Oleh : Faridah Lia SPd
Guru SD Negeri Lambada Klieng, Kec. Baitussalam, Kab.Aceh Besar.
DIGITAL sebuah kata yang selama ini tak asing lagi kita dengarkan, dimanapun dan kapanpun pasti kita berinteraksi dengan yang namanya digital.
Perkembangan dunia digital semakin hari semakin pesat, hampir di semua lini kehidupan terpengaruh dengan perkembangan digital.
Tak pelak di dunia pendidikan pun mengalami perubahan sangat signifikan. Generasi muda saat ini sudah tak asing lagi dengan teknologi digital. Gasgets bukanlah barang asing bagi mereka bahkan anak usia balita pun sudah mahir dalam menggunakan gadget.
Dewasa ini peserta didik bisa mengupload tugas yang diberikan guru tanpa harus menulis di buku, dan guru pun bisa berinovasi dalam proses pembelajaran dengan memanfaatkan beberapa aplikasi digital yang telah tersedia.
Sangat disayangkan dengan kemajuan teknologi yang berkembang saat ini jika guru masih menggunakan pola lama dalam proses pembelajaran di kelas.
Seorang pendidik sepatutnya terus mengasah keterampilan dalam menyajikan materi yang akan disampaikan pada proses pembelajaran di kelas.
Membuat inovasi baru yang dapat memberikan pembelajaran bermakna bagi peserta didik.
Pembelajaran bermakna (meaningful learning) akan terwujud jika peserta didik mengalami langsung apa yang dipelajari dengan melibatkan banyak indera, maka dari itu guru harus dapat menciptakan suasana belajar yang dapat mewujudkan hal tersebut.
Pendekatan yang dilakukan guru adalah salah satu strategi yang dapat dilakukan dengan melihat karakter peserta didik, memberikan pilihan kepada mereka untuk memilih minat mereka dalam pembelajaran dan dapat mereka laksanakan dengan penuh tanggung jawab.
Apapun pendekatan dan strategi yang dilakukan guru harus dapat memberikan pembelajaran bermakna bagi peserta didik.
Melibatkan peserta didik dalam proses pembelajaran memberikan rasa percaya diri pada mereka, mengasah dan menggali potensi yang ada dalam diri mereka untuk dapat dikembangkan sehingga memberi dampak positif dalam menjalani kehidupan mereka kedepannya baik dalam sikap, pengetahuan dan keterampilan.
Aplikasi digital saat ini sangat banyak sekali pilihannya. Guru dapat memanfaatkan hal tersebut dalam mengasah keterampilannya untuk berinovasi dalam mewujudkan pembelajaran yang bermakna bagi peserta didik.
Membuat video animasi pembelajaran, tayangan materi slide yang menarik bagi peserta didik, melibatkan peserta dalam proses pemanfaatan aplikasi digital, sehingga wawasan mereka semakin luas.
Memberi pemahaman kepada peserta didik bahwa aplikasi digital tidak hanya digunakan untuk hiburan semata tetapi juga dapat dimanfaatkan dalam dunia pendidikan, sehingga proses belajar mengajar lebih interaktif.
Sebagai langkah awal guru bisa memperkenalkan beberapa aplikasi digital ringan yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran misalnya google meet, video maker, dan lainnya sehingga peserta didik dapat memanfaatkan gadget pada hal-hal positif.
Pembelajaran bermakna memberikan informasi yang dapat diingat lebih lama oleh peserta didik apalagi dikombinasikan
dengan aplikasi digital, maka memudahkan dalam penyampaian mater ajar dalam proses belajar mengajar di kelas.
Untuk jenjang sekolah dasar tidak semua peserta didik lihai dalam menggunakan beberapa aplikasi digital, sehingga perlu bimbingan guru untuk lebih memaksimalkan pengetahuan mereka agar mereka dapat memanfaatkan aplikasi dengan bijak.
