Seulangaku di Balik Jeumpa
(Ali Kusas)
Seulangaku mekar berjajar
Menyapa nyanyian prenjak menari
Daun-daunmu bergelut pada ranting
Bertegur sapa di putih jeumpa
Oh sungguh pagiku begitu indah
Hijau, putih, dan kuning menyatu tanpa ragu
Semerbak aroma yang tersembunyi
Di kuntum merekah mewangi
Setangkai kembang tersentuh
Lukiskan kedamaian jiwa
Tak ubah warna yang berbeda
Bukan untuk tebar pesona
Kuasa Sang Maha Pencipta
Menebar makna Seulanga-Jeumpa di indatu
Seulangaku di balik jeumpa
Tetap terjaga tanpa ternoda
Tangan serakah manusia
Memetik putikmu yang belum mekar
Menebas dahanmu patah dan layu
Seulangaku di balik jeumpa
Kian masa terus berubah
Wewangi aroma itu
Tiada terlupa generasi nanti
Lhokseumawe, 07 Agustus 2022
Akal
(Ali Kusas)
Kadang terlihat nakal
Tersudut diri ketika kesal
Berucap kasar di saat gagal
Tak peduli meski dianggap brutal
Melawan tirani yang kian andal
Seakan bertumpu di selimut akal
Mungkin seakan hilang mental
Saat hasil keputusan batal
Raut wajah semakin tebal
Dimensi waktu berubah total
Tubuh lemah hingga merusak ginjal
Semua rusak tak berfungsi akal
Berjuang dengan sisi plural
Meskipun mulut disumpal
Tertatih letih di pemikiran dangkal
Tiada arah seperti tercekal
Walau kelak tak lagi dikenal
Tapi masih punya akal
Tak perlu saling begal
Fundamental pada akal
Satu gerak krusial
Lhokseumawe, 07 Agustus 2022
Pistol
(Ali Kusas)
Senjata ini milik siapa
Seketika dibuat meregang nyawa
Tak pasti jika korban rakyat Jelata
Aksi koboi tunjukkan gaya
Dianggap dirinya yang berkuasa
Ah, hampir saja tertawa
Pistol mainan yang dibawa
Seketika kaget juga kecewa
Jatuhkan profesi serta wibawa
Segelintir oknum suka bercanda
Pistol ini milik siapa…
Jangan lagi meletus hilangkan nyawa
Jangan lagi tebarkan takut sesama
Jangan lagi kekerasan gunakan senjata
Jangan lagi terhujam peluru di sisi linang air mata
Pistol yang bersarang di balik seragam
Tak menuai benci dan dendam
Tak menyulut api yang sulit padam
Tak membekas luka mendalam
Pistol itu adalah lambang
Negeri yang sejahtera gemilang
Negeri yang bersatu untuk berjuang
Membangun bangsa bersaing jadi pemenang
Lhokseumawe, 07 Agustus 2022
Imajinasi
(Ali Kusas)
Melekat dalam pikir
Sepintas bayang melintas
Lepas tanpa batas ruang
Panorama hingga cakrawala
Tersusun dalam imajinasi
Di untaian kata juga rupa
Imajinasi tiada lahir seketika
Imajinasi tiada terkekang makna
Imajinasi pemacu untuk berkarya
Imajinasi melepas rantai belenggu jiwa
Imajinasi pencerah kebuntuan logika
Berdamailah dengan imajinasi
Merangkai ucap lisan dan hati
Bersukacita di antara imajinasi
Ketika duka berganti bahagia
Imajinasi bukan bayang penyesalan
Imajinasi bukan titik keraguan
Imajinasi bukan hayalan yang dibanggakan
Imajinasi murni diperjuangkan dan dipertaruhkan
Imajinasi bukti karya terbaik perubahan
Lhokseumawe, 07 Agustus 2022
Tradisi Tarek Pukat
(Ali Kusas)
Berkutat di atas perahu
Dengan jala membawa asa
Gelombang pasang menghadang
Susah payah pertaruhkan nyawa
Menjaring rezeki di saat fajar menanti
Satu, dua, dan tiga
Tenaga disandarkan pada irama suara
Panglima laut lantang berkata
Pada tradisi tarek pukat gembira
Senyum bahagia menatap tangkapan
Beratus ekor ikan menggeliat berkutat
Menahan peluh terus semangat
Jala diikat disambut hangat
Tangan perkasa mulai menebar
Syukur dalam doa tiada terlupa
Tradisi tarek pukat tetap terjaga
Lhokseumawe, 07 Agustus 2022