MENCEGAT LAILATUL QADAR (LQ) 1
Lailatul Qadar – Malam kemuliaan
Lebih baik dari seribu bulan !!
‘’Lailatul qadr,khairun min alfi syahr’’
Dikejar – kejar ummat
untuk meraih keberkatan
Bila dirujuk al Quran dan sirah turunnya
Malam al Quran ‘diturunkan’ dari Baitul Izzah ke bumi
Qs Al Qadr 97 : 1-5
“telah berlaku” – fi’il madhi ( past tense)
Yang dibawa malaikat turun adalah berupa rahmat
dan keberkatan dan “AL HIKMAH”.
Al Hikmah memang selalu digandingan dengan ayat al Quran(al Kitab)
Al Hikmah ini berlaku ‘sepanjang Kehidupan’ sehinggaKiamat
Al Hikmah membawa konotasi – fi’il mudhari’– (present continuos tense)
QS an Nisaa 4 ; 113 , QS ali Imran 3 ;164
QS az Zukhruf 43 ; 4 , QS al Baqarah 2 ; 269
QS ad Dukhan 44 ; 3-4
Kita disogok dengan kisah-kisah mitos
Pokok sujud , air beku
Sepanjang kehidupan kita tidak pernah rasai situasi itu
Dan itu bukan tanda mutlak turunnya Lailatul Qadar
bukan tanda meraih al Hikmah .
Pastinya yang akan menerima anugerah ” al Hikmah”
Adalah insan yang istiqamah dalam menahan diri
“Rohani dan jasmani”nya
dari segala bentuk fujur dan mungkar
Yang meraih akhlaq yang murni
Akhlaq nubuwwah, yang makarimal akhlaq
Apakah signal insan meraih Lailatul Qadar
atau hanya bermimpi atau hanya mencegat
malam-malam Ramadan ?
Insan termangu, bisu dan dungu
Jom muhasabah diri, Introspeksi diri
Pandang ke dalam diri
(BEDAH SIASAT LAILATUL QADAR)
Lailatul Qadar bukan barang-barang murahan
Dicegat-cegat dikejar-kejar
Ini bukan barang duniawi
Berapa ramai yang berjaga-jaga malam
Jaga, pilot, pekerja shift malam,polis, askar
mereka pun berjaga malam
dapatkah Lailatul Qadar.
Berapa ramai yang iktikaf di masjid, berkumpulan,
ada persediaan sahurnya
pun Lailatul Qadar melewati saja
Ingat ya, bukan meliwati ye!
Ia adalah anugerah berprestij
dari Tuhan Yang Ahad
Hanya yang suci akan tersentuhan
La yamassuhu ilal muthahharun
Qs al Waqiah 79
Namun usaha kejar-kejar
tidak dipersalahkan.
Yang meraih Lailatul Qadar pasti ada tandanya ;
Jiwanya pasti ;
Tenteram dan tenang(Mutmainnah)
Redha ,tawadduk dan pasrah
Lembut dan nyaman
Santun menyantuni
Toleran dan apresiatif
Di situ wujud sifat haiyin ,laiyin, qaribin dan sahl
Soulnya ;
Inspiring, motivating, accommodating, appreciating
Loving dan everlasting
Bukannya yang melenting-lenting.
Agaknya di mana kita dapat mencelah.
Jom, perhati rakan yang di sebelah
Jangan salah peluk !
Hamba yang daif lagi faqir
ALKHAIR ALJOHORE@
11 April 23