Karya: Zab Bransah
Sekian lama aku menanti kabar darimu, oh rindu.
Di setiap senja hingga larut malam aku menyepi, dan kupastian datangnya rindu mengetuk hati ini.
Kucari jejakmu di setiap detik waktu,
setiap napas berlalu, selalu kumerinduimu. Aku ingin rindu darimu juga menyapaku, dan kenapa semakin jauh jejakmu kutuju? Walau dekat di antara relung-relung berpalung datanglah sekejap!
Di manakah dirimu kujejaki pada penantian di halte malam itu.
Ya, dirimukah bak bayang-bayang di sela napasku buang?
Aku seperti kompas kehilangan arah menuju tanah kelahiranmu.
Kini, aku di antara puing-puing kenangan yang terpendam tersisa namamu di batas angan.
Kisah ini bagaikan cuaca mendung gelisahku dalam kelam