Oleh Dhiva Chintya
Bersepeda menjadi salah satu olahraga yang cukup popular di kalangan anak-anak, remaja, hingga orang dewasa, Sebab Pentingnya menjaga kebugaran di masa remaja menuju dewasa yang menyehatkan serta menjadi sarana olahraga yang tergolong ringan membuat banyak masyarakat memilih bersepeda atau lebih akrab disebut ‘Gowes’.
Selain untuk menjaga kebugaran, bersepeda jadi salah satu aktivitas yang digandrungi masyarakat sebagai sarana olahraga, karena bisa jadi hiburan di luar rumah sembari menghirup nafas segar. Selain itu, gowes juga bisa mendapatkan pengalaman unik, misal ketika bersepeda di kawasan Banda Aceh dengan bersepeda memudahkan untuk mengunjungi daerah yang belum terlalu dikenal. Pergi dan menikmati tempat-tempat yang tidak bisa dilalui kendaraan umum, menjelajahi jalan-jalan kecil di perkampungan, berinteraksi dengan warga setempat, dan dapatkan pengalaman dari sudut pandang berbeda.
Menariknya bersepeda secara kesehatan bisa meningkatkan kesehatan tubuh, keseimbangan, menguatkan tulang, meningkatkan stamina, dan mengurangi lemak tubuh. Sedangkan untuk rekreasi bisa menghilangkan stres, saat bersepeda tubuh akan mengeluarkan hormon yang disebut endorfin. Hormon ini memicu rasa nyaman saat suasana hati yang sedang positif. Dengan bersepeda sendiri dapat meluangkan waktu untuk diri sendiri dan menikmati suasana yang tenang sehingga hati lebih rileks. Jika memilih bersepeda secara berpeloton juga dapat menambah lingkaran sosial menjadi lebih luas dan membangkitkan suasana yang menyenangkan.
Ada istilah bahwa perjalanan itu sendiri yang kana memberi makna. Kita bisa memilih rute yang panjang sebagai pembakar lemak, atau jalur sepeda santai menikmati kota-kota . Bagi yang tinggal di Banda Aceh sebenarnya sudah terbiasa dengan jalanan di kota Banda Aceh ini sendiri, akan tetapi berbeda dengan para pendatang yang notabene menghabiskan waktu di Banda Aceh dengan kesibukan tertentu.
Selain itu bersepeda juga dapat meningkatkan kesehatan mental, Sebuah penelitian menunjukkan bahwa orang dengan gaya hidup aktif secara fisik memiliki kadar kesejahteraan 32 persen lebih tinggi daripada orang yang tidak aktif. Dalam hal ini, gaya hidup aktif dapat berupa melakukan beragam olahraga, termasuk di dalamnya bersepeda.
Sepeda juga salah satu transportasi yang tidak menyumbang gas karbon dioksida (co2) di udara atau biasa kita kenal dengan polusi, tidak heran apabila kita melihat negara maju banyak menggunakan sepeda sebagai alat transportasi sehari-hari mereka, karena manfaatnya yang sangat banyak di banding efek sampingnya.
Tidak heran apabila kita lihat sekarang, bersepeda adalah salah satu program pemerintah kita saat ini, di masa pemerintah Jokowi dan beberapa bupati daerah telah memprogramkan bersepeda sehat tersebut aplikasikan ke kehidupan sehari-hari baik dimulai dari para karyawan, pegawai pemerintah, dan masyarakat, itulah mengapa tidak asing di telinga kita mendengar hadiah yang di berikan oleh pak Jokowi sendiri berupa sepeda yang tidak lain tujuannya ialah menjaga kelestarian udara dan juga menghemat bahan bakat minyak.
Bahkan sepeda merupakan impian bahkan keinginan terbesar seorang anak untuk meminta kado kepada orang tuanya, bahkan tidak menutup kemungkinan banyak anak yang menangis hingga histeris apabila orang tuanya tidak membelikan sepeda kepada anaknya, begitulah menariknya sepeda baik dari anak kecil hingga orang tua.
