Oleh: Putri Marlinda
Berdomisili di Banda Aceh
Kami kerap disapa realita
Pasal dusta yang bermahkotakan kasta
Lembar-lembar rupiah
Menjadi penggelap mata walau ada cahaya
Kadang jiwa ingin menepis
Nyatanya kami hanya bisa menangis
Setiap cerita yang mereka rekayasa
Tak pernah sama dengan yang seharusnya
Bagai seonggok daging mati
Yang bertahan dipeluk tulang
Kami bersemayam di dalam ketakutan
Terjerumus ke dalam jurang curam
Jagad raya
Bantu kami berteriak dalam kebisuan
Merebahkan semua kepalsuan
Mendatangkan bahtera kebahagiaan