Banda Aceh, Potretonline.com, 04/03/23. Komunitas GAB (Gerakan Aksi Baik) Berkolaborasi dengan tim konservasi penyu Lampuuk, Aceh Besar melakukan kegiatan simulasi “ Relokasi Telur Penyu dan Pelepasan Tukik”. Rangkaian kegiatan yang dilakukan pada tanggal 03 Maret 2023 di pantai Lampuuk adalah memberikan edukasi mengenai pentingnya melindungi penyu dari kepunahan.
Mengenal jenis-jenis penyu disertai dengan melakukan simulasi relokasi telur penyu sebagai upaya perlindungan telur penyu dari predator yang disampaikan langsung oleh tim konservasi penyu Lampuuk.
Menutup kegiatan dengan melepaskan tukik ke habitatnya oleh peserta. Ada lebih dari 50 peserta yang antusias berpartisipasi pada kegiatan ini. Mereka terdiri dari mahasiswa,wisatawan, masyarakat pesisir, komunitas dan lembaga pendukung kegiatan ini. Aksi ini dilakukan bertujuan
untuk menjaga kelestarian dan keberlangsungan hidup penyu dengan cara mengkonservasi serta release, karena mengingat habitat penyu semakin langka. Sebelum simulasi dilakukan, peserta dibekali materi singkat mengenai penyu, mulai dari siklus hidup penyu secara general dan juga mengenalkan jenis-jenis penyu. Pelepasan tersebut diikuti oleh 50 lebih peserta dari organisasi GAB. Turut juga dihadiri oleh wisatawan sekitar dan masyarakat umum yang ikut melihat pelepasan tukik tersebut. Tukik-tukik itu hasil penangkaran dari konservasi penyu Lampuuk.
Adapun jenis tukik yang dilepasliarkan adalah jenis penyu lekang ( Lepidochelys olivacea). Pelepasliaran tukik ini dilakukan pada 18.00 WIB. Waktu tersebut pada hakekatnya merupakan waktu yang sesuai untuk pelepasan tukik. Hal ini karena cuaca pada waktu tersebut dapat mengurangi stress pada tukik, sebab panas matahari yang terik dapat mengurangi energy dan kematian pada tukik. Untuk hari ini kita melepaskan 50 tukik jenis lekang yang telah menetas 6 hari yang lalu dan telah dikarantina terlebih dahulu.
Semoga tukik yang kita lepaskan selamat sampai menjadi penyu dewasa. Di pantai ini terdapat aktivitas pelestarian penyu yang dikerjakan secara mandiri oleh kelompok pemuda setempat yang sadar akan pentingnya menjaga kelestarian alam,meskipun kita semua tahu dari 100 persen tukik yang dilepaskan hanya1 sampai 2 persen yang bertahan hidup. Aksi GAB untuk pelepasan tukik ini menjadi salah satu aksi nyata dalam melestarikan dan melindungi penyu agar ekosistem seimbang. Afrita ida utami sebagai Ketua GAB juga memberikan sedikit pemaparan materi tentang pentingnya menjaga kelangsungan hidup penyu dan juga materi tentang simulasi pelepasan tukik ini.
Pelepasan ini juga banyak diikuti anak-anak kecil yang sangat bersemangat melihat langsung karena untuk mengenalkan kepada mereka betapa pentingnya melestarikanpenyu tersebut.
Afrita juga menyayangkan bahwa masih terdapat perburuan penyu dari warga sekitar untuk diperjual belikan, sehingga ia mengajak dan mengedukasikan secara perlahan –lahan kepada masyarakat. Pesan dari Ketua GAB dan team untuk para wisatawan dan masyarakat stop mengkonsumsi Telur penyu, juga stop untuk buang sampah di pesisir pantai pada saat sedang mengunjungi tempat wisata seperti laut contoh nya Pantai Lampuuk ini.