• *WARGA MUHAMMADIYAH LEMBAH SABIL SANTUNI 100 ANAK YATIM*
  • *WARGA MUHAMMADIYAH LEMBAH SABIL SANTUNI 100 ANAK YATIM*
  • Gepeng Yang Diamankan Satpol PPWH Banda Aceh Pakai Sabu Sebelum Beraksi
  • Home 1
    • Air Mata Mata Air
  • Home 2
  • Home 3
  • Home 4
  • Home 5
  • Memilih Pendidikan, Memilih Masa Depan
  • Redaksi
  • Telaga Sastra Cinta “Savitri J”
Sunday, March 26, 2023
No Result
View All Result
No Result
View All Result
No Result
View All Result
Home Artikel

Kurangi kemacetan, Banda Aceh perlu tiru Jepang

Tulisan dalam rangka Lomba Menulis Essai Majalah POTRET yang diselenggarakan oleh CCDE, POTRET Gallery, Majalah POTRET dan Majalah Anak Cerdas dengan dukungan Toko Serikat Bike dan Jasaroda. Tulisan ditayangkan Apa adanya dari penulis, tanpa diedit oleh pihak penyelenggara. Silakan baca dan berikan komentar terhadap tulisan dan berikan like

admin by admin
March 17, 2023
in Artikel, bantuan sepeda, Bingkai, Essai, Kompetisi, Lomba Menulis POTRET, Media Perempuan, Opini, Program 1000 sepeda dan kursi Roda
0
Kurangi kemacetan, Banda Aceh perlu tiru Jepang
0
SHARES
2
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

.

Oleh : Anzelia Anggrahini

Jepang adalah salah satu negara komunitas sepeda terbesar di dunia. Diambil dari kumparan.com jumlah pengguna sepeda di Jepang mencapai 72 juta, atau lebih dari setengah populasinya yang berkisar 120 juta jiwa. Maka tak heran bersepeda sudah hal yang lazim dan populer di jepang.

Di Indonesia sendiri, penggunaan sepeda sangat minim sekali. Bahkan bisa dihitung presentase pemakaiannya.

  Sebenarnya dengan bersepeda dapat meminimalisirkan penggunaan kendaraan

yang berbahan bakar minyak, mengurangi polusi udara dan yang paling penting adalah

menetralisirkan jalanan dari kemacetan.

Kemacetan adalah keadaan disaat arus lalu lintas yang melintas dijalan yang dilalui telah

melampaui kapasitas dari jalan itu dan menyebabkan laju dari kendaraan menjadi lambat serta

terhenti sehingga hal itu mengakibatkan tersendatnya kendaraan. Kemacetan akan terus

meningkat jika arus lalu lintas terus naik sehingga kendaraan saling berdempetan satu sama lain,

dan kemacetan total terjadi ketika kendaraan tersebut bergerak sangat pelan atau harus berhenti

(Tamin,2000).

Dibagian daerah Banda Aceh, juga merasakan hal yang sama. Seperti halnya kemacetan yang

terjadi ditempat tempat tertentu. Misalnya di daerah Kopelma Darussalam. Yang dimana

Kopelma Darussalam disebut dengan daerah “ Jantung Hati Rakyat Aceh” atau kota para pelajar.

Di setiap tahunnya, kapasitas penduduk daerah Darussalam kian meningkat yang disebabkan

adanya penerimaan mahasiswa baru pada dua Universitas terkenal di Banda Aceh, yaitu

Universitas Syiah Kuala dan Universitas Islam Negeri Ar-Raniry. Maka daerah Darussalam

selalu dipadati oleh warga pendatang dari luar kota dan kemudian banyak juga dari mereka yang

berasal dari daerah pedalaman provinsi Aceh menjadi penduduk tetap karena pekerjaan.

Dengan bertambahnya kapasitas penduduk, maka kebutuhan yang akan dipenuhi oleh

masyarakat juga akan semakin meningkat. Misalnya saja kebutuhan sekunder yaitu berupa

kebutuhan pelengkap juga akan sangat dibutuhkan. Seperti halnya kendaraan, kendaraan

merupakan suatu kebutuhan sekunder yang sudah menjadi kebutuhan sehari-hari masyarakat

untuk menuju dari suatu tempat ke tempat yang lainnya. Alhasil, dampak dari kendaraan itu

sendiri adalah terjadinya kemacetan dimana-mana.

