Takdir Cinta
Penulis: Jonson Effendi
“Maafkan aku, Syita! Begitu lancang membaca buku harianmu. Akhirnya kutahu ternyata kau menaruh hati pada Rudi sahabatku itu.”
Syahrul beranjak ingin pergi meninggalkan Syita. Takut dia kecewa atas sikapnya. Belum sempat pergi, Syita menggapai tangan Syahrul.
“Syahrul! Mungkin ini yang dikatakan takdir. Allah lebih mengetahui yang terbaik, apa yang kita inginkan belum tentu menjadi milik kita. Kau sahabat baikku selalu hadir di saat aku membutuhkan teman bicara. Kau selalu ada di mana saat aku tak ingin sendiri. Kau banyak membantuku. Kau bukan hanya seorang sahabat bahkan lebih dari itu. Aku sudah tahu sejak lama perasaanmu padaku. Kini aku menyadarinya, Rul! Aku takut kehilanganmu untuk kedua kalinya. Aku ingin selalu bersamamu suka maupun duka, maukah kau menjadi kekasihku? Aku siap menjadi pendamping hidupmu. Beri aku kepercayaan menjadi Ibu dari anak-anak kita nanti. Hanya itu harapanku, kumohon padamu mungkin ini yang dikatakan takdir cinta,” bisik Syita ke telinga Syahrul.
Tak terasa air mata Syita jatuh meleleh di pipi saat menyampaikan isi hatinya. Syahrul memeluk Syita sekuat cinta yang dia pendam.
Palembang, 31/08/2020
*Jonson Effendi, Palembang*
Biodata:
Jonson Effendi berdarah Minang lahir di Palembang. Buku kumpulan puisi tunggalnya berjudul: Panggilan Hati 2017, diterbitkan oleh Al-Qalam Media Lestari. Antologi Puisi Ya Allah, Habibah 2022 diterbitkan oleh Egypt van Andalas.
Sudah tergabung lebih dari dua puluh buku kumpulan antologi puisi bersama di antaranya: Antologi puisi Wangian Kembang Konpen 2018 Kelantan Malaysia. Antologi puisi Dwi Bahasa Bolivia – Indonesia. Antologi Puisi Budaya Argentina – Indonesia. Antologi Puisi Budaya Costa Rica – Indonesia 2021.
Email: jonsoneffendiani1991@gmail.com
Facebook: Abinya Umar Aburrahman.