Oleh Cut aAriyana sary
Mentor KAFH Integrated School
Pagi ini, usai subuh, saya mendapat ide untuk memberikan sekilas penjelasan tentang sebuah program terkait pendidikan. Program itu bertajuk “ Jelajah Profesi dan Bakat “ yang merupakan salah satu program dijalankan oleh KAHF Integrated School (KAHFIS) Aceh. Program ini berlangsung dalam 4 pekan, yaitu dari tanggal 23 Oktober hingga 13 November 2022.
Sebuah program yang edukatif dan inspiratif dan berorientasi ke masa depan. Dikatakan demikian, karena Program Jelajah Profesi dan Bakat ini dilakukan untuk mengajak anak – anak mengenal berbagai profesi lebih dalam. Mengajak anak-anak sembari memberi pemahaman dan kesadaran untuk mengenal, menggunakan dan mengembangkan bakat dengan melihat peluang pengembangan di masa kini dan yang akan datang. Hal ini penting dilakukan mengingat tantangan dan ancaman serta peluang di masa depan bergerak begitu cepat sejalan dengan berlangsungnya proses hilangnya sejumlah pekerjaan yang kita kenal dengan sebutan disrupsi atau dalam bahasa Inggrisnya disruption.
Berdasarkan survei yang telah dilakukan, anak – anak cenderung memiliki cita-cita yang sering terlihat pada umumnya saja, seperti ingin menjadi dokter, perawat, polisi, tentara, dan pilot. Padahal saat ini, ada beberapa pilihan profesi seperti selebgram, youtuber, vlogger, makup artist, pemain game profesional, fashion stylist dan masih banyak lagi.
Padahal pada kenyataanya, masih banyak profesi lain yang dapat dikenali dan digeluti, maka Program Jelajah Profesi dan Bakat batch1 mengajak anak – anak melakukan tour ke 4 lokasi berbeda, yaitu Kafe Republik, Afaris House, BMKG, dan RINDAM IM.
Di Kafe Repbulik yang terletak di daerah Lamreung, anak – anak mengenali banyak profesi dan tugasnya, seperti menjadi owner, barista, koki, pramuniaga, dan resepsionis. Selain itu, anak – anak melakukan simulasi mejadi resepsionis dan pramuniaga.
Pada pekan selanjutnya anak – anak mempelajari profesi yang berkaitan dengan perhotelan di Afaris House. Di sana anak – anak mempelajari profesi seperti menjadi manager, bagian teknikal, bagian pembenahan, dan resepsionis. Setelah mengelilingi hotel dan mempelajari semua profesi dan tugas yang ada, anak – anak pun melakukan simulasi menjadi bagian pembenahan dan resepsionis.
Pada pekan ke 3, anak – anak diajak ke BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika). Di BMKG, selain mengenali profesi dan tugasnya, anak – anakpun mempelajari tentang bencana alam dan mitigasinya. “kalau ada gempa lindungi kepala, kalau ada gempa masuk kolong meja, kalau ada gempa jahui jendela, kalau ada gempa lari kelapangan terbuka”. Begitulah lirik mitigasi gempa yang diajarkan agar anak – anak agar mudah memahami dan melakukannya.
Lokasi terakhir yang dikunjungi adalah RINDAM IR yang berlokasi di Mata Ie. Anak – anak melakukan tour ke 13 tempat yang berbeda. Mereka dikenalkan tugas-tugas Tentara Nasional Indonesia. Mulai dari petugas jaga, anak-anak melakukan PBB sederhana yang dipandu langsung oleh salah satu tentara yang bertugas menemani tour.
Menurut M.Nurul Hamdi, MBA selaku ketua yayasan KAHFIS “”Kami melihat, wawasan tentang profesi perlu dihadirkan kepada anak-anak secara langsung, di mana anak berkunjung, mengobservasi, bertemu langsung, dan berinteraksi dengan para pelaku profesi tersebut, sembari menganalisis apa saja yang dibutuhkan untuk dapat melakukan setiap tugas dan fungsi pada profesi yang ada. Tujuannya agar anak dapat mempersiapkan dirinya kelak, akan berperan sebagai profesi apa”
Dari program yang telah dijalankan ini, dapat terlihat antusiasnya anak-anak. Mereka memiliki bakat dan minat yang berbeda- beda. Hal tersebutlah harusnya kita dukung dengan cara memberikan sebanyak – banyaknya wadah dan kegiatan.
Menurut salah satu orang tua peserta, Bunda Melsa “Bara waktu mengikuti program dengan enjoy dan senang, tapi saat kegiatan terhalang cuaca memang sedikit malas untuk berangkat, dan setelah diberikan motivasi jadinya semangat karena memang program seperti ini bagus untuk membuka wawasan dan mindset orang tua untuk lebih mengenal banyak profesi. Pada akhirnya menemukan profesi yang sesuai dengan bakat anak, jadi tidak hanya berdasarkan keinginan orang tua saja”
“Acara berlangsung dengan sukses karena didukung oleh orang tua yang mulai membuka diri tentang bakat dan minat setiap anak yang berbeda, sehingga tugas kita adalah mendukung dan memfasilitasinya” (Cut Afriyana Sary, M.eng , koordinator acara)
Dari program ini pada akhirnya anak –anak memiliki cukup pengatahuan dan kepercayaan diri untuk mengejar keinginan atau cita – cita mereka kelak.