Adapun beberapa waktu Kemacetan yang terjadi di Kopelma Darussalam. Ada beberapa titik

ruas jalan, seperti misalnya di daerah JL.Teuku Nyak Arief. Di pagi hari, jalanan banyak dipadati

oleh para mahasiswa, anak anak pergi sekolah, orang pergi bekerja, dan beberapa orang yang

melakukan aktivitas dan kesibukannya di pagi hari. Sehingga tak heran apabila ada terjadi

kemacetan.

Kemudian pada waktu siang hari, JL.Teuku Nyak Arief masih bisa dibilang padat dan macet,

terutama dibagian wilayah SDN 16 Banda Aceh ( jalan arah jembatan Lamnyong), karena pada

jam siang daerah tersebut banyak anak anak SD pulang sekolah dan adanya interaksi jual beli

antar masyarakat dengan PKL (Pedagang Kaki Lima) di sepanjang area trotoar JL.Teuku Nyak

Arief, sehingga banyak membuat pengguna kendaraan yang parkir disembarang tempat, dan ini

menjadi salah satu penyebab dari kemacetan di jalan tersebut dan dibeberapa tempat lainnya.

Padahal didalam Qanun kota Banda Aceh Nomor 6 Tahun 2018 tentang penyelenggaraan

ketertiban umum dan ketentraman masyarakat sudah dijelaskan mengenai tertib PKL yang dapat

dilihat dalam BAB IV mengenai tertib PKL, yang tercantum dari pasal 10 sampai dengan pasal

14. Terutama pada pasal 10 yang berisi banyak tentang larangan bagi PKL, yang diantaranya

larangan menggunakan lahan fasilitas umum tertentu untuk tempat usaha PKL atau sebagai

lokasi PKL. Namun nyatanya masih banyak PKL yang berjualan disitu dan belum ada

penanganan dari pemerintah untuk menertibkan area tersebut.

Kemudian apabila sudah menjelang waktu sore hari, jalanan kembali padat merayap,

dikarenakan banyak para mahasiswa yang pulang dari kampus, orang pulang dari bekerja,

ataupun orang orang yang ingin berjalan sore baik dengan menggunakan kendaraan maupun

pejalan kaki. Alhasil terjadilah kemacetan dan tak sedikit terjadi aksi saling srempet serta

menerobos lampu lalu lintas. Bahkan tak jarang ada juga terjadi kecelakaan yang disebabkan

oleh beberapa pengendara yang menerobos lampu lalu lintas karena tak sabar menunggu

panjangnya antrian kemacetan.

Dapat kita lihat dari semua persoalan dan permasalahan yang ada, bisa kita berikan beberapa

solusi untuk mengurangi kemacetan yang ada. Pertama dengan menganjurkan pemakaian sepeda

bagi para siswa dan juga mahasiswa yang tinggal di sekitaran universitas syiah kuala ataupun

UIN Ar-Raniry. Seperti Negara Jepang yang dapat dijadikan sebuah contoh Negara yang

menerapkan penggunaan sepeda disetiap harinya. Awal penerapan mungkin kedengarannya

terlihat susah. Namun apabila pemerintah bersikeras untuk menggalakkannya dan

mengkampanyekan kepada seluruh siswa dan mahasiswa akan pentingnya bersepeda, maka

mereka akan mudah menerima dan mentaati. Dalam hal ini, kita juga bisa mencontoh beberapa

peraturan bersepeda yang ada di Jepang. Di ambil dari www.JPSS.jp beberapa peraturan bagi

  pesepeda di Jepang diantaranya :

Sepeda merupakan kendaraan ringan, secara prinsip sepeda harus berjalan di jalan raya,

yaitu merapat pada sisi kiri jalan raya. Selain itu, pada saat sepeda berjalan di jalan raya,

harus berjalan pelan di pinggir jalan dan mengutamakan pejalan kaki.

Jangan berboncengan. Sebagai pengecualian, memboncengkan seorang anak berusia

kurang dari 5 tahun diperbolehkan

Jangan mengendarai sepeda secara paralel ( berjalan dengan berderet ke samping).

 Jangan mengendarai sepeda sambil memegang handphone dan menggunakan earphone.

  Jadi dengan menerapkan penggunaan sepeda untuk berkendara dapat meminimalisirkan

terjadinya kemacetan. Ditambah lagi pemerintah dapat membangun infrastruktur jalur sepeda di

sekitar wilayah kampus, agar mahasiswa dapat dengan mudah bersepeda tanpa harus khawatir

akan terjadi kecelakaan.

