Oleh: Iwan Riswanda
Sejak beberapa waktu belakangan ini, kita sering mendengar tema obrolan mengenai tes perekrutan panitia pemungutan suara (PPS) yang telah berlangsung sejak beberapa waktu lalu. Ini merupakan salah satu tahapan yang harus dilaksanakan oleh penyelenggara Pemilu. PPS dibentuk oleh KIP kabupaten/kota sebagai penyelenggara Pemilu di level desa. Minimal enam bulan sebelum Pemilu PPS harus terbentuk dan dibubarkan dua bulan setelah Pemilu berlangsung.
Saya juga salah satu yang baru saja mengikuti tahapan proses rekrutmen PPS tersebut, tepatnya di Gampong Pante Rakyat, Kecamatan Babahrot, Kabupaten Aceh Barat Daya. Saya mengetahui informasi open recruitment PPS ketika mengikuti program Jurnalis Warga Batch II Banda Aceh bertema “Warga Berdaya Pelopor Pemilu Jujur dan Adil” yang mulai berlangsung sejak September 2022. Saya pun tertantang untuk mendapatkan pengalaman dalam hal kepemiluan, sekaligus menguji kapasitas diri saya.
Di tulisan kali ini, saya ingin menceritakan proses mengikuti perekrutan mulai dari tahap awal hingga pengumuman.
Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh Barat Daya mulai membuka tahapan pendaftaran calon PPS sejak 18—30 Desember 2022. Namun, ada beberapa desa yang jumlah pendaftarnya sangat sedikit, sehingga masa pendaftaran diperpanjang hingga 2 Januari 2023.
Setelah itu, proses perekrutan dilanjutkan dengan pemeriksaan administrasi berkas calon anggota PPS dari 19 Desember—2 Januari 2023.
Saat mendaftar, peserta harus membuat akun di Sistem Informasi Anggota KPU dan badan adhoc (SIAKBA) terlebih dahulu. Kemudian peserta mengunggah berkas seperti e-KTP, pas foto 4×6 dengan layar merah, surat keterangan sehat, surat pendaftaran, surat pernyataan calon anggota PPS, dan daftar riwayat hidup melalui akun tersebut. Setelah semua berkas diunggah pada akun SIAKBA, peserta sudah boleh mengantarkan berkas hard copy ke kantor KIP setempat.
Ketika penyerahan berkas, peserta terlebih dahulu mengisi buku agenda yang disediakan oleh pihak KIP setempat. Biasanya di sana peserta akan mengisi nama, alamat, tujuan kunjungan, nomor WhatsApp, serta tanda tangan. Selanjutnya peserta menunggu saat pemeriksaan berkas dan jika ada yang kurang lengkap, peserta akan dihubungi oleh pihak KIP untuk melengkapi kekurangan tersebut.
Pengalaman yang saya alami, para peserta kebanyakan lupa menuliskan nomor surat edaran perekrutan PPS. Peserta mesti mengulang unggahan berkasnya di akun SIAKBA tadi dan bisa langsung mencetak surat tanda bukti mendaftar sebagai Badan Adhoc pada Pemilu 2024.
Hasil seleksi administrasi secara resmi diumumkan pada 6 Januari 2023 sesuai dengan Nomor Pengumuman 17/PP.04-Pu/1112/2023 tentang Penetapan Hasil Seleksi Administrasi PPS KIP Kabupaten Abdya. Ada 1.918 peserta yang lolos dari total 152 desa. Peserta yang lolos administrasi masuk ke tahapan selanjutnya, yaitu mengikuti computer assisted test (CAT). Pelaksanaan CAT dimulai tanggal 9—12 Januari 2023 dan dilaksanakan di dua tempat: SMA Negeri 1 Abdya di Jalan Pendidikan Nomor 92, Kuta Tinggi, Blangpidie dan SMK Negeri 1 Abdya di Jalan Nasional Blangpidie—Meulaboh, Padang Meurante, Kecamatan Susoh. Saya sendiri mengikuti CAT di SMK Negeri 1 Abdya.
