Syarifuddin Aliza:
LINTAS UTARA
Di ujung temaram
Aku dan sunyi melindap Juga sejurus lagi
Dikurung kurun musim gagu
Imaji gigil selinu tungkai
Jauhpun tak terharap
Aron-Kruengpanjoe, 18 April 2016
Syarifuddin Aliza:
ETITUDE
Memasuki musim yang lain
Aroma asing dan tengik hari
Meresapi setiap jengkal asimilasi
Menyesaki akuisasi formalitas
Dengan asumsi fluktuatif
Dan aku didiamkan
Dalam sumpek waktu yang panjang
Bahwa sekian aku berdada besi
Menjegal kata di perempatan
Memasuki musim yang lain
Ada saja yang memasami raut muka
Pada saban perhelatan rasa terbuang
Sia payah memating harap
Karsa terkapar seketika: mati kutu
29 januari 2023
Syarifuddin Aliza:
PHOBIA HALUSINASI
Seperti cengkeraman rasa
Rindingan pias dari pucuk fikir
Menepis setiap kisi raga
Lalu siapa terpaksa meyakini ketiadaan
Di ranah yang mati musim
Angkerisasi lacur setiap jengkal
Siapa linglung menyambungi senyuman
Utas demi utas terkudung tatacara
Seperti cengkeraman rasa
Lunglai dipungkur bayang sendiri
Siapa semakin lalai lagha Enggan sekali berzikir
Beurawang, 25 Mei 2021
Syarifuddin Aliza:
AMBASADOR (3)
Siapa bersetia menadah perahan peluh
Di sela gundukan afiliasi segambar kerucut-kerucut
Menyengati bau busuk dan pesing
Pencari nafas dan peri hidup berduyun
Mengantri kepayahan sebelum punah
Siapa doyan menontoni lakon faktual
Lelangkah keram di tanah pedih, tanah sendiri
Sebagai lelucon harian dengan senyum ritmis
Siapa menggebuki canang fluktuasi
Mendebut frustrasi dan saling mencarut
Siapa mengaku siapa
Siapa mendelik siapa
20 Desember 2022