Oleh Cut Afriyana Sary
Mentor Kahf Integrated School
KAHFIS (Kahf Integrated School) Aceh memiliki visi dan misi untuk terus mengedukasi anak-anak Aceh semangat berliterasi dan produktif yang dilakukan dengan berbagai cara atau strategi.
Momentum Maulid Nabi Muhammad SAW menjadi waktu yang pas untuk mengingatkan kembali perjuangan Rasulullah meliterasikan umat untuk sadar akan pentingnya ilmu pengetahuan. Selain itu, acara juga bertepatan dengan peringatan hari guru, yang juga mengingatkan semangat guru-guru agar terus berbagi ilmunya sehingga disebut sebagai pahlawan tanpa tanda jasa.
Ketua Literasi Aceh Besar, Rusydi S.Ag yang juga selaku Humas Disdikbud Aceh Besar mengapresiasi KAHFIS yang menyelenggarakan lomba mewarnai, menggambar, recycle fashion show, tahsin/tahfiz, dan bercerita/mendongeng. “Kegiatan ini bagus sekali untuk melatih bakat minat anak-anak sejak dini, sehingga bakat yang ada pada anak-anak dapat tersalurkan, “katanya.
Lanjut Pak Rusydi juga menuturkan “Kami melihat antusiasme peserta yang ikut lomba cukup tinggi, semoga di kesempatan lain dapat juga dilaksanakan kegiatan serupa ataupun yang lainnya”.
Acara yang diikuti lebih dari 150 peserta ini mendapatkan sambutan yang sangat antusias dan luar biasa dari para orang tua peserta. Selain untuk edukasi literasi, acara ini juga memiliki tujuan untuk menjadi wadah anak-anak bekreasi sesuai bakat dan minatnya yang dituangkan dalam bentuk perlombaan, sehingga jiwa kompetitif peserta dapat tersalurkan.
Perlombaan tahsin/tahfiz dan bercerita/berdongeng diselenggarakan di Kahf Integrated School di desa Meunasah Papen pada tanggal 26 November 2022 lalu, sedangkan untuk perlombaan menggambar, mewarnai dan recycle fashion show diadakan di Taman Putro Phang pada tanggal 27 November 2022 .
Ada harapan dari pak Rusydi selaku juri pada perlombaan “Harapannya KAHFIS terus berkontribusi dalam upaya meningkatkan talenta-talenta yang dimiliki oleh anak-anak, “pungkas Rusydi.
Di saat bersamaan M. Nurul Hamdi, S.E., M.BA selaku ketua yayasan KAHF Integrated School Aceh menuturkan “Kami melihat dalam proses pendidikan, anak perlu merasakan berbagai pengalaman dengan metode dan lokasi yang berbeda-beda. Termasuk bersosialisasi, bertemu dan bersilaturrahim dengan orang yang baru, karena semua orang adalah guru dan semua tempat di dunia ini adalah ruang belajar. Islamic Edu Fair hadir dengan tujuan serupa, dengan berbagai formulasi kegiatan, kami berharap dapat mengisi hari Guru dengan menyajikan suasana festival pendidikan yang seru, menyenangkan tapi edukatif “.
Selain rangkaian perlombaan, terdapat pula Pojok Karya yang berisikan pameran karya peserta Jelajah Profesi dan Bakat. Karya – karya tersebut berupa miniatur, lukisan, dan gambar dengan tema tempat-tempat yang sudah selesai dikunjungi. Menurut salah satu orang tua peserta yaitu Ibu Fina “Untuk acaranya sudah bagus visi dan misinya sehingga perlu dilaksanakan sesion keduanya”, turturnya.
Suksesnya Islamic Edu Fair tidak terlepas dari semangat panitia untuk menyukseskan acara. Julita sari, S.Sos sebagai koordinator acara sekaligus relawan Komunitas Kampung Dongeng Aceh menuturkan “Islamic Edu Fair ini merupakan program kerja sama dengan beberapa komunitas yang memiliki tujuan sama yaitu meningkatkan kesadaran orang tua akan perkembangan diri anak dan memfasilitasi anak-anak untuk belajar berkompetensi, mengenal berbagai dunia profesi, berkreativitas dan meningkatkan kecerdasan sosial anak yang tentunya tidak lepas dari nilai-nilai Islam”.
Dengan demikian, harapannya anak – anak dapat terus berkreasi dan berkaya sesuai dengan bakat dan minat mereka. Selaku orang tua dan mentor membantu dalam menyuguhkan wadah untuk setiap karya tersebut dapat tersalurkan secara positif, dan tentunya dengan adab yang sesuai dengan ajaran agama.