Oleh Ifal Ahmadi
Pagi itu cuaca cerah yang menyinari halaman kampus UIN Ar-Raniry Banda Aceh serta disuguhkan pandangan mahasiswa/i yang begitu semangat dalam menimbah ilmu serta parkiran yang rapi dari berbagai merek kendaraan. Pada saat saya menikmati suasana tersebut mata saya tertuju kepada sala seorang mahasiswa yang mengayunkan sepeda nya dengan semangat dan juga badan yang begitu sehat. Ia kemudian memarkirkan sepeda di sela sela-sela kendaraan lainnya.
Dari raut wajah nya terlihat ia adalah orang baik dari tampilan yang ia tampakkan baju Koko dan celana bahan juga memiliki jenggot tipis menurut saya dari sisi tampilan nya ia mengikuti sunah nabi Muhammad Saw. Walaupun belum seutuhnya akan tetapi ia telah berusaha mengikuti walaupun menurut pandangan masyarakat dan mahasiswa bahwa pakaian tersebut hanya dipakai di tempat ibadah saja tapi ia tidak open atas hal tersebut. Abdul Aziz Celana (20) Mahasiswa Komunikasi Penyiaran Islam, Fakultas dakwah dan komunikasi, UIN Ar-Raniry Banda Aceh.
Setiap saya ke kampus sering berjumpa dengan beliau setiap hari beliau bersepeda ke kampus, dan ternyata di salah satu mata kuliah kami dipertemukan dan lebih kaget nya lagi di mata kuliah tersebut Cuma kami berdua dalam satu lokal, setelah saya tau kami satu kelas di hari berikutnya beliau menghubungi saya via WhatsApp dan mengabari bahwa untuk membuat grub kelas dan alhasil dalam grup kami hanya bertiga saya, beliau dan dosen pengampuh.
Jum’at, (10/03/2023), Saya berkesempatan bertemu dan bercerita setelah mata kuliah berakhir kami duduk di sebuah kantin yang sering disebut kantin jamiah di fakultas dakwah. Kami pun saling berkenalan dan beliau sangat murah senyum dan mudah menerima orang baru dan memiliki pribadi yang baik
Beliau bercerita banyak hal tentang kesehariannya, Ia berasal dari Singkil Ia lulusan dari MA Muhammadiyah, Lulus sekolah pada tahun 2020, Pada awal beliau kuliah selalu Jalan kaki dari rukoh ke kampus tercinta sekitar 10 sampai 15 menit, Dan Alhamdulillah ada teman yang memberikan sepeda agar bisa di pakai untuk ke kampus agar tidak terlalu lelah berjalan kaki.
Setelah beliau menggunakan sepeda ada kemudahan yang beliau rasakan cepat sampai di kampus dan juga sekaligus berolahraga dan mempermudah dalam mengikuti kegiatan kampus maupun luar kampus ‘tegasnya’.
Beliau juga mengatakan bahwa bersepeda itu mengasikan karena setiap pagi ia bisa merasakan indahnya pemandangan di pagi hari sembari mengayunkan sepeda biru nya dan juga beliau menganggap bersepeda itu keren karena berani berbeda dari lainnya.
Nah cerita yang ini, saya juga sedikit memotong pembicaraannya kemudian saya mengutip sebuah kutipan yang mana isinya seperti ini, semua orang tertawa melihat saya berbeda, dan saya menertawakan mereka karena mereka sama, saya setuju dengan kata beliau di awal yaitu berani berbeda.
Beliau mengukapkan bahwa sepeda adalah kendaraannya ke mana-mana sejak dua tahun terakhir ini. Seperti ke kampus, ke pasar dan ngopi sama teman-teman. “Kalau pergi sendiri naik sepeda ke mana-mana. Dan tak lupa selalu bersyukur atas apa yang beliau miliki saat ini. ‘tuturnya’.
Apa yang saya lakukan sebenarnya adalah bentuk peduli lingkungan. Meskipun efeknya tidak banyak. Padahal di kota Banda Aceh sangat bagus untuk bersepeda, karena tanahnya tidak banyak kontur. Saya juga tidak peduli dengan harga BBM naik, mau seribu, dua ribu, itu tidak ada urusan dengan saya, rasa kepedulian ini yang saya suka dari beliau dimana dari banyak mahasiswa yang ada di kampus biru mungkin menjadi Pr bagi kita semua bahwa selalu meningkatkan rasa kepedulian terhadap lingkungan maupun terhadap sesama manusia rasa kepedulian ini harus selalu kita lestarikan agar kita dapat merasakan kenyamanan serta kedamaian secara bersama-sama,” Ujarnya.
Tampak beberapa orang tersenyum padanya saat sepeda birunya ia parkir di fakultas dakwah dan komunikasi terlihat di perkirakan tersebut hanya ia dan beberapa lainnya yang memakai sepeda dimana yang lain banyak menggunakan kendaraan bermotor.
Beberapa menit kemudian, cerita sedih Beliau juga sempat iri melihat teman-temannya memakai kendaraan bermotor, pakaian yang keren-keren bahkan ada yang bawa mobil ke kampus akan tetapi tidak mengurangi rasa syukur atas nikmat yang Allah SWT berikan ‘tegasnya’
Sebagai seorang mahasiswa ,tentu harus memiliki mental baja dan kuat agar selalu bisa menghadapi persoalan hidup yang selalu ada dan beliau optimis ingin menjadi orang sukses yang bisa memancarkan senyuman bahagia dari kedua orang tua.
Beliau juga bercerita dengan bersepeda tidak akan menurunkan drajat kita sebagai seorang manusia dan mahasiswa, namun di era modern saat ini sudah jarang sekali kita temukan orang-orang mengendarai sepeda dikarenakan banyak yang gengsi memakai sepeda, sepeda sendiri dipakai pada saat tertentu saja contoh seperti berolahraga.
Padahal dengan bersepeda banyak sekali memberikan manfaat terhadap tubuh kita seperti :
➢ Meningkatkan kekuatan otot. Ketika bersepeda, kita akan mengayuh pedal agar tetap seimbang dan tidak jatuh.
➢ Mengontrol berat badan.
➢ Menjaga kesehatan jantung.
➢ Menurunkan risiko depresi.
➢ Meningkatkan sistem imun tubuh.
Nah setelah kita mengetahui manfaat dari sepeda maka kita taklukkan gengsi dan mari bersepeda agar selalu menjaga kesehatan badan serta mental kita dan kesehatan merupakan hal yang paling
mahal dalam hidup, dengan bersepeda kita juga mengurangi polusi asap serta masih banyak dampak positif yang dihadirkan oleh sepeda.
Biografi Penulis
Ifal Atau sering di panggil efal lahir pada 18 Juni 1998 di Desa Sembilan, kec. Simeulue barat,kan. Simeulue. Mahasiswa komunikasi Dan Penyiaran Islam di UIN Ar-Raniry Banda Aceh. nama lengkap Ifal Ahmadi. Saya merupakan mahasiswa angkatan 2019. SD,SMP dan SMA bersekolah di kampung halaman. Hobi main bola kaki,futsal dan bola volley.