Bersepeda memang menyenangkan. Ada sensasi yang menggembirakan hati ketika kita mengayuh pedal dan membiarkan angin menerpa wajah. Rasanya seperti bebas dan lepas. Mungkin sensasi inilah yang membuat olahraga satu ini banyak penggemarnya. Apalagi, bersepeda juga bisa dilakukan secara berkelompok, sambil mengunjungi tempat-tempat wisata yang ada di Banda Aceh ini.
Selama bersepeda, yang banyak bergerak adalah oto kaki. Tapi ternyata, enggak hanya otot kaki yang terlatih, pencernaan juga jadi lebih lancar. Ternyata aktivitas fisik selama bersepeda bisa membantu mengurangi waktu yang diperlukan makanan untuk bergerak melalui usus besar. Semakin cepat makanan berjalan, semakin sedikit air yang diserap ke tubuh, sehingga feses yang dihasilkan lebih lunak dan mudah dikeluarkan.
Salah satu manfaat bersepeda yang sangat penting adalah dampaknya pada penurunan kadar kolesterol. Dengan menurunnya kolesterol maka kesehatan jantung akan meningkat dan risiko stroke serta serangan jantung akan menurun. Sebuah analisa yang dilakukan terhadap 300 studi, bersepeda memiliki dampak positif terhadap skor total kolesterol. Selain meningkatkan HDL (kolesterol baik), bersepeda juga menurunkan kadar LDL (kolesterol jahat) sekaligus kadar trigliserida.
Janin dalam kandungan ibu hamil juga bisa merasakan manfaat olahraga bersepeda. Menurut riset yang dilakukan oleh Michigan University, Amerika Serikat, ibu hamil yang bersepeda secara rutin selama hamil, akan menjalani persalinan yang lebih mudah, masa pemulihan yang lebih cepat, dan memiliki suasana hati yang lebih baik sepanjang 9 bulan kehamilannya. Tidak hanya itu, bayi dalam kandungan juga akan memiliki risiko obesitas 50 persen lebih rendah serta perkembangan yang lebih baik di dalam janin.
Bersepeda akan melatih keseimbangan tubuh karena menuntut tubuh untuk tegak dan stabil sambil mengayuh pedal. Selain keseimbangan, koordinasi tubuh dan gaya berjalan juga menjadi lebih baik. Keseimbangan cenderung menurun seiring bertambahnya usia dan jika tubuh tidak aktif. Keseimbangan tubuh yang lebih baik akan membantu mencegah tubuh supaya tidak jatuh dan mengalami cedera.
Ketika bersepeda, paru-paru kamu akan bekerja lebih keras untuk memompa lebih banyak oksigen ke seluruh peredaran darah, sehingga kamu bisa mengayuh lebih kencang dan lebih jauh. Begitu oksigen masuk ke dalam otot-otot tubuh, ia akan berubah menjadi karbon dioksida. Itu sebabnya kita perlu mengembuskan napas untuk mengeluarkan karbon dioksida dari dalam tubuh.
Supaya manfaatnya terasa, bersepedalah 30 menit sehari. Dengan menerapkan usaha yang konsisten, kamu akan merasakan peningkatan kapasitas aerobik, yang membuat kamu mampu bersepeda lebih lama dan lebih cepat.
Bionarasi Penulis :
Dhiva Chintya, lahir di Sinabang pada 21 Januari 2002, berasal dari kabupaten Simeulue dan sekarang merantau ke banda Aceh. Menyelesaikan pendidikan dasar di SD Negeri 5 Simeulue Timur 2014, dan melanjutkan pendidikan SMP Negeri 1 Simeulue Timur dan SMK Negeri 1 Sinabang pada tahun 2017 dan 2020. Dan sekarang, sedang menempuh studi stara satu (S1) semester enam di Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-raniry Darusalam, Syiah kuala, Banda Aceh, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Dan mengambil konsentrasi pada bidang komunikasi penyiaran Islam. Mengikuti beberapa kegiatan di kampus yang meliputi sebagai anggota aktif dari UKK sanggar seni Seulauweuet, dan anggota Himpunan mahasiswa.