• *WARGA MUHAMMADIYAH LEMBAH SABIL SANTUNI 100 ANAK YATIM*
  • *WARGA MUHAMMADIYAH LEMBAH SABIL SANTUNI 100 ANAK YATIM*
  • Gepeng Yang Diamankan Satpol PPWH Banda Aceh Pakai Sabu Sebelum Beraksi
  • Home 1
    • Air Mata Mata Air
  • Home 2
  • Home 3
  • Home 4
  • Home 5
  • Memilih Pendidikan, Memilih Masa Depan
  • Redaksi
  • Telaga Sastra Cinta “Savitri J”
Sunday, January 29, 2023
No Result
View All Result
No Result
View All Result
No Result
View All Result
Home POTRET Budaya

NEGARA INDONESIA

admin by admin
November 10, 2022
in POTRET Budaya, Puisi, Sastra
0
NEGARA INDONESIA
0
SHARES
0
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Oleh Fajar

Budaya dan seni tidak lagi hadir memberi kesejukan bagi jiwa yang dahaga, sebab budaya dan seni materialisme sudah menjadi berhala yang  punya potensi menggantikan kedudukan Tuhan. 

Bagaimana mungkin aku bersedih. Jika Ia datang menghibur.

Bagaimana mungkin aku khawatir. Sedang Ia telah memastikan

Bagaimana mungkin aku gelisah. Sedang Ia adalah ketenangan.

Bagaimana mungkin aku sengsara. Sedang Ia menemani.

Bagaimana mungkin aku mengeluh. Sedang Ia memberi karunia.

Bagaimana mungkin aku menjerit. Sedang ia mendengarkan

Bagaimana mungkin aku terkapar. Sedang Ia adalah penyembuh

Bagaimana mungkin aku miski. Sedang Ia Maha Kaya

Bagaimana mungkin aku terkalahkan. Jika Ia memenangkan

(Nyanyian asmara Musa dalam syair Hud-hud)

Dahulu kala pada saat kamu masih bayi, yang pada saat itu harta dan jiwamu dirampas oleh koloni. Pada saat itu kami datang dengan segenap jiwa dan raga untuk melepaskan-engkau dari perbudakan kolonial Belanda. 

Bahkan tidak segan-segan kami menyumbang harta benda untuk dirimu agar tumbuh dan kuat. Kini ketika engkau sudah menjadi R I dengan gagah dan perkasa Engkau lengkapkan diri dengan persenjataan. 

Ironisnya engkau menjajah kami yang dulunya kami besarkan engkau dengan segenap jiwa dan raga kami. Karena kami sudah tua dan usang ini, anak-anak kami engkau adu domba untuk saling menumpahkan darah, yang dulu kita pernah mengikrarkan bahwa kita bersaudara dengan denganmu. 

Dosa apakah yang kami perbuat kepada engkau sehingga begitu bencinya engkau terhadap kami yang menuntut dari dulu sampai sekarang untuk memperbaiki dasar-dasar Negara dan partai-partai politik itu yang dengan partai mereka melahirkan anak-anak korup. 

Kami tidak ingin lagi kekerasan karena kita bersaudara, kami hanya ingin keinsafan engkau untuk segera merawat kami yang sudah tua dan usang ini, karena jika kami meminta untuk merobohkan pancasila dengan menggantikan sebagai Negara Islam Indonesia sudah pasti engkau tidak mau.

Kami yang sudah usang ini sangat memahami engkau yang sudah buta dalam sinar. Lihat-lah sekarang apa yang sedang engkau rasakan, sedikit-demi sedikit pribumi engkau tergeser dan bahkan tertindas, kami berkeyakinan engkau akan dikuasai lagi oleh asing, yang jika dulu dikuasai oleh Belanda, sekarang engkau akan merasakan dikuasai oleh Kolonial Cina. 

Andaipun engkau meminta bantuan lagi kepada kami yang sudah tua dan usang ini, kami tidak bisa lagi membantu engkau, bukan kami tidak cinta terhadap engkau, tetapi karena kami sudah tua dan usang serta generasi kami tidak engkau rawat dengan kejujuran, padahal engkau tau, DNA kami adalah DNA yang kental terhadap jihat di jalan Allah. 

Melihat kalian yang dihina, kitab suci kalian dianggap sebagai alat untuk membohongi, hati kami sangat sedih melihat satu manusia yang menghina agama Islam itu tidak bisa engkau atasi. 

Apa nak jadi kami buat wahai saudaraku, kalau nasi jadi bubur masih ingin kami makan walau itu sudah basi. Tapi ini nasi sudah jadi taik, bagaimana hendak kami makan, sebab yang namanya taik dalam kepercayaan kami haram untuk dimakan. Oh saudaraku R I, sekian dulu tangisan kami yang sudah tua dan usang ini.

Related

Previous Post

EGO

Next Post

The Old Man and The Bus

admin

admin

Next Post
Kerahasiaan RUU Sisdiknas

The Old Man and The Bus

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended

Bunda  Siapa Meminta – Minta?

Bunda Siapa Meminta – Minta?

11 hours ago
Produk UMKM Ci Rasa Brownies Raih Penghargaan dari Pj Bupati Abdya

Produk UMKM Ci Rasa Brownies Raih Penghargaan dari Pj Bupati Abdya

11 hours ago

Trending

Majalah POTRET Gelar Lomba Menulis Essai Se-Aceh

Majalah POTRET Gelar Lomba Menulis Essai Se-Aceh

6 days ago

5 Sepeda untuk Program 1000 Sepeda

5 years ago

Popular

Majalah POTRET Gelar Lomba Menulis Essai Se-Aceh

Majalah POTRET Gelar Lomba Menulis Essai Se-Aceh

6 days ago

Jangan Samakan FGD dengan Seminar

9 months ago
Nasehat Kepemimpinan dari Sang Perdana Menteri

Nasehat Kepemimpinan dari Sang Perdana Menteri

3 weeks ago

5 Sepeda untuk Program 1000 Sepeda

5 years ago
Islam, Demokrasi dan Keadilan sosial: Catatan Atas Pidato Dato’ Seri Anwar Ibrahim

Islam, Demokrasi dan Keadilan sosial: Catatan Atas Pidato Dato’ Seri Anwar Ibrahim

3 weeks ago

Spam Blocked

2,151 spam blocked by Akismet

Follow Us

  • Redaksi
  • Feed

Copyright © 2022, potretonline.com

No Result
View All Result
  • Home
  • Potret Utama
  • Sorotan
  • Bingkai
  • Bingkai Sekolah
  • Frame
  • Tips Kita
  • News
  • Sehati
  • English Article
  • Wisata
  • Blitz
  • Sastra
  • Sketsa
  • Peace Corner
  • Kronis
  • Lensa

Copyright © 2022, potretonline.com

Go to mobile version