ADA BANYAK TIKUS DI NEGERIKU
Di Negeriku tikus amat pintar
mengelabui singa
Kemiskinan masif di trotoar
77 tahun’ kini
Merdeka…, hanya
bunga tidur anak negeri
16.08.2022
SURAT
Sepucuk surat
sore tadi
Jatuh,lembab
Tiada alamat
Lukanya berderai
Ah ntah isyarat apah
13 agustus 2022
AYAH
Jikalau bisa kuputar,waktu
Ingin kutumpahkan resah
Betapa beban ini kupikul
2017
WAJAH KUYU
Malam ini kutuliskan lagi
Puisi, tentang dirimu
Negeri tanah awal kulihat dunia
Negeri lusinan pejuang
Yang getarkan jagat
Malam ini, di jalanan riuh rendah
Orang kampung tasbihkan diri
Di surau surau lapuk
Malam ini kulihat wajahmu
Kuyu kumal tak terurus
Agustus 2022
BIDUK 03
Aku
Biduk oleng itu
Dilecut badai kehidupan
– kusandarkan jiwa ini
Di mimbar_Mu
15.04.2015
Mustiar Ar :
KUEJA LAGI SENJA INI
Biar disini saja
Mengeja nikmatmu
Disini bersama
kemiskinan diri
Kueja nikmatmu Tuhan’
TUNTUN AKU
Tuntun aku di malam
Ini pada kelammu
Ia menaburkan aura kenikmatan
Tuntun aku Ya Rabb
29 Mei 2022
BOCAH ITU
Bocah itu berkata lantang
Hoii, laut… dimana kau simpan
Bapa emak,bunda faridah_ku
Sahabat karibku
Pada rabbnya bocah itu berbisik;
Ya Rabb, aku ikhlas bapa emak
bersamamu
Ampuni segala dosa salahnya
Meulaboh, 2016
Mustiar Ar. Karya puisinya pernah dimuat di berbagai antologi puisi bersama sastrawan baik itu di Aceh mau pun yang di tingkat nasional dan internasional, seperti pada kumpulan puisi bebas melata edisi Singapura 2018. Selain menulis, ia juga berkutat di dunia teater.