Oleh Andy Kurniawan
Guru SMK Negeri 1 Jambo Aye, Aceh Utara
Mulai dari Nol, Lagi. Apakah itu? Ya bisa menulis atau apa saja. Semasa jadi mahasiswa dulu pernah menulis makalah dan skripsi. Saat itu menulis karena tuntutan tugas kuliah agar memperoleh nilai yang baik. Bagaimana menurut kalian? Apakah kalian juga merasakan hal yang sama atau lebih baik dari saya, misal menulis karena untuk menjaga ilmu yang sudah didapat dari dosen atau dari buku yang baru saja dibaca, tentu itu lebih keren dan bernilai bagi kalian.
Alhamdulillah selain kuliah juga aktif di organisasi kemahasiswaan. Selain punya banyak tugas kuliah, organisasipun tak kalah banyak, bahkan di semester akhir saat beasiswa PPA tak lagi bisa diurus. Pilihan untuk bekerja paruh waktu harus diambil dengan segala risiko.
Sedikit bercerita tentang masa lalu. Karena memang indah buat dikenang. Jika masa lalu yang tidak mengenakan, maka lupakan. Mungkin ada baiknya. Terus bagaimana dengan cerita mulai dari Nol tadi? Apa hubungannya dengan masa lalu? Sabar dulu. Di sini kita perlu memahami tujuan dari penulisan sederhana ini, yang mana tujuannya adalah ingin melanjutkan menulis kembali. Kenapa dari Nol lagi, kan sudah punya dasar?
Pertama, kalimat mulai dari Nol, familiar di masyarakat. Contohnya saat mengisi bensin di SPBU. Kedua, kalimat dari Nol, bisa dimaknai orang yang tidak tahu. Keadaan ketidaktahuan bagi Socrates, langkah awal memperoleh pengetahuan.
Walaupun secara history, scorates sebenarnya sedang menguji para sofis yang hidup di zamannya. Para sofis saat itu ilmuan Yunani yang memperjualbelikan ilmunya. Ilmuan bayaran yang dapat dipakai untuk kepentingan penguasa dalam melanggengkan kekuasaan.
Fakta sosial di atas yang menggerakkan rovolusi yang dilakukan Socrates. Nampak seru apa yang dilakukan Socrates pada saat itu, dimana ia melawan para saintis yang merasa tahu segalanya dengan cara merasa tidak tahu apa-apa. Cara Socrates ini dikenal dengan Socrates methode.
Mahasiswa adalah orang yang sedang menuntut ilmu di perguruan tinggi. Besar kemungkinan mereka akan menjadi ilmuan, teknisi, praktisi sesuai bidang akedemik. Besar juga peluang mereka menjadi ilmuan bayaran seperti kaum sofis. Namun jangan takut, pemikiran scorates sudah dibukukan oleh muridnya Plato. Sehingga selalu ada mereka berjuang dengan idealisme.
Kejahatan dan kebaikan selalu sezaman, barangkali untuk keseimbangan dunia. Jika pernah salah dalam hidup jangan ragu untuk kembali ke Nol lagi. Misal telah lama kita meninggalkan kebiasaan baik seperti membaca dan menulis semasa kuliah dulu, alangkah baiknya kita mulai kembali sekarang.
Segalanya telah jelas antara yang bathil dan kebajikan. Jangan ragu lagi mulai sekarang. Teguhkan hati dan mintalah pertolongan Allah SWT. Yakin Usaha Sampai. Sekian dulu ceritanya sehubungan mulainya dari Nol.