Sebelum memasuki ruang CAT, para peserta terlebih dahulu mengambil nomor pendaftaran yang sesuai dengan nomor yang telah tertera di akun SIAKBA dan kartu identitas masing-masing. CAT dibagi menjadi tiga gelombang per harinya untuk bisa mengakomodasi seluruh peserta yang telah mendaftar. Ragistrasi peserta dilakukan 30 menit sebelum tes dimulai. Ada pengawas yang memberikan arahan mengenai mekanisme tes, jumlah soal, waktu, dan bobot per soal hingga kisi-kisi soal.
Jumlah soal 75 dan diselesaikan dalam waktu 90 menit. Ada tiga tipe soal, pertama mengenai isu pemilu dengan bobot nilai 2, wawasan kebangsaan dengan bobot nilai 1, dan terakhir soal kepribadian diri dengan bobot nilai 1. Tidak ada pengurangan nilai atau poin ketika jawaban salah, sehingga panitia berpesan agar peserta menjawab seluruh soal yang ada dan dimulai dengan yang mudah terlebih dahulu.
Tahapan selanjutnya adalah tes wawancara. Para peserta yang sudah mengikuti CAT harus menunggu hingga 15 Januari 2023 untuk melihat pengumuman lulus. Sistem perangkingan berlaku untuk dapat masuk ke tahap berikutnya, hanya peserta yang termasuk ke dalam 9 besar yang akan maju ke tahap selanjutnya. Nomor pengumuman penetapan hasil seleksi tulis metode CAT, 29/PP.04-Pu/1112/2023 dan menampilkan nama calon PPS KIP Abdya sebanyak 1293 peserta.
Kemudian wawancara dilaksanakan dari tanggal 18—20 Januari dan berlokasi di lima titik. Durasi wawancara 40 menit dan seperti biasa, peserta melakukan registrasi 30 menit sebelum tes berlangsung.
Peserta dipanggil masuk satu per satu dan diwawancarai oleh satu orang komisioner KIP Abdya. Sebelum dilangsungkan wawancara, peserta diarahkan untuk mengisi data. “Kalau ada pertanyaan yang tidak tahu jawabannya, langsung katakan ‘past’ saja,” begitu arahan teknis dari Pak Martono, pewawancara yang mewawancarai saya saat itu.
Saya sendiri bisa menjawab 3 pertanyaan dari total 4 pertanyaan. Saya rasa jawaban saya pun tidak sepenuhnya tepat. Sebelum keluar dari ruang wawancara, saya bertanya pada pewawancara tersebut, apa yang dinilai saat tes wawancara tadi. Dia menjelaskan bahwa penilaian dimulai dari peserta masuk ke ruangan, cara duduk, cara peserta berkomunikasi dan menjawab pertanyaan. Dia juga mengatakan bahwa banyak orang yang bertanya saat perekrutan panitia pemilihan di kecamatan, kenapa nilai CAT tinggi, tetapi tidak lolos sebagai anggota PPK. Beliau menjelaskan bahwa nilai CAT tinggi bukan jaminan bisa menjadi anggota PPK, tetapi nilai CAT itu untuk bisa lolos ke tahap wawancara, dan nilai wawancaralah yang menentukan kelulusan tes tersebut.
Pada tanggal 24 Januari 2023 pengumuman hasil tes wawancara dan dikutip dari Nomor: 54/PP.04-Pu/1112/2023 tentang Hasil Wawancara PPS KIP Abdya sebanyak 456 lulus menjadi anggota PPS dan 457 menjadi cadangan dari 152 desa yang ada di Abdya.
Alhamdulillah, saya lolos menjadi cadangan dan saya bangga terhadap diri sendiri. Sejauh ini mampu bersaing yang mana peserta lainnya sudah terdahulu banyak pengalamannya pada PPS. Saran dan pandangan saya untuk hasil atau nilai dari tes wawancara agar diberikan dalam bentuk angka atau skor. Dengan demikian, saya dan para peserta yang tidak lulus menjadi anggota PPS bisa mengevaluasi diri agar ke depannya bisa berusaha lebih baik. Karena sejauh ini kami tidak mengetahui apa kekurangan kami. Kami hanya tahu tidak lewat dan ada pula yang lulus cadangan. Apalagi dalam beberapa waktu ke depan akan dilaksanakan open recruitment petugas pemutakhiran data pemilih (pantarlih) dan kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS).[]