• *WARGA MUHAMMADIYAH LEMBAH SABIL SANTUNI 100 ANAK YATIM*
  • *WARGA MUHAMMADIYAH LEMBAH SABIL SANTUNI 100 ANAK YATIM*
  • Gepeng Yang Diamankan Satpol PPWH Banda Aceh Pakai Sabu Sebelum Beraksi
  • Home 1
    • Air Mata Mata Air
  • Home 2
  • Home 3
  • Home 4
  • Home 5
  • Memilih Pendidikan, Memilih Masa Depan
  • Redaksi
  • Telaga Sastra Cinta “Savitri J”
Sunday, March 26, 2023
No Result
View All Result
No Result
View All Result
No Result
View All Result
Home News

Kakankemenag Apresiasi Buku Rincong Kata Bertema Budaya dan Alam Aceh

admin by admin
December 15, 2022
in News, Puisi, Sastra
0
Kakankemenag Apresiasi Buku Rincong Kata Bertema Budaya dan Alam Aceh
0
SHARES
0
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

 

Potretonline.com- Idi (Irfan)-Dalam perjalanan sejarah perkembangan Islam di Nusantara, bahkan dunia, Aceh telah menunjukkan identitas keislamannya. Ulama sekaligus sastrawan muncul menebarkan dakwah melalui syair yang hari ini masih menjadi warisan pengetahuan, seperti karya Hamzah Fansuri berjudul Perahu, Mencari Tuhan, Si Burung Pingai, Syair Dagang, dan Man ‘Arafa.

Demikian disampaikan Kepala Kantor Kemenag Aceh Timur, H. Salamina, S.Ag., M.A ketika diminta tanggapannya mengenai buku Rincong Kata yang diterbitkan oleh Perkumpulan Rumah Seni Asnur (Perruas) itu memuat puisi-puisi yang bertemakan kearifan lokal Aceh dengan kekayaan budaya dan wisatanya. Ditulis oleh anggota Perruas Aceh dan 7 di antaranya adalah anggota Forum Penulis Kemenag Aceh Timur (PeKAT).

Gairah yang telah ditunjukkan oleh Hamzah Fansuri dalam sastra Melayu, menurut Salamina, setidaknya memberikan motivasi dan semangat bagi kita di bidang sastra.

“Hal ini telah ditunjukkan oleh guru madrasah kita melahirkan buku Rincong Kata. Para penulis yang terhimpun dalam anggota Perruas dan terdapat juga anggota PeKAT dengan sastra yang indah telah mampu memberikan pesan nasehat dan dakwah, seperti tentang syariat Islam, pendidikan, sejarah, cerita daerah, motivasi, heroisme, kesenian, peristiwa sejarah, tujuan dan pandangan hidup, tokoh, kesenian, ketauhidan, akhlak dan etika, arah dan tujuan hidup, dan masih banyak pesan lainnya,” urai Salamina.

Untuk memperkuat argumennya, Salamina memberikan apresiasi terhadap beberapa puisi karya guru madrasah yang terdapat dalam buku Rincong Kata. Salah satu diantaranya adalah karya guru MTsN 3 Aceh Timur, Syarifuddin S. Malem

“Seperti puisi yang berjudul Monisa karya Sarifuddin S. Malem, menyampaikan pesan untuk terwujudnya sebuah harapan yang hampir sirna mengenai bukti peradaban Islam di Peureulak, masuknya Islam pertama di Asia Tenggara, dengan membangun Monumen Islam Asia Tenggara,” tukas Salamina.

Salamina juga menanggapi puisi karya Dinar Puspita Ayu guru MIN 28 Aceh Timur berjudul Putri Berjiwa Tentara yang mengisahkan Laksamana Malahayati, panglima perang angkatan laut yang mengamankan Selat Malaka dari serangan Portugis dan berhasil membunuh Cornelis De Houtman.

“Pesan yang disampaikan dalam puisi Putri Berjiwa Tentara mengisahkan patriotisme dan heroisme Laksamana Malahayati yang sanat inspiratif bagi wanita Aceh sebagai pejuang,” tandasnya.

Sebagai Kepala Kantor Kemenag Aceh Timur, Salamina memberikan apresiasi dan terimakasih kepada anggota Perruas telah melahirkan buku Rencong Kata dan melibatkan anggota PeKAT di dalamnya.

“Terima kasih tim Perruas. Semoga buku Rincong Kata bermanfaat bagi siswa-siswi dan guru di lingkungan Kementerian Agama sebagai khazanah ilmu pengetahuan. Buku ini juga memberikan inspirasi untuk gemar menulis puisi sebagai media dan sarana ilmu pengetahuan dan dakwah,” imbuhnya.

Secara khusus Salamina menyampaikan terima kasih kepada guru madrasah di lingkungan Kemenag Aceh Timur yang telah ikut andil dalam penulisan buku Rincong Kata.

“Terimakasih kami ucapkan kepada Herdiansyah, S. Pd. Nurhasanah Permata Sembiring, M. Pd. Syarifuddin S. Malem, M. Pd., M. Iwan Kurniawan, S. Pd. Zuarni, S. Pd. Dinar Puspita Ayu, S. Pd dan Fitriani, S. Pd.I,” pungkas Salamina.[y]

Editor : Hamdani Mulya

Sumber Berita : (aceh.kemenag.go.id/Inmas Aceh)

Related

Previous Post

ABULYATAMA BERDUKA

Next Post

Sepuluh Tahun Lalu- – Tabrani Yunis

admin

admin

Next Post
Sajak Rosli K. Matari

Sepuluh Tahun Lalu- - Tabrani Yunis

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended

TADARUS NYANYIAN QURANI

TADARUS NYANYIAN QURANI

5 hours ago
Museum Pijay

Museum Pijay

6 hours ago

Trending

MAKNA SEPEDA DALAM KEHIDUPAN

MAKNA SEPEDA DALAM KEHIDUPAN

1 month ago
Mewaspadai Cyberbullying Pada Anak

Kenakalan Remaja dan Peran Pendidikan Keluarga

4 days ago

Popular

Belajar Bersepeda pada Belanda dalam Mengatasi Polusi dan Kematian Lalu Lintas pada Remaja.

Belajar Bersepeda pada Belanda dalam Mengatasi Polusi dan Kematian Lalu Lintas pada Remaja.

1 month ago
MAKNA SEPEDA DALAM KEHIDUPAN

MAKNA SEPEDA DALAM KEHIDUPAN

1 month ago

5 Sepeda untuk Program 1000 Sepeda

6 years ago
Menumbuhkan Budaya Literasi Sejak Dini

Menumbuhkan Budaya Literasi Sejak Dini

1 week ago

Jangan Samakan FGD dengan Seminar

11 months ago

Spam Blocked

9,740 spam blocked by Akismet

Follow Us

  • Redaksi
  • Feed

Copyright © 2022, potretonline.com

No Result
View All Result
  • Home
  • Potret Utama
  • Sorotan
  • Bingkai
  • Bingkai Sekolah
  • Frame
  • Tips Kita
  • News
  • Sehati
  • English Article
  • Wisata
  • Blitz
  • Sastra
  • Sketsa
  • Peace Corner
  • Kronis
  • Lensa

Copyright © 2022, potretonline.com

Go to mobile version