Potretonline.com,Banda Aceh – 28/08/22. Saat ini Aceh dikejutkan dengan pengumuman dari Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) tentang Data Top 1.000 Tahun 2022.
Pasca pengumuman dari LTMPT, kini banyak pihak mempertanyakan mutu pendidikan di Aceh, khususnya pada Dinas Pendidikan Aceh yang notabene mengurusi persoalan pendidikan.
Dari rilis LTMPT itu terlihat posisi sekolah-sekolah di Aceh turun dibandingkan tahun lalu.
Sebagai contoh, kualitas SMA Negeri Modal Bangsa yang selama ini menjadi kebanggaan masyarakat Aceh justru mengalami penurunan paling tajam.
Pada tahun 2021 lalu, sekolah ini masuk dalam kelompok 100 besar, yakni di urutan 98. Namun, dalam pengumuman Top 1.000 tahun ini posisinya turun ke ranking 157 nasional.
Berbeda halnya dengan SMAN Fajar Harapan. SMA ini berhasil memperbaiki posisinya di urutan 434 dari sebelumnya berada pada angka 458.
Menanggapi persoalan ini, Koordinator Koalisi Pemuda Aceh, Adam mengatakan pasca rilis dari Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) tentang Data Top 1.000 Tahun 2022 seharusnya Dinas Pendidikan Aceh dapat menanggapi dengan cepat sehingga persoalan ini dapat diketahui puncak persoalannya.
“Hasil pengumuman dari Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) tentang 1000 Sekolah TOP tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) tahun 2022 berdasarkan nilai Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) itu sebagai pukulan bagi kita, sehingga kami meminta Dinas Pendidikan Aceh memberikan penjelasan kepada publik tentang hasil tersebut”, pinta Adam, Minggu (28/8/2022).
Permintaan tersebut bukan tanpa sebab, hal ini didasari atas mutu pendidikan yang merosot sehingga Dinas Pendidikan Aceh juga mempunyai kewajiban untuk menjelaskan kepada publik hasil pengumuman LTMPT tersebut.
“Kita jangan hanya terpaku kepada persoalan pembangunan saja, walaupun itu penting namun ada hal yang harus diperhatikan, yaitu mutu pendidikan”, tegas Adam.
Adam meminta Penjabat Gubernur Aceh dan DPRA untuk melakukan evaluasi terhadap program-program Dinas Pendidikan Aceh, sehingga mutu pendidikan di Aceh dengan anggaran triliunan itu sesuai dengan kerja-kerja untuk meningkatkan mutu pendidikan di Aceh secara menyeluruh.(red)