Karya : Zulkifli Abdy
Kuhilirkan malam ke lembah
dimana hati ini berdiam di
palung sunyi
Tiba-tiba percakapan terhenti
pada nyanyian bisu
Hanya ada aku dan bayanganmu
yang menghiasi labirin malam
Lelah jiwa ini menjelajahi kembara
dimana aku menantimu
Diantara arak-arakan kafilah yang
mungkin akan singgah
Ingin kutambatkan temali doa di
tiang malam
Sementara kecambah harap pun
mulai berbunga
Oh, ternyata perjalanan malam ini
terasa begitu indah
Tidak terlalu menurun dan tidak
pula mendaki
Hanya mengitari suatu titik dimana
hanya ada noktah
Noda kehidupan yang terkikis
tangis dan air mata
Bias lentera semakin sayu dikepung
gelapnya malam
Bahtera terombang-ambing dilamun
ombak samudera
Yang akan mengantarkan aku ke
dermaga dimana kuharap kau telah
menanti di sana
Laila.., kekasihku..,
Aku merindukan lagi suatu malam
dimana kita pernah bersama
Dimalam ramadhan yang bertirai
rinai dalam bilangan ganjil
Malam ini akan kunantikan lagi
kehadiranmu dalam ketiadaan
Ketiadaan semu yang tak pernah
benar-benar kupercaya
Bukankah kehadiranmu sepasti
terbitnya mentari pagi
Boleh jadi kesemuan ini sesuatu
yang kau sengaja
Agar bola mataku tak sedetik pun
berpaling dari arah kemungkinan
kau akan tiba
Dimana pada suatu momen yang
syahdu kita dipertemukan di titian
takdir Ilahi
Laila.., kekasihku..,
Engkaulah sesungguhnya malam
kemuliaan yang kunantikan itu.
(Z.A -Kutaradja, 26 April 2022)