Oleh Ahmad Rizali
Berdomisili di Depok
Surat Yusuf dalam Alquran merupakan surat yang digemari dan konon dianjurkan oleh para tetua untuk dibaca oleh pasangan keluarga muda yang istrinya sedang hamil.
Yang pragmatis mengatakan “jika punya anak lelaki, berharap akan seganteng Yusuf yang menyilaukan bak mentari”. Atau, setidaknya memiliki rekam jejak seperti Yusuf yang akhirnya menjadi orang terpenting di negerinya atau sedikitnya memiliki ketangguhan menahan godaan seksual dari majikannya.
Dalam kasus godaan seksual, dalam kitab suci Yusuf mengaku, bahwa jika dia tidak ditolong olehNya, bisa jadi dia akan hanyut dan akan sulit beralibi. Meskipun alibi Yusuf kuat, karena saat itu digunakan “Scientific Investigation” oleh para ahli, namun alangkah tidak eloknya jika istri petinggi itu yang disalahkan. Dengan skenario tertentu, Yusuf dijebloskan ke penjara.
Yusuf berkesempatan keluar dari penjara saat petinggi perlu penafsir mimpi yang manjur. Yusuf menakwilkan mimpi petinggi dan meminta jabatan guna menghadapi arti mimpi yaitu krisis pangan. Yusuf sukses, happy ending, meskipun sempat babak belur di awal seperti film Hollywood.
Jika petinggi yang istrinya mengaku dilecehkan oleh Yusuf itu pemberang, isi surat Yusuf dalam kitab Suci tidak akan seperti sekarang. Karena Yusuf pasti akan dibunuh dan skenario petinggi itu pasti dipercaya apalagi saksinya adalah istrinya sendiri.
Saya termasuk yang senang membaca surat Yusuf, bukan karena bersyukur kegantengan saya, tetapi karena surat Yusuf inilah satu satunya surat yang antara judul dan isi sangat solid, dalam arti hanya berisi kisah tentang Nabi Yusuf atau semacam biografi beliau.