Oleh ANIS BILLAH
PELAJAR SMP N ULUMUL QURAN, PiDIE JAYA
Hari ini adalah hari minggu, lebih tepatnya pagi hari ini saya pergi ke musium Pidie jaya untuk mengikuti latihan menulis cerpen. Saya beserta kawan yang mengikuti latihan tersebut pergi ke musium dijemput bapak Hidayatullah yaitu bapak Guru Bahasa indinesia kami di sekolah. Saya pergi terlebih dahulu bersama bapak Hidayat.
Saat sudah sampai, ternyata musium itu berada di dalam taman kota. Setelah saya turun dari sepeda motor. Oh iya taman kota ini tidak terlalu jauh dari pesantren kalian bisa pergi dengan sepeda motor, sepeda, mobil dan jalan kaki juga boleh, kalau mau merasakan lelah yang sangat berat heee…
Di saat saya memasuki taman kota tersebut, ramai sekali pengunjung yang datang. Pagi saja sudah ramai, apalagi sore ? Pasti lebih ramai lagi, yakan?
Ketika saya melihat para pengunjung tersebut, ternyata adalah mereka teman-teman dari pesantren, sepertinya mereka habis jogging dan singgah di sini. Sayapun mendekati mereka dan menyapa haii…eh Anis, ngapain ke sini?” tanya mereka. Ikut latihan menulis cerpen” jawab saya,.
“ikutnya di sini? “ tanya mereka, bukan di sini sih, di Museum Pidie Jaya “kata saya”, ooh… jawab mereka, beberapa menit kemudian, Shafia sempat bersama pak Hidyat. Shafia adalah kawan yang saya bilang tadi, yang juga mengikuti latihan cerpen.
Setelah itu bersama Shafia juga bersama pak Hidayat pergi ke Museum Pidie jaya yang berada di ujung taman kota. Saat sedang berjalan bejalan menuju mesium saya melihat di situ rakit.
Kalau ingin menyebrang ke sana harus menarik talinya, waktu saya mau menaikinya jembatan itu, ternyata di situ ada adik-adik dari pesanteren, “lagi ngapain kalian?” tanya Pak Hidayat,”
Cari pahala Pak, hehe..” kata mereka” oh…berarti harus sampai sore ya biar dapat pahala yang banyak” canda bapak. Mana ada pak sampai sore, kata merek. Setelah itu kami pun menyebrangi danau buatan, dan kami pun sampai di musium, dan di sana sudah ada beberapa kawan yang juga mengikuti pelatihan cerpen.
Sebelum memulai acaranya kami disuruh befoto dulu sebagai kenang-kenangan, setelah itu kami pun memulai latihan menulis cerpen dengan penyajian yang sangat menarik dan sangat memotivasi kami untuk mulai menulis. Kami benar-benar merasa bahwa menulis itu asyik, menyenangkan dan mudah. Jadi keren sekali rasanya. Semoga nanti akan ada lagi pelatihan menulis yang bisa memberikan kami kesempatan seperti ini.