Sedangkan untuk jenjang yang lebih tinggi dan berada di daerah yang jaringan internetnya tidak memiliki kendala, maka penggunaan aplikasi digital dalam proses pembelajaran bukanlah hal yang baru bagi peserta didik. Namun guru dan orang tua perlu berkolaborasi untuk mendampingi mereka dalam penggunaan aplikasi tersebut , sehingga dampak negatif dari digitalisasi dapat diminimalisirkan.
Orang tua dan guru memiliki peranan yang sangat penting dalam memberikan pemahaman bagi peserta didik dalam pemanfaatan aplikasi digital, tetapi guru juga harus jeli melihat kondisi dan kebutuhan peserta didik agar pemanfaatan aplikasi digital dalam proses pembelajaran tidak memberatkan orang tua peserta didik.
Orang tua dan guru harus membangun sinergi sebagai pendamping dan sumber belajar bagi peserta didik, namun mungkin saja kendala bisa saja terjadi apalagi keterbatasan waktu orang tua dalam mendampingi peserta didik karena orang tua juga membagi waktu mereka untuk bekerja.
Untuk mengantisipasi kendala tersebut guru lebih intens berkomunikasi dengan orang tua dan melakukan refleksi secara rutin.
Pembelajaran bermakna dengan memanfaatkan aplikasi digital dapat menumbuhkan pembelajaran yang aktif pada peserta didik, menggali kemampuan mereka dalam pengetahuan, keterampilan dan pengalaman mereka.
Pembelajaran bermakna akan terasa menyenangkan apabila dapat melibatkan faktor intelektual emosional peserta didik pada saat proses pembelajaran.
Mengolah informasi baru dan memadukannya dengan aplikasi digital untuk mengembangkan kemampuan kognitif peserta didik.
Kalau peserta didik hanya menghafal informasi atau materi tanpa menghubungkan dengan konsep-konsep kognitifnya, maka pembelajaran tersebut dikatakan belajar hafalan.
Namun apabila peserta didik menghubungkan informasi dan materi dengan konsep-konsep kognitifnya maka itu disebut dengan belajar bermakna.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam mewujudkan pembelajaran bermakna dengan memanfaatkan aplikasi digital yaitu,
guru memahami kebutuhan/minat peserta didik, memotivasi peserta didik agar kurikulum tidak terasa kaku.
Kemudian membangkitkan rasa keingintahuan peserta didik dengan menyajikan aplikasi digital yang memberi daya tarik bagi peserta didik untuk ikut mencoba mengaplikasikannya
terus menggali kemampuan mereka khususnya dalam menggunakan aplikasi gital agar pengetahuan mereka tentang dunia digital tidak ketinggalan.
Dengan memperhatikan hal tersebut guru dapat memberikan warna baru pada proses belajar mengajar.
Peserta didik merasa menikmati pemanfaatan aplikasi digital dengan bimbingan yang terarah juga pembelajaran menggunakan media digital lebih praktis, fleksibel dan tidak dibatasi ruang dan waktu sehingga pembelajaran bermakna akan terwujud.
Ciptakanlah pembelajaran yang dirindukan peserta didik dan diingat sepanjang masa.
Mari kita kembali lagi pada hakikat pendidikan, yaitu proses pembelajaran adalah suatu upaya untuk meningkatkan aktivitas dan kreativitas peserta didik dengan interaksi yang menghasilkan pengalaman belajar.
Berdasarkan filosofi Ki Hajar Dewantara bahwa setiap manusia itu memiliki kemampuan dan keunikan serta karakternya masing-masing sehingga pembelajaran itu harus berpusat pada peserta didik agar dapat memberi kesempatan pada mereka untuk menggali kompetensi yang mereka miliki sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zaman.
Peserta didik perlu dituntun bukan dituntut agar mereka bebas mengekspresikan ide dan imajinasi mereka, guru mengakomodir dan mendampingi mereka agar pembelajaran bermakna dapat terwujud saat proses pembelajaran di kelas.(*)