Oleh Vera Hastuti, M. Pd
Pendidikan merupakan hak asasi manusia dimana setiapanak berhak atas pendidikan. Hak ini merupakan hak yang melekat pada diri setiap manusia semenjak ia lahir, Hak inidianugerahkan oleh Allah dan sifatnya fundamental, tidak bisatidak untuk dipenuhi. Sehingga, setiap individu berhakmemperoleh pendidikan setinggi-tinggi. Hal ini memilikikekuatan hukum dan negara memiliki kewajiban untukmelindungi, menghormati, serta memenuhi hak anak untukmemperoleh pendidikan.
Indonesia adalah negara hukum dan menjunjung tinggi hakasasi manusia. Negara memiliki kewajiban untuk memberikankesempatan kepada warga negaranya untuk memperolehpendidikan, sebagaimana tercantum dalam UUD 1945 persamaan setiap hak warga negara untuk mendapatkanpengajaran dijamin berdasarkan pasal 28C ayat (1) yang berbunyi: Setiap orang berhak mengembangkan diri melaluipemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak mendapat pendidikandan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya, demi meningkatkan kualitas hidupnya dandemi kesejahteraan umat manusia. Oleh karena itu, sudahsepantasnyalah pemerintah menyediakan fasilitas danmemberikan kesempatan kepada seluruh warga negaranya tanpaterkecuali untuk memperoleh pendidikan sebagai wujudpenegakan Hak Asasi Manusia.
Pendidikan di Aceh semakin meningkat ke arah yang lebihbaik. Namun, ada beberapa daerah di Aceh yang sekolahnya masih jauh dari kata layak. Kendala utamanya adalah sulitnyaakses transportasi menuju ke sekolah tersebut. Saat ini, transportasi di Aceh masih menjadi masalah yang sering di sorotbanyak pihak, terutama di daerah-daerah pedalaman. Kendalaini bukan saja mengganggu masalah ekonomi bagi masyarakatdi pedalaman tetapi juga berimbas kepada anak-anak yang bersekolah.
Bagi masyarakat yang memiliki ekonomi di bawah rata-rata, masalah transportasi masih menjadi momok yang memberatkan. Tidak tersedianya trasportasi yang belummenjangkau daerah terpencil membuat masyarakat harusmerogoh saku lebih dalam. Mirisnya, akses jalan yang sulitdilalui ini juga berimbas kepada anak-anak sekolah. Letaksekolah yang jauh, dan tidak adanya akses transportasi membuatanak-anak di sana, mau tidak mau harus melewati jalan yang sulit bahkan jalan berkilo-kilo meter agar bisa sampai di sekolahkarena mereka tidak memililki biaya dan alat transportasi.
Senjata paling ampuh untuk mengubah dunia, kalimat yang pernah diucapkan oleh Nelson Mandela mantan Presiden AfrikaSelatan itu menjadi suluh bagi anak-anak yang hidup di daerahterpencil dan memiliki ekonomi lemah, Pendidikan merupakansalah satu cara mereka mengubah nasib menjadi lebih baik di dunia maupun akherat. Semakin tinggi pendidikan seseorangmaka peluang untuk mendapatkan pekerjaan semakin terbukalebar. Jika pekerjaan yang diperoleh mampu memberikandukungan finansial dan ekonomi yang layak maka akanmeningkatkan kualitas hidupnya.
Pemahaman ini banyak melekat pada siswa-siswa yang berada di pedalaman sehingga semangat belajar mereka melejitmelebihi teman-teman lainnya. Mereka sadar bahwa kesempatanbelajar yang sudah ada di depan mata tidak boleh disia-siakankarena unsur kemalasan. Semangat belajar harus dipupuk demi meraih masa depan yang lebih baik.
Namun, sayangnya semangat belajar mereka sering kali goyah karena sulitnya akses menuju sekolah. Terkadang, banyaksekolah di pedalaman Aceh yang tidak terjangkau oleh angkutanumum. Sehingga, sering kali kaki-kaki mungil mereka harusmelepuh karena harus berjalan kaki dengan jalan yang sulitberkilo-kilo meter jauhnya.
