Masih Adakah Harumnya Bunga Kupula
– Zab Bransah,
Sajak ke – 3
Aku tidak muda lagi,
tidak ada satu detik
tapak, waktu, dan usia ini
dapat bercantum balik
pada helai kalendar
yang hancur seperti pasir
tetapi aku selalu ingat,
membisik cinta
bulan pucat,
terkejut pohon kupala
itulah cinta,
diraikan oleh alam
semerbak bunga
indah, jernih kolam
tetapi cinta juga peristiwa
engkau menjadi lilin padam
waktu tetap pergi
seperti mengalir kali
sesekali,
kukenang kau lagi
masih adakah harumnya
bunga kupala?
– Rosli K. Matari