Oleh Rivan Efendi
Setiap orang tentu memiliki kepentingan dan kegiatannya tersendiri. Ada yang kesehariannya dihabiskan untuk memasak dan dijual, ada yang dihabiskan untuk bekerja di kantor, ada yang dihabiskan di rumah, ada pula yang dihabiskan di sekolah atau kampus. Setiap kegiatan tersebut tentu harus diimbangi dengan pola hidup atau gaya hidup yang sehat. Misalnya saja dengan berolahraga layaknya lari pagi atau sore, gym, atau mungkin bersepeda. Menjaga jiwa dan raga untuk tetap berada dalam keadaan yang baik mampu membuat fisik lebih kuat dan juga mampu menghasilkan hormon-hormon kebahagiaan dalam tubuh.
Demi menunjang kegiatan masyarakat dalam menjaga kesehatan dan juga menunjang kegiatannya, akhirnya CCDE yang merupakan sebuah lembaga pengembangan dan pendidikan wilayah Aceh, menggalakkan program pembagian 1000 sepeda. Pembagian sepeda ini pun tidak dibagikan begitu saja secara sembarangan. Ada beberapa kegiatan tambahan yang harus diikuti agar masyarakat bisa mendapatkan sepeda, terlebih agenda ini memang ditujukan bagi masyarakat menengah ke bawah. Hal ini tentu menjadi pembuktian atas visi dan misi CCDE sebagai lembaga pengembangan dan pendidikan masyarakat, di mana lembaga ini berdedikasi tinggi dalam membantu pemerintah menunjang pendidikan dan kesejahteraan masyarakat.
Manfaat ini dapat dilihat dari segi praktis dan segi teoritis. Jika dilihat dari segi praktis, analisis ini bertujuan untuk memberikan informasi, inspirasi, juga motivasi kepada masyarakat setempat untuk lebih peduli kepada lebih banyak orang di lingkungan sekitarnya, terlebih kepada mereka yang hidup kekurangan atau menengah ke bawah. Sedangkan jika dilihat dari segi teoritis, analisis ini bertujuan untuk memberikan informasi atau menjadi referensi tambahan bagi pelajar atau mahasiswa dalam menuliskan sebuah karya tulis.
Kemiskinan masih menjadi perhatian penting bagi pemerintah. Masih banyaknya masyarakat menengah ke bawah di suatu wilayah membuat pemerintah setempat harus lebih ekstra dalam memperhatikannya, terlebih dalam segi pemerolehan pendidikan dan kenyamanan tempat tinggal. Di wilayah Aceh sendiri mencapai 14,64% di tahun 2022. Meski angka tersebut turun beberapa poin dari tahun sebelumnya, namun angka tersebut masih terbilang tinggi, dan menjadi bagian dari 10 provinsi dengan tingkat kemiskinan tertinggi di Indonesia.
Bukan hanya tentang kesejahteraan dan kemiskinan, namun kesehatan masyarakat Indonesia juga menjadi perhatian khusus bagi pemerintah. Adanya pandemi yang datang beberapa tahun yang lalu membuat lebih banyak orang malas untuk bergerak. Hal ini juga didukung oleh banyaknya remaja Indonesia yang jauh lebih memilih tidur dan bermain game di ponsel dibandingkan dengan berolahraga. Melalui kondisi tersebut akhirnya muncullah rancangan program pembagian 1000 sepeda kepada masyarakat Aceh.
CCDE menjadi salah satu organisasi non pemerintah ini memang memiliki program unggulan, di mana lembaga ini ingin mengajak lebih banyak masyarakat Indonesia untuk semangat dalam melanjutkan pendidikannya. Lembaga ini juga dibentuk untuk mendukung dan membantu perempuan Indonesia dalam menghadapi masalahnya. Hal ini dilakukan karena kondisi di lingkungan sekitar Aceh yang masih membatasi gerak perempuan untuk mendapatkan hal yang sebanding dengan laki-laki (terdiskriminasi).
