Oleh Muhajir Juli
Karangan khas adalah berita yang bercerita. Karya jurnalistik tersebut disusun menggunakan bahasa sastra dan boleh berona, tapi berdasarkan fakta. Opini orang pertama (penulis) diberikan ruang supaya melahirkan rasa umami. Pun demikian, yang ditulis tetap objek di luar si penulis.
Ketika ada yang bertanya di mana letak perbedaan berita lempang (hard news) dengan karangan khas (features)? Maka letaknya hanya pada pola menulis. Hard news tidak memberikan ruang penulis menyampaikan laporannya dalam bentuk kalimat berona. Mengapa? Karena hard news merupakan berita ringkas, maka disebut juga straight news. Rumusnya 5W 1H ditulis dalam format piramida terbalik.
Sedangkan pada karangan khas, pola piramida terbalik tidak digunakan, penulis bisa berkreasi sedalam mungkin, tanpa menanggalkan satupun rumus dasar penulisan berita. Ingat, karangan khas tetaplah karya jurnalistik, sehingga penggunaan rumus menjadi kewajiban. Menulis fakta tetaplah kewajiban. Menjunjung kode etik juga kewajiban.
Dari mana memulainya? Dari mana saja; seperti Anda makan, dapat menyendok nasi dari arah manapun. Kuncinya terletak pada lead dan kedalaman informasi.
Ingat, bahasa berona tetap berdasarkan fakta. Hindari kalimat gelembung sabun.
Demikian beberapa hal dari banyak hal yang saya sampaikan kepada peserta training teknik menulis features yang digelar oleh kelompok Jurnalis Warga Bireuen, Kamis (26/1/2023) di Opsroom Bappeda Kabupaten Bireuen.