• *WARGA MUHAMMADIYAH LEMBAH SABIL SANTUNI 100 ANAK YATIM*
  • *WARGA MUHAMMADIYAH LEMBAH SABIL SANTUNI 100 ANAK YATIM*
  • Gepeng Yang Diamankan Satpol PPWH Banda Aceh Pakai Sabu Sebelum Beraksi
  • Home 1
    • Air Mata Mata Air
  • Home 2
  • Home 3
  • Home 4
  • Home 5
  • Memilih Pendidikan, Memilih Masa Depan
  • Redaksi
  • Telaga Sastra Cinta “Savitri J”
Thursday, October 5, 2023
No Result
View All Result
No Result
View All Result
No Result
View All Result
Home Edukasi

Pesan Kak Cut

admin by admin
November 9, 2022
in Edukasi, Essay, Literasi, Mengarang, Menulis
0
Hujan Rindu
0
SHARES
0
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Oleh Don Jakayamani

Sore itu peserta diskusi ilmiah KDI sedikit terlambat. Pemateri, Cut Safriana lebih dahulu tiba. Saya berkesempatan ngobrol banyak meski belum kenal sebelumnya. Obrolan dimulai di depan Gerobak, berlanjut sampai ke ruang diskusi.

Obrolan ringan dimulai dengan riwayat beliau semasa berorganisasi. Dilanjutkan studi dan karir beliau di pemerintahan. Layaknya dialog dua arah, kak Cut mulai bertanya soal KDI (Komunitas Diskusi Ilmiah).

Setelah memaparkan awal kenapa hadir KDI, latar filosofis dan tujuan, Kak Cut berpesan, “Diskusi harus diikuti eksekusi”. Saya diam sejenak, sambil mengajak otak ‘jogging’. Maklum, sudah lama otak mengalami ‘obesitas’, setidaknya 2 tahun otak tidak berinteraksi dengan beragam opini dan berita di media massa.

Masa di mana saya enggan berjumpa dengan siapapun, kecuali dengan ibunda tercinta. Bahkan interaksi dengan kakak dan abang hanya terjadi ketika lebaran. Tentu saja saya tetap bersentuhan intim dengan tokoh dalam buku-buku. Tapi itu monolog, tiada diskusi nyata, hanya dialog imajiner.

Kembali soal pesan kak Cut, setelah otak ‘jogging’, beberapa literatur menyapa. Bagaimana kalau kita lakukan ini dan itu, eksekusi sebagai hasil diskusi. Pesan kak Cut ini harus dilaksanakan, menurut pandangan saya. Entah itu berupa gerakan memilah sampah dan bekerjasama dengan instansinya. Bisa juga melakukan edukasi lanjutan di sekolah-sekolah. Tentu bila terkait dengan diskusi sore itu.

Di diskusi lainnya, meski materi abstrak, sejatinya dapat dieksekusi. Misalnya ketika bang Tabrani Yunis  membahas *”Aku Menulis, Maka Aku Ada”* ini jelas dapat dieksekusi dengan menulis ringan di medianya. Materi Dr. Ramzi Adriman tentang gerakan moral, juga sangat mungkin dieksekusi teman-teman mahasiswa.

Dan materi-materi lain, termasuk materi organisatoris dan akademis. Materi yang satu ini jelas sekali dihadapi mahasiswa. Kelompok cerdas (akademis) meski melakukan eksekusi secara komunal, harus terorganisir, massif serta terencana. Jika tidak, kebenaran yang tercerai akan dikalahkan hoaks yang terorganisir. So, setelah diskusi, jangan lupa eksekusi, pesan kak Cut.

Related

Previous Post

BULAN TANPA PURNAMA

Next Post

Muda, Namun Tua

admin

admin

Next Post
Muda, Namun Tua

Muda, Namun Tua

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended

Profesor Agung Pranoto Mengapresiasikan Buku Sajak Secangkir Air Mata,  Karya Hamdani Mulya

Profesor Agung Pranoto Mengapresiasikan Buku Sajak Secangkir Air Mata, Karya Hamdani Mulya

15 hours ago
Kajian Millenial RTA Aceh Utara Kembali Hadir di Geureudong Kupi Bulan Ini, Bahas Ilmu Parenting

Kajian Millenial RTA Aceh Utara Kembali Hadir di Geureudong Kupi Bulan Ini, Bahas Ilmu Parenting

16 hours ago

Trending

Amplop Tua Itu

Amplop Tua Itu

2 days ago
Memasukan Buku Bahasa dan Sastra Aceh sebagai Materi Pembelajaran Kurikulum Merdeka

Memasukan Buku Bahasa dan Sastra Aceh sebagai Materi Pembelajaran Kurikulum Merdeka

11 months ago

Popular

Jangan Samakan FGD dengan Seminar

1 year ago
Mewaspadai Cyberbullying Pada Anak

Melihat Sisi Lain Kaum Remaja

2 weeks ago
Nasib Perempuan di Lokasi Tambang Blang Nisam

Nasib Perempuan di Lokasi Tambang Blang Nisam

1 month ago
Pembelajaran Bermakna dengan Memanfaatkan Aplikasi Digital

Pembelajaran Bermakna dengan Memanfaatkan Aplikasi Digital

1 year ago
Memasukan Buku Bahasa dan Sastra Aceh sebagai Materi Pembelajaran Kurikulum Merdeka

Memasukan Buku Bahasa dan Sastra Aceh sebagai Materi Pembelajaran Kurikulum Merdeka

11 months ago

Spam Blocked

22,527 spam blocked by Akismet

Follow Us

  • Redaksi
  • Feed

Copyright © 2022, potretonline.com

No Result
View All Result
  • Home
  • Potret Utama
  • Sorotan
  • Bingkai
  • Bingkai Sekolah
  • Frame
  • Tips Kita
  • News
  • Sehati
  • English Article
  • Wisata
  • Blitz
  • Sastra
  • Sketsa
  • Peace Corner
  • Kronis
  • Lensa

Copyright © 2022, potretonline.com

Go to mobile version