Oleh Nur Anisah
Pustakawan SD Negeri 72 Banda Aceh
Judul buku: Kulukis Namamu di Awan
Nama pengarang: Tabrani Yunis
Penerbit: Imaji Indonesia
Tahun terbit: 2020
ISBN: 978-623-92532-0-2
Ketebalan buku: 136 halaman
Harga: Rp.75.000
Tabrani Yunis adalah seorang guru dan penulis produktif yang terlibat dalam berbagai kegiatan penelitian. Ia dikenal sebagai aktivist yang bergerak pada bidang pendidikan, perempuan dan anak. Komitmennya dalam membangun gerakan literasi di kalangan perempuan marginal Aceh ia wujudkan dengan menerbitkan majalah Potret pada tahun 2003. Selain itu ia juga mengobarkan semangat berliterasi dan gerakan gemar berkarya anak-anak melalui majalah Anak Cerdas.
“Kulukis Namamu di Awan” merupakan kumpulan puisi yang merupakan buku pertamanya yang terbit pada tahun 2020. Buku tersebut mengungkapan isi nuraninya yang berasal dari pengalaman hidup, pengamatan dan perenungan mendalam yang mengalir dari rasa kepedulian kepada masyarakat. Melalui buku ini juga, Tabrani Yunis mewujudkan kerinduan mendalam bagi orang-orang terkasihnya yang telah dahulu meninggalkan dunia dalam bencana tsunami 2004 silam.
Dalam buku “Kulukiskan Namamu di Awan”, penulis mengutarakan luapan emosinya terhadap persoalan dan dinamika sosial yang terjadi dalam masyarakat, akan kontradiksi antara harapan dan realitas yang terus membersamai kehidupan sehingga membawa pembaca turut merasakan kegelisahan yang dihadirkan oleh penulis dalam baris-baris puisinya. Pada beberapa puisinya yang lain, Tabrani Yunis menghanyutkan pembaca dalam untaian kata-kata akan rasa rindunya yang tak bertepi pada orang-orang yang ia cintai, kata-kata indah nan dalam yang akan membawa getar kerinduan sehingga menyisakan kesan tersendiri.
Kata-kata yang dirangkai indah dan halus dalam “Kulukiskan Namamu di Awan” akan membawa pembawa merasuki pemikiran maupun sikap yang tulus dan ikhlas yang digambarkan dalam kehalusan budi bahasa Tabrani Yunis. Setiap baris yang diungkapan dalam buku tersebut mengkritik ketimpangan serta penyelewengan yang terjadi di segala aspek kehidupan. Kata-katanya tegas, berani dan membawa kesadaran pembaca pada kenyataan.
Tabrani Yunis akan membawa emosi pembaca melalui untaian katanya. Pada salah satu puisi berjudul “Kebenaran di Ujung Asa”, pembaca akan merasakan adrenalin melalui kata-kata yang mengobarkan semangat. Namun, di puisinya yang lain berjudul “Aku Tenggelam dalam Rindu” pembaca akan dibawa menuju rasa rindu yang amat menyesakkan dada. Emosi campur aduk yang akan dirasakan setelah membaca buku ini meninggalkan kesan yang dalam, membuat pembaca akan menyadari betapa kecil, lemah dan tak berkuasanya manusia.