Buat Handry TM
Penulis puisi “Ruang Tunggu” itu pun telah berpulang ke haribaan Ilahi
Puisi yang menggambarkan betapa sang penulis benar-benar sadar, bahwa sewaktu-waktu Tuhan akan memanggilnya
Ia wafat pada hari Jumat, sungguh hari yang baik untuk pergi bahkan juga ketika kita harus pulang
Sahabat..,
Beberapa hari lalu kita berhujjah lama sekali tentang dunia sastra
Serta suka-duka kehidupan, juga tentang doa-doa untuk kesembuhan
Hari ini engkau pergi untuk selamanya, tatkala antologi puisi “Ruang Tunggu” itu telah pula sampai ke kotaku
Sungguh, kepergian yang teramat indah, kendati dada ini terasa sesak, dan batin ini terasa hampa
Beberapa hari lalu tiba-tiba saja aku dikejutkan oleh berita, bahwa engkau terbaring dalam keadaan “koma”
Hari ini bagai halilintar aku pun menerima kabar, bahwa engkau telah sampai pada “titik”
Tapal batas waktu dimana kita tidak dapat menundanya sedetik pun
Dan tidak pula kita dapat menyegerakannya, walaupun sekejap
Jagat sastra negeri ini pun tiba-tiba murung bagai diselimuti awan kelabu
Oh, rasanya baru kemarin.., ya kemarin..,
Kemarin engkau ungkapkan perasaanmu, bahwa engkau sedang berada di “Ruang Tunggu”
Kini aku dan kami semua sahabatmu bagai di barisan antrian, berada di ruang tunggu yang engkau tinggalkan itu
Oh sahabat, begitulah kehidupan ini..,
Sementara.., ya memang sementara..,
Laksana musafir yang melintasi jalan, dan berteduh sejenak di bawah pohon yang rindang
Sebentar.., ya memang sebentar..,
Engkau telah selesai dengan khidmatmu sebagai khalifah di muka bumi
Aku justru masih terkepung dalam kehidupan yang semakin kusut-masai
Bahkan sebagian dari kumpulan asa, telah pula berserakan menjadi bengkalai
Sahabat..,
Beristirahatlah dengan tenang di keabadian yang damai
Surga jannatul firdaus telah menantimu nun di sana, dimana di bawahnya mengalir sungai-sungai
Sebagai sahabat, potretmu akan terlukis indah di kanvas ingatan kami
Lambat-laun kami juga akan menyusulmu, dan berharap kelak kita akan bertemu lagi di yaumil akhir
Selamat jalan sahabat..,
Doa-doa terbaik kami untukmu, dan derai airmata kami mengiringi kepergianmu.
(Zulkifli Abdy, Banda Aceh, 25 Februari 2023)A at