Kemudian solusi yang kedua, mungkin pemerintah bisa memberikan sebuah reward atau

apresiasi terhadap sekolah ataupun sebuah instansi yang paling banyak dan aktif menggunakan

sepeda sebagai alat kendaraan. Apresisasi itu bisa berupa memberikan perawatan terhadap

sepeda setiap bulannya dan pemerintah juga bisa memberikan fasilitas parkir khusus untuk

sepeda di setiap sekolah ataupun instansi yang banyak menggunakan sepeda sebagai alat

kendaraan. Dengan gambaran begitu, lambat laun masyarakat akan paham betapa pentingnya

bersepeda untuk mengurangi kemacetan yang ada.

Kemudian solusi yang ketiga adalah pembatasan akan kepemilikan kendaraan dengan

dinaikkannya retribusi parkir dan pajak kendaraan. Di Jepang peraturan ini sudah diterapkan.

Diambil dari news.ddtc.co.id bahwa di Jepang biaya parkir bisa mencapai 600 yen atau

Rp72.000, belum lagi minimnya kapasitas tempat parkir disana, yang membuat harga parkir

lebih mahal. Kemudian, cara lainnya dengan menaikkan pajak untuk kendaraan pribadi yang

sudah melebihi masa pakai harus dinaikkan secara signifikan, sehingga meningkatkan

penerimaan pajak kendaraan. Solusi ini sekaligus akan memaksa masyarakat mengalihkan moda

transportasinya ke kendaraan umum atau mengganti kendaraannya dengan sepeda dan

meninggalkan kendaraannya yang sudah lewat masa pakai.

BIONARASI

Anzelia Anggrahini merupakan perempuan yang lahir di kota Serambi Mekkah, yaitu Aceh pada tanggal 28 Juni 2003. Ia sangat suka menulis cerpen, puisi, berita dan karya karya tulis ilmiah lainnya. Menulis adalah hobinya disaat masih dibangku SMP hingga kini sudah memasuki usia 20-an.

Ini adalah salah satu tulisan opini yang pertama kali ia perlombakan. Sebelumnya ia pernah mengikuti perlombaan tulisan non-ilmiah seperti puisi, cerpen dan menulis dongeng. Dan karyanya ada dimuat pada salah satu buku yang diterbitkan oleh beberapa penerbit, seperti simple publisher, arus pedia, dan event kreasi. Untuk kali ini, ia memberanikan diri untuk mengupload karya tulisan opininya ke media. Semoga ini bisa menjadi awal kesuksesannya dalam menulis, dan tulisannya dapat bermanfaat bagi orang lain. Simak kegiatan sehari hari Anzelia Anggrahini dalam akun instagramnya @anzelianggrahini .

Related

Previous Post

Akibat Tidur Setelah Subuh

Next Post

SARINAH

admin

admin

Next Post
SARINAH

SARINAH

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended

TADARUS NYANYIAN QURANI

TADARUS NYANYIAN QURANI

4 hours ago
Museum Pijay

Museum Pijay

5 hours ago

Trending

MAKNA SEPEDA DALAM KEHIDUPAN

MAKNA SEPEDA DALAM KEHIDUPAN

1 month ago
Mewaspadai Cyberbullying Pada Anak

Kenakalan Remaja dan Peran Pendidikan Keluarga

4 days ago

Popular

Belajar Bersepeda pada Belanda dalam Mengatasi Polusi dan Kematian Lalu Lintas pada Remaja.

Belajar Bersepeda pada Belanda dalam Mengatasi Polusi dan Kematian Lalu Lintas pada Remaja.

1 month ago
MAKNA SEPEDA DALAM KEHIDUPAN

MAKNA SEPEDA DALAM KEHIDUPAN

1 month ago

5 Sepeda untuk Program 1000 Sepeda

6 years ago
Menumbuhkan Budaya Literasi Sejak Dini

Menumbuhkan Budaya Literasi Sejak Dini

1 week ago

Jangan Samakan FGD dengan Seminar

11 months ago

Spam Blocked

9,711 spam blocked by Akismet

Follow Us

  • Redaksi
  • Feed

Copyright © 2022, potretonline.com

No Result
View All Result
  • Home
  • Potret Utama
  • Sorotan
  • Bingkai
  • Bingkai Sekolah
  • Frame
  • Tips Kita
  • News
  • Sehati
  • English Article
  • Wisata
  • Blitz
  • Sastra
  • Sketsa
  • Peace Corner
  • Kronis
  • Lensa

Copyright © 2022, potretonline.com

Go to mobile version