“Alhamdulillah Terima kasih Potret” Itulah ungkapan pertama Salsabila saat menerima bantuan sepeda dari Center for Community Development and Education (CCDE) atau Potret Banda Aceh.
Bantuan tersebut diberikan langsung oleh Tabrani Yunis direktur Potret, kepada Siti Aminah penghubung di kantor Potret ( 4/7/2022) menurut SA Salsabila warga Simpang Mamplam, Kabupaten Bireuen tersebut merupakan sosok yang berhak menerima bantuan tersebut.
Selama ini, Salsabila yang akrab dipanggil Salsa berjalan kaki sejauh 2’kilo meter lebih dari tempat tinggalnya. Bukan hanya itu.Ia juga harus melewati sawah warga, jalan pintas agar lebih awal tiba di sekolahnya.
Sejauh ini, Salsa yang hidup bersama Ibunya satu orang adik dan kakaknya tinggal di sebuah pondok pesantren Dyh Bahrul ulum jorong Binje Simpang Mamplam. Ia tinggal di sana, karena belum memiliki rumah.
Pekerjaan Ibunya yang single parent sehari-hari bekerja semberautan di desa tersebut. Kadangkala sebagai tukang jahit, atau bantu-bantu pesantren. Katanya.
Sebagai single parent tentu sangat sulit bagi NH (inisial) untuk menafkahi kebutuhan ketiga anaknya. Ia berterima kasih kepada Potret dan sangat bersyukur setidaknya dengan adanya sepeda yang diberikan Potret melalui direktur CCDE Tabrani Yunis bisa memudahkan Salsa dan juga kakaknya ke sekolah.
“Tidak ada sepeda motor, sepeda pun sudah jauh lebih cukup” Ujarnya.
Siti Aminah, sebagai penghubung juga mengucapkan terimakasih kepada Potret. Melalui program gerakan 1000 sepeda dan kursi roda berbagi kepada masyarakat kurang mampu, fakir miskin dan juga anak yatim seluruh Aceh merupakan sebuah tugas yang mulia dan Semoga mendapatkan pahala disisi Allah SWT.
” sejauh ini kita melihat Aceh menjadi provinsi termiskin di Sumatera. Melihat orang miskin bukanlah di Ibu kota. Melainkan di pelosok-pelosok desa. Di sana ada orang yang tinggal di rumah yang tak layak huni, ada anak yang putus sekolah karena tak cukup biaya. Dan ada keluarga yang tak memiliki rumah hanya tak tahu berharap kepada siapa” Ujarnya
Kedepan Pemerintah harus benar-benar mendata mana orang-orang yang berhak menerima bantuan, siapa yang tidak. Jangan yang miskin, miskin terus yang kaya merasa miskin selalu. Tambahnya.