Demi menunjang rancangan pengembangan dan penjagaan kesehatan masyarakat, akhirnya program khusus yang memang didedikasikan untuk masyarakat Aceh ini dirancang. Agenda ini diselenggarakan oleh CCDE (Center for Community Development and Education). Agenda ini nantinya akan menitikberatkan pada pembagian 1000 sepeda kepada masyarakat. Terlebih 1000 sepeda ini nantinya akan lebih banyak disalurkan kepada masyarakat yang memang lebih membutuhkan. Program pembagian 1000 sepeda kepada masyarakat menjadi salah satu program rutin yang diselenggarakan oleh CCDE.
Pada tahun 2017 lalu, CCDE berhasil mengadakan program 1000 sepeda dan kursi roda pada tahun 2017 lalu. Agenda pembagian 1000 sepeda dan kursi roda ini pernah kembali dilaksanakan oleh CCDE pada awal kehadiran Covid-19 di Indonesia. Banyaknya pembatasan yang diberlakukan oleh pemerintah membuat masyarakat harus bersabar dan berkegiatan di dalam rumah. Hal ini tentu membuat masyarakat merasa bosan. Untuk mengurangi kebosanan masyarakat, CCDE berhasil memberikan 1000 sepeda dan kursi roda gratis di masa pandemi untuk memberikan kesibukan baru bagi masyarakat yang bisa dilakukan di lingkungan rumah, juga agar membuat masyarakat menjadi lebih sehat.
Kini CCDE kembali menggalakkan program 1000 sepeda bagi masyarakat Aceh. Program ini tidak dilaksanakan secara sembarangan dan bebas. Jadi masyarakat bisa mendapatkan sepeda itu dengan mengikuti kegiatan yang memang telah dirancang sedemikian rupa oleh CCDE bersama pemerintah Aceh. Berdasarkan informasi yang dikutip dari salah satu laman daring (Bara News Aceh), disebutkan bahwa salah satu program penunjang kegiatan pembagian 1000 sepeda ini dilaksanakan dengan lomba puzzle 3D. Hal ini dilakukan untuk mengetahui dan meningkatkan nilai kreatifitas anak yang pastinya akan sangat berguna untuk kehidupan di masa depan.
Esensi dari pelaksanaan kegiatan pembagian sepeda ini merujuk pada kondisi masyarakat, di mana banyak sekali anak muda hingga orang tua yang malas untuk berkegiatan. Bukan hanya tentang malasnya masyarakat untuk bergerak, namun kegiatan ini memang ditujukan bagi mereka yang kurang mampu atau tidak memiliki privilege atau hak istimewa tertentu. Di saat mereka ingin hidup sehat atau merasakan apa yang dirasakan oleh masyarakat dari kalangan menengah ke atas, agenda ini tentu akan sangat membantu. Dengan begitu, sudah dipastikan bahwa pembagian sepeda gratis kepada masyarakat yang membutuhkan sangatlah baik, bahkan bisa ditiru atau dijadikan motivasi daerah lain agar memacu semangat generasi muda untuk menuntut ilmu karena sarana dan prasarananya telah terpenuhi.
Berdasarkan informasi yang telah disampaikan , dapat diperoleh kesimpulan bahwa pengadaan program pembagian sepeda yang dilaksanakan oleh CCDE menjadi program terbaik yang perlu dicontoh wilayah lain dalam menunjang saran dan prasarana masyarakat menengah ke bawah dalam berkegiatan (khususnya bagi mereka yang ingin menuntut ilmu). Dengan adanya sarana dan prasarana yang memadai, tentu akan menunjang semangat generasi muda untuk menuntut ilmu.
Rivan Efendi, Mahasiswa Broadcasting Academi AKRB Yogyakarta asal Aceh yang aktiv berselancar di sosial media dan rutin menulis berbagai hal yang berkaitan dengan perkembangan media di Indonesia.