Oleh Muhammad Fauzan
Mahasiswa
Kehidupan yang sehat merupakan impian setiap insan, mulai dari para penguasa, pengusaha, pelayan, pekerja lepas hingga ke kasta yang terkecil pasti mendambakan hal tersebut. Ada banyak cara serta metode untuk mewujudkan, salah satu diantaranya yakni bersepeda.
Baru-baru ini bersepeda menjadi trend sebagai alat transportasi alternatif, gak tersebut dapat di lihat dengan munculnya gerakan bike to work, bike to school, serta munculnya para pecinta sepeda yang tergabung dalam komunitas-komunitas.
Selain dapat mengurangi kemacetan seperti layaknya motor dan mobil, bersepeda juga memiliki banyak manfaat bagi diri sendiri dan lingkungan. Di antara manfaatnya sebagai berikut:
• Manfaat bersepeda bagi diri
1. Meningkatkan kekuatan otot
Ketika bersepeda kita akan mengayuh pedal agar tetap seimbang dan tidak jatuh. Hal ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan kekuatan otot.
2. Mengontrol berat badan
Manfaat lain dari bersepeda yaitu dapat mengontrol berat badan agar tetap ideal. Hal ini karena bersepeda dapat membakar kalori serta meningkatkan metabolisme tubuh.
3. Menjaga kesehatan jantung
Bersepeda termasuk ke dalam jenis olahraga kardio yang berfungsi menjaga kesehatan jantung, paru-paru, serta sirkulasi darah. Dengan bersepeda secara rutin, kadar lemak dalam darah menurun sehingga berefek positif bagi penderita tekanan darah tinggi.
4. Menurunkan resiko depresi
Bersepeda memiliki manfaat bagi kesehatan mental, salah satunya menurunkan resiko depresi. Bersepeda secara rutin membuat tubuh mengeluarkan Dopamin yang memicu rasa bahagia, menurunkan perasaan stress, depresi dan gangguan kecemasan lain.
5. Meningkatkan sistem imun tubuh
Manfaat lain yang bisa kita dapatkan dari bersepeda adalah meningkatkan sistem imun tubuh. Imun tubuh yang kuat membuat kita selalu sehat dan tidak mudah terserang penyakit.
• Manfaat bersepeda bagi lingkungan
1. Mengurangi emisi karbon
Polusi udara yang semakin memburuk akibat banyaknya aktivitas kendaraan bermotor yang tidak ramah lingkungan, hal inilah yang merupakan salah satu faktor pendorong agar timbul rasa peduli dari semua golongan untuk menggunakan sepeda guna memerangi Krisis iklim dunia yang semakin nyata.
Di langsir dari Detik health, bersepeda tidak hanya menyehatkan diri sendiri, tetapi juga dapat mengurangi tingkat polusi udara dan resiko kematian yang di timbulkan nya.
Menurut penelitian setiap tahun para pesepeda telah mengurangi 9 juta KG emisi Co² dan mencegah 12 kematian.
2. Efisiensi energi
Hanya bermodal mengayuh yang mampu berotasi, bersepeda sudah jelas tidak membutuhkan energi seperti listrik maupun bahan bakar (BBM) dan lainnya.
Hal ini menunjukkan semakin banyak orang yang memilih bersepeda maka semakin efisiennya energi dan berkurangnya pengeluaran biaya setiap masyarakat.
3. Terbentuknya gaya hidup ramah lingkungan
Tanpa sadar, semakin tingginya antusias masyarakat dalam bersepeda, mulai dari efisensi energi yang baik, lalu masuk ke tahap selanjutnya yakni berkurangnya polusi udara maka hal yang selanjutnya tercipta yaitu akan terwujudnya kebiasaan-kebiasaan hidup sehat.
Dari keseluruhan manfaat yang dapat di rasakan tidak lupa ucapan terimakasih kepada penemu sepeda. Di lansir dari laman live science (28/11/2020), sejarah tentang siapa yang menemukan sepeda pertama kali sering kali bertentangan satu sama lain, satu hal yang pasti (sepeda yang pertama tidak sama seperti sepeda yang di lihat sekarang).
Iterasi pertama yang diketahui dari kendaraan beroda bertenaga manusia dibuat jauh sebelum sepeda menjadi alat transportasi.
Pada 1418, seorang insinyur Italia, Giovanni Fontana atau de la Fontana, membangun perangkat bertenaga manusia yang terdiri dari empat roda dengan sebuah lingkaran tali yang dihubungkan ke roda gigi, demikian menurut International Bicycle Fund (IBF).
400 tahun kemudian atau sekitar tahun 1813, setelah Fontana membuat alat beroda, seorang bangsawan dan penemu Jerman bernama Karl von Drais mulai mengerjakan versinya sendiri dari Laufmaschine (mesin berjalan), kendaraan roda empat bertenaga manusia.
Kemudian, pada tahun 1817, Drais meluncurkan kendaraan roda dua yang dikenal dengan banyak nama di seluruh Eropa, di antaranya Draisienne, dandy horse, dan hobby horse. Drais membuat kendaraan roda dua tersebut untuk mengatasi masalah yang sangat serius yakni kurangnya jumlah kuda saat itu. Kurangnya jumlah kuda menurut majalan Smithsonian, lantaran pada 1815 Gunung Tambora di Indonesia meletus dan awan abu menyebar ke seluruh dunia yang menurunkan suhu global. Panen gagal dan hewan, termasuk kuda mati karena kelaparan.
Alat yang dibuat Drais saat itu sangat berbeda dengan yang digunakan sepeda saat ini. Dengan berat 23 kilogram, nenek moyang sepeda ini menampilkan dua buah roda kayu yang dipasang pada rangka kayu. Penunggang duduk di atas pelana kulit berlapis yang dipaku ke rangka dan mengemudikan kendaraan dengan setang kayu yang belum sempurna. Tidak ada roda gigi dan pedal, karena pengendara cukup mendorong perangkat ke depan dengan kaki mereka.
Drais lalu membawa penemuannya ke Prancis dan Inggris, di mana penemuan itu menjadi populer.Namun hanya menikmati beberapa tahun kesuksesan, alat transportasi buatan Drais itu dilarang berjalan di trotoar karena berbahaya bagi pejalan kaki.
Sepeda kembali populer pada awal 1860-an dengan diperkenalkannya alat kayu dengan dua roda baja, pedal, dan sistem roda gigi tetap hal tersebut terus berkembang hingga sampai saat ini.
Ya selain bisa di gunakan untuk bermain, tapi dengan bersepeda juga dapat memperkuat imunitas tubuh dan memelihara lingkungan agar tetap sehat. itu semua berguna bagi diri sendiri dan orang-orang yang kita sayangi. (Kalau bukan kita yang menjaga lantas siapa lagi!