Oleh Riska Mentari
Koordinator Bidang Pendidikan dan Pelatihan Center for Community Development and Education (CCDE) Banda Aceh
Banyak masyarakat Indonesia yang memilih untuk tidak melanjutkan studi ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Tentunya didasari oleh banyak faktor seperti keuangan, menikah muda, atau bahkan banyak yang berpikir tanpa kuliah pun mereka tetap bisa melakukan hal yang mereka inginkan seperti membangun bisnis. Dilansir dari laman detikedu, 3.7 juta pelajar SMA, MA, SMK lulus setiap tahunnya, namun hanya 1.8 juta saja yang melanjutkan kuliah ke perguruan tinggi.
Lalu apakah kuliah itu penting?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut kita harus memikirkan kembali, sebenarnya di manakah posisi kuliah itu atau sebagai apakah kuliah itu dalam hidup kita? Banyak mahasiswa kita yang hanya kuliah sekadar kuliah tanpa tahu apa maksud dari kuliah itu. Sehingga ketika mereka lulus, mereka tidak dapat mengimplementasikan ilmu mereka, bahkan mereka tidak dapat menggunakan ilmu mereka untuk membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar. Kebanyakan dari mereka merasa ketika mereka lulus, maka mereka sudah sampai pada tujuaannya yaitu mendapat gelar sarjana.
Dari banyaknya bacaan kisah para tokoh, pendapat senior, dan cerita dari kolega ternyata mereka menempatkan kuliah di posisi penting. Bagi mereka kuliah adalah sarana, bukanlah tujuan. Untuk mencapai suatu tujuan, maka ada banyak pilihan sarana yang dapat digunakan. Ibarat kita yang memiliki tujuan dari Banda Aceh menuju Medan, maka sarana yang tersedia amat beragam, mulai dengan menggunakan kendaraan pribadi, bus, atau bahkan pesawat. Tetapi tujuannya bukan hanya menaiki kendaraan tersebut, melainkan kita sampai ke Medan dengan aman dan nyaman.
Sama halnya dengan kuliah, ikut pelatihan, bekerja, atau berorganisasi, yaitu beberapa sarana untuk mencapai tujuan kita. Tujuan untuk mengembangkan diri, meningkatkan skill, memperluas jaringan, menambah ilmu dan wawasan, membantu pengembangan masyarakat dan masih banyak lagi. Maka, mahasiswa perlu tahu apa manfaat yang mereka dapatkan saat memilih kuliah sebagai sarana untuk mencapai tujuan mereka. Yang pasti mereka sudah memiliki ilmu, baik untuk mengembangkan diri mereka maupun masyarakat di sekitar mereka. Dikutip dari salah satu artikel binusuniversity bahwa mahasiswa harus berperan aktif dalam “community development “ di mana bukan hanya menguntungkan untuk masyarakat, tetapi juga untuk mahasiswa tersebut.
Melalui kegiatan “community development” atau pengembangan masyarakat, mahasiswa akan mendapat banyak manfaat positif seperti pengalaman yang tak ternilai, jaringan sosial yang luas, mengasah soft skill seperti bekerja sama atau berdiskusi saat memecahkan masalah, mempertajam rasa empati atau kepedulian, bahkan memperdalam bidang keilmuan mereka.
Ada banyak cara yang dapat dilakukan mahasiswa agar dapat berdampak untuk masyarakat demi menciptakan bangsa yang lebih maju, salah satunya memilih media untuk menuangkan dan mengimplementasikan ilmunya. Universitas di Aceh sendiri menyediakan mata kuliah KKN yaitu Kuliah Kerja Nyata untuk membantu mahasiswanya mendalami bidang studi dan mengembangkan diri.
Ada banyak juga organisasi yang dapat menjadi media perantara antar mahasiswa dan masyarakat seperti English Alumni Association (EAA) yang bergerak di bidang pendidikan dan sosial, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang bergerak dalam pembentukan karakter dan kader untuk mengembangkan ajaran agama islam, dan ada juga Center for Community Development and Education (CCDE) yang memang bergerak dalam bidang pengembangan masyarakat terutama pemberdayaan perempuan dan pendidikan anak-anak.
Sebagaimana kita ketahui bahwa Center for Community Development (CCDE) salah satu NGO di Aceh yang telah berdiri sejak tahun 1993, dan telah memberi banyak pelatihan untuk perempuan-perempuan di Aceh agar berdaya. Bahkan selama ini kita ketahui bahwa CCDE juga memiliki program 1000 sepeda dan kursi roda untuk dibagikan kepada mereka yang membutuhkan dan program tersebut masih berjalan hingga sekarang. Bukan hanya itu, CCDE juga melahirkan POTRET dan Majalah Anak Cerdas sebagai penerbit yang aktif guna mendukung peningkatan literasi anak bangsa di zaman yang serba digital saat ini.
Jadi, ada banyak cara dan banyak lembaga yang bisa kita gurnakan untuk membangun dan mengembanhkan kapasitas kita saat kuliah atau pun setelah kita menyelesaikan pendidikan di perguruan tinggi. Kita bisa ikut kegiatan magang di lembaga-lembaga tersebut sebagai bella buat kita untuk melakukan banyak hal yang bermanfaat bagi diri sendiri dan juga masyarakat kita.