar dengan tetap jaga jarak.
Dengan demikian bersepeda di tengah pandemi adalah sebuah fenomena yang memiliki beragam sisi. Semua tergantung dari mana kita memandang fenomena bersepeda yang sedang banyak di gandrungi para pemuda khususnya. Jika melihat dari sisi baiknya, bersepeda memberikan banyak manfaat positif di tengah pandemi, sehingga banyak para ahli yang berpendapat positif mengenai trend bersepeda.
Namun disisi lain, jika melihat bahayanya, sepeda juga rentan mengalami kecelakaan. Hal tersebut terjadi lantaran kurang patuhnya para pesepeda ketika di jalan raya dan kurangnya fasilitas yang memadai untuk bersepeda.
BIONARASI
Fifi Alayda atau yang lebih sering dipanggil Fifi merupakan seorang perempuan kelahiran Sigli, 17 Agustus 2002. Saat ini menjadi mahasiswi jurusan Komunikasi Penyiaran Islam di Universitas Islam Ar-Raniry Banda Aceh. Menulis berita sudah menjadi hobi ketika masih duduk di bangku sekolah menengah atas hingga kini sudah memasuki usia 20-an.
Ini adalah salah satu tulisan opini yang pertama kali ia perlombakan. Sebelumnya ia pernah mengikuti perlombaan tulisan non-ilmiah seperti karya dan menulis dongeng. Dan karyanya dimuat pada salah satu buku yang diterbitkan oleh beberapa penerbit, seperti kecil-kecil punya karya. Untuk kali ini, ia memberanikan diri untuk mengupload karya tulisan opininya ke media. Simak kegiatan sehari-hari Fifi Alayda dalam akun instagramnyaa @alayda_fifi17.