Recommended

Most Popular

TRANSFORMASI DAN PRASANGKA BAIK

Oleh Zulkifli Abdy

Kita kerap melihat tahun baru dengan perspektif atau kacamata yang berbeda.
Mungkin satu hal yang patut kita pertimbangkan adalah bagaimana kita dapat melihat tahun baru itu sebagai sesuatu yang memiliki daya transformatif. Sehingga ada nilai yang terus akan kita pelihara dan arahkan pada prasangka baik dan berpikir positif. Apakah itu ketika kita melihat ke masa depan atau tatkala kita mesti berpaling dan menoleh ke masa silam.Bagaimana kita sedapatnya memandang bahwa setiap pengalaman hidup selalu memiliki dua sisi, yaitu sisi positif dan negatif.

Tinggal lagi bagaimana kita dapat membuang jauh-jauh setiap pandangan yang mungkin dapat mengalirkan energi negatif, sebagai akibat dari kegagalan kita dalam menafsirkan sesuatu yang sesungguhnya memiliki kegayutan satu dengan yang lainnya.

Postingan Terkait

Demikian pula ketika kita melihat toleransi beragama. Toleransi beragama pada hakikatnya suatu ikhtiar mencari titik bertemu yang paling mungkin, tanpa masing-masing merasa kehilangan sesuatu yang diyakini. Dinamika ini pada titik tertentu akan menghadirkan kesadaran bersama dalam melihat perbedaan itu sendiri, dan menjadikannya hikmat dalam menjalani kehidupan yang lebih harmonis.Sehingga ketika umat beragama hendak merayakan hari-hari besar keagamaan, masing-masing penganut agama telah memiliki “standing point” dalam menyikapinya, dengan demikian tidak akan ada lagi penganut agama yang merasa “dikecilkan”.

Dengan demikian pula kita bagaikan sedang melihat sebuah potret “hitam-putih” tanpa adanya warna lain sebagai khasanah yang dapat memberi isyarat serta memperkaya cakrawala berpikir kita. Hal mana pada akhirnya akan memberi pengaruh yang tidak semestinya terhadap hikmat dari transformasi yang hendak kita capai. Bukankah hal-hal yang negatif sekali pun terkadang juga berguna manakala kita senantiasa dapat melihat kemungkinan adanya hikmah yang menyertainya?

(Z.A)

Redaksi hanya melakukan penyuntingan teknis, seperti: - Mengoreksi kesalahan ejaan, tanda baca, dan struktur kalimat. - Mengatur format dan tata letak teks. - Memastikan konsistensi gaya penulisan. Namun, redaksi tidak melakukan perubahan pada: - Isi dan substansi teks. - Pendapat dan opini penulis. - Data dan fakta yang disajikan. Dengan demikian, penulis tetap bertanggung jawab atas isi dan substansi teks yang ditulis.

Kisah Seorang Pria
Izinkan aku bercerita tentang seorang pria...
Eros, Thanos dan Kita
“manusia dianugerahi akal yang denganakal itu,...
Membaca Sebagai Lifestyle
Feri Irawan Kepala SMK Negeri 1...
Korupsi, Kapankah Berakhir?
Oleh: Siti Hajar Korupsi dalam sektor...
Bir Pala darı Negeri Tuan Tapa
Oleh Teuku Masrizar Selesai makan siang...

SELAKSA

Welcome Back!

Login to your account below

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Add New Playlist