Oleh Zulkifli Abdy
Silpa..,
Mungkin engkau bertanya,
mengapa aku tidak membawamu
sampai ke tapal batas kembara ini
Dan menghabiskan segala bekal
yang kita bawa tatkala berlibur
di penghujung tahun
Karena aku khawatir bahwa kita
akan kemalaman dan ibumu akan
memarahiku
Hanya karena dianggap tidak becus
dalam memperlakukanmu, anaknya
Silpa..,
Kata orang kau begitu cantik,
sehingga banyak yang cemburu
ketika aku menggenggam jemarimu
di tengah keramaian
Sementara mereka tak sepenuhnya
tahu bahwa kecantikanmu telah
sangat membebaniku
Sungguh indah perjalanan ini
dalam khayalan
Namun belum tentu seindah itu
dalam kenyataan
Silpa..,
Sudahlah..,
Kita abaikan saja dahulu keinginan
tamasya ini
Bukankah disamping pandemi, cuaca juga sedang mengalami pancaroba
Kendati terhenti kita tetap akan pergi
Mungkin tahun depan akan kita arungi samudera waktu yang kau dan aku telah lama menunggu
Hanya satu yang kuharapkan, agar
kau tak akan pernah ingkar janji.
(Z.A -Kutaradja, 12 November 2021)