Berangkat ke sekolah dengan menggunakan sepeda adalahsalah satu pilihan transportasi yang paling efisien yang bisamereka gunakan untuk berangkat ke sekolah. Hal inimemungkinkan karena sepeda tidak memerlukan bahan bakardan sangat mudah dalam hal perawatan dan pemeliharaannya. Bersepeda juga memberika efek positif bagi kesehatan. Sebuahsepeda memang tidak akan mampu mengangkut barang yang berat tetapi, sebuah sepeda bisa mengantarkan seorang anakmenuju cita-citanya. Namun, keterbatasan akses finansial orang tua mereka masih menyulitkan bagi mereka untuk membelisepeda
Center for Community Development and Education (CCDE)dan Program Berbagi 1000 Sepeda.
Center for Community Development and Education (CCDE) adalah program 1000 sepeda yang dipelopori olehBapak Tabrani Yunis ,lewat lembaga Swadaya Masyarakat(LSM)nya Center for Community Development and Education (CCDE) yaitu sebuah lembaga yang membantu untukmeningkatkan tingkat pendidikan dan kesehatan masyarakatAceh secara keseluruhan. Program ini menyalurkan bantuankepada anak yatim, piatu, anak keluarga miskin dan anak difabeldari keluarga miskin. Lembaga ini fokus pada pengembanganpendidikan anak dan berusaha untuk memberikan dukunganyang diperlukan agar anak-anak dapat mencapai potensiterbaik,produktif dan berkontribusi membantu untukmeningkatkan tingkat pendidikan dan kesehatan masyarakatAceh secara keseluruhan.
Target program ini banyak membantu anak-anak yang berasal dari ekonomi kurang mampu untuk tetap bisa menggapaicita-cita mereka. CCDE menyalurkan bantuan sepeda untuksiswa dari keluarga kurang mampu. Dengan harapan, merekaakan dapat dengan mudah pergi ke sekola dan tetap semangatmeraih cita-cita. Bantuan sepeda ini bagi anak-anak jugamenunjang kegiatan harian seperti mengaji dan bersekolah. Dengan adanya sepeda anak-anak bisa menjangkau medan jalanyang sulit dijangkau oleh transportasi umum sehingga merekalebih mudah untuk pergi ke sekolah.
Lembaga ini sangat berperan aktif untuk membangun danmembantu anak Aceh yang hidupnya kurang beruntung. Denganprogram 1000 sepeda ini, hati sebagian masyarakat penerimabantuan, akan lebih lega. Mereka merasa masih ada yang memperhatikan dan peduli pada mereka. Gerakan ini berkerjadengan mengumpulkan dana dari berbagai sumber. Donasi dariindividy atau lembaga pemerintah merupakan sumber donasi. Setelah itu, donasi yang terkumpul akan disalurkan kepadaanak-anak fakir miskin, anak yatim, difabel yang membutuhkan.
Penyaluran donasi ini dangat fleksibel dan tidak mengenalbatas, jarak dan waktu. Walaupun jarak yang jauh, bagi yang berhak menerima bantuan, tim CCDE akan langsungmengirimkan ke lokasi tujuan. CCDE membantu masyarakatmiskin dengan memberikan alat transportasi yang efisien danhemat, tetapi juga membantu mereka untuk memulihkan hidupmereka.
Inisiatif Gerakan Berbagi Sepeda bagi Fakir Miskin di Aceh oleh Lembaga CCDE adalah contoh nyata bagaimanasebuah sepeda dapat membantu siswa dalam menggapaipendidikan. Gerakan ini juga memberikan dampak positif bagilingkungan, karena sepeda adalah alat transportasi yang ramahlingkungan dan tidak mengeluarkan emisi gas rumah kacaseperti kendaraan bermotor. Bagaimanapun, sepeda hanyalahbenda mati. Akan tetapi, keberadaannya telah memberi peranpositif ketika digunakan oleh para generasi bangsa untukmenggapai cita-cita mereka.