• *WARGA MUHAMMADIYAH LEMBAH SABIL SANTUNI 100 ANAK YATIM*
  • *WARGA MUHAMMADIYAH LEMBAH SABIL SANTUNI 100 ANAK YATIM*
  • Gepeng Yang Diamankan Satpol PPWH Banda Aceh Pakai Sabu Sebelum Beraksi
  • Home 1
    • Air Mata Mata Air
  • Home 2
  • Home 3
  • Home 4
  • Home 5
  • Memilih Pendidikan, Memilih Masa Depan
  • Redaksi
  • Telaga Sastra Cinta “Savitri J”
Sunday, January 29, 2023
No Result
View All Result
No Result
View All Result
No Result
View All Result
Home POTRET Budaya

Sekumpulan Puisi Agus Sanjaya

admin by admin
July 12, 2022
in POTRET Budaya, Puisi, Sastra
0
0
SHARES
0
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Candi di Atas Sawah Padi

Oleh Agus Sanjaya

 

Di atas gunung penanggungan, aku dan putriku bersarang. Setiap hari kami memupuk kesaktian.

Satu pintaku pada Bathara, putriku segera dipinang orang.

 Tinggi pohon lekas berbuah, harapanku telah ada di depan mata. Pemuda gagah datang dengan mimpinya. “izinkan saya menimba ilmu dari panjenengan, Kyai.”

 “tentu saja, tapi kau harus menikahi putriku,” kataku memberi syarat. Dia mau menerima. Pesta pernikahan terlaksana dengan bahagia.

 “bawa dan tanamlah padi ini, jika ada yang butuh. kalian wajib memberinya!” kataku mengikat janji. Sepasang pengantin itu, meninggalkan keremangan gunung. Aku melepasnya dengan tetes haru.

 Sudah lama aku tak melihat putri dan menantu. Aku memutuskan untuk bertamu. tapi pemandangan yang kulihat membuat malu. Keduanya menghantam janji.

 “jika kau ingin beras, kau harus bekerja keras!” kata menantuku angkuh. Aku menyapa dari jauh, tak ada yang mau menjawab. Termasuk putriku sendiri.

 “Walangangin, Jaka Pandelegan. Kalian tak bisa menjawabku, persis sebuah candi.” Setelah kutuk kulempar, sebuah candi besar berdiri di sawah padi.

6 Juni 2022

Berdasarkan cerita rakyat dari daerah Sidoarjo, Jawa Timur.

 

Kolam Itu Seperti Terpanggang

 

Sunan Margi memang seperti surya

yang perlahan mengusir gulita

tetapi saat perjalanan ke barat

dan ingin rehat sejenak

banyak orang yang menolak kehadirannya

 

Mungkin mereka itu mencintai kegelapan

hingga menanam benih-benih benci

untuk menentang kebenaran

 

Saat sang sunan bertanya dengan halus, “permisi, apa saya boleh meminta sedikit air kolam untuk berwudu?”

Tatapan orang-orang tak bersahabat.

“enak saja kau, pergi sana! kami tak ingin melihatmu.”

 

Perkataan tajam bagai belati

sukses menyayat hati

sunan memutuskan pergi

tanpa mengambil air seujung jari

 

Tuhan melaknat kekikiran mereka

perlahan kolam surut,

lalu habis tanpa sisa

tanahnya kering seperti terpanggang bara

 7 Juni 2022

Kolam dalam bahasa setempat disebut ‘Balong’

Berdasarkan cerita rakyat dari daerah Gresik, Jawa Timur.

 

Berakhirnya Kehausan Desa

 

kemarau mencekik daun-daun sampai sekarat

juga membuat Dewi Laras yang tengah bunting

ikut gelisah kehausan

 

dia berusaha menerjang bukit tinggi

saat tak ditemukan air

Dewi Laras turun kembali dengan kerengkelan*

 

di saat yang tepat

perempuan itu bertemu Ki Kumbang Jaya dan Ki Jala Ijo

yang mencari ketenangan dari dalam mulut gua

 

keduanya menusuk perut tanah dengan tongkat yang dimiliki

dengan kuasa Tuhan yang maha baik

air memancar tanpa henti

muncul bulus dan ikan-ikan bergembira

 

saat pancarannya berakhir

tanah desa menjadi basah

tiada lagi yang berdahaga

dan orang-orang mulai berdatangan

 

10 Juni 2022

 

*artinya bersusah payah, lama-lama istilahnya berubah menjadi rengel. cikal bakal nama daerah tersebut

Berdasarkan cerita rakyat dari daerah Tuban, Jawa Timur.

Mendapatkan Hati Kemuning Raja

 Raja memiliki sekuntum kemuning kesayangan

Harumnya bagai taman di kayangan

Tetapi secara tiba-tiba, bunga kehilangan wanginya

Berganti aroma bangkai yang menguat

 

Raja diliputi murung dan bingung

Entah takdir apa yang menimpa bunganya?

Ia lalu menyempurnakan tapa

Untuk meminta jalan terang dari Sang Kuasa

 

Sebuah suara berkata,

“Ambil daun sirna ganda di Gunung Arga Dumadi, maka penyakit bungamu akan terobati!”

 Sayembara besar tercipta

Jika pemenang adalah lelaki, maka berhak mencuri hati

Jika seorang perempuan, maka menjadi saudara

Semua orang berbondong mengikutinya

 

Seorang lelaki berkudis dan miskin datang pada raja

Menyanggupi ikut sayembara

Tentu semua orang meragukan kemampuannya

 

Lelaki berkudis mendaki gunung, menelanjangi hutan

Hingga menemukan gua; tempat daun sirna ganda berehat

Sekaligus kediaman sosok besar yang menyemburkan api

Lelaki berkudis takkan mau melangkah pergi

 

Ia menghunjamkan keris pada perut naga

Darah segar menjadi rintik hujan

Membasahi tubuh lelaki berkudis

Hingga keajaiban tercipta, kulit lelaki itu bersih sempurna

 Pria tampan itu memetik daun sirna ganda

Kembali ke istana dengan bersuka ria

Semua orang memandangnya dengan beribu tanya

Siapa orang asing yang berhasil memenangkan sayembara?

 11 Juni 2022

 

Berdasarkan cerita rakyat dari daerah Ngawi, Jawa Timur.

 

Tentang Penulis

 Agus Sanjayalahir di Jombang, 27 Agustus 2000. Juara 2 Lomba Menulis Cerpen Nasional (Komunitas Sekolah Seru, 2019), Juara 3 Event Menulis Puisi Nasional (Arras Media, 2021), serta Juara 2 Lomba Menulis Puisi Ramadan COMPETER Indonesia. Buku pertamanya berjudul Akar Kuning Nenek, serta keduanya berjudul Lima Sekawan terbit di Guepedia tahun 2020. Saat ini ia tengah sibuk kuliah, menimba ilmu di COMPETER Indonesia dan Kelas Puisi Bekasi (KPB). Karya-karyanya banyak terangkum di antologi bersama, juga di media online seperti: Riau Sastra, Kosana.id, Cerano.id, Sastra Indonesia.org, Nolesa.com, Metamorfosa.co.id, Suku Sastra.com, Dermaga Sastra, Pahatan Sastra, Tirastime, Mbludus, Negeri Kertas.com, Inside Lombok, Suara Krajan.Com, serta Ngewiyak.Com.

 

Contact

Nama lengkap             : Agus Sanjaya

Nomor Telepon/Wa   : 081934787527

Alamat lengkap          : Dusun Mancar Barat, RT 009 RW 003, Desa Mancar, Kecamatan Peterongan,

                                      Kabupaten Jombang, Jawa Timur, 61481

Email                          : agussanjaya270800@gmail.com

Instagram          : @agussanjay27

 

 

Related

Previous Post

Keluarga Besar Guru SMAN 1 Lhokseumawe Selenggarakan Kurban Idul Adha 1443 H

Next Post

Raker MAS Darul’Ulum : Guru Dituntut Lahirkan Program Unggul

admin

admin

Next Post

Raker MAS Darul'Ulum : Guru Dituntut Lahirkan Program Unggul

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended

Konfigurasi Ombak

Konfigurasi Ombak

1 hour ago
Bunda  Siapa Meminta – Minta?

Bunda Siapa Meminta – Minta?

13 hours ago

Trending

Majalah POTRET Gelar Lomba Menulis Essai Se-Aceh

Majalah POTRET Gelar Lomba Menulis Essai Se-Aceh

6 days ago

5 Sepeda untuk Program 1000 Sepeda

5 years ago

Popular

Majalah POTRET Gelar Lomba Menulis Essai Se-Aceh

Majalah POTRET Gelar Lomba Menulis Essai Se-Aceh

6 days ago

Jangan Samakan FGD dengan Seminar

9 months ago
Nasehat Kepemimpinan dari Sang Perdana Menteri

Nasehat Kepemimpinan dari Sang Perdana Menteri

3 weeks ago

5 Sepeda untuk Program 1000 Sepeda

5 years ago
Islam, Demokrasi dan Keadilan sosial: Catatan Atas Pidato Dato’ Seri Anwar Ibrahim

Islam, Demokrasi dan Keadilan sosial: Catatan Atas Pidato Dato’ Seri Anwar Ibrahim

3 weeks ago

Spam Blocked

2,151 spam blocked by Akismet

Follow Us

  • Redaksi
  • Feed

Copyright © 2022, potretonline.com

No Result
View All Result
  • Home
  • Potret Utama
  • Sorotan
  • Bingkai
  • Bingkai Sekolah
  • Frame
  • Tips Kita
  • News
  • Sehati
  • English Article
  • Wisata
  • Blitz
  • Sastra
  • Sketsa
  • Peace Corner
  • Kronis
  • Lensa

Copyright © 2022, potretonline.com

Go to mobile version