Banda Aceh. potretonline.com. 26/07/22. Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) atau sering disebut penyandang disabilitas tidak selalu terbelakang, justru mereka mampu mengukir prestasi baik di tingkat kabupaten, provinsi, nasional bahkan internasional.
Rikal begitu nama panggilan akrabnya yang memiliki nama lengkap M Rikal Qamara (16). Siswa tunarungu ini masih duduk di kelas XI Sekolah Luar Biasa-Tunarungu (SLB-B) Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) Kota Banda Aceh.
Kepala SLB-B YPAC, Henie Ekawati MPd dalam rilisnya yang dikirimkan ke potretonline.com, Selasa (26/7) mengatakan, Rikal asal dari Kecamatan Lhueng Bata Kota Banda Aceh adalah anak yang cerdas dan memiliki prestasi.
“Rikal pernah meraih juara satu tingkat Provinsi lomba mengolah barang bekas dan juara dua lomba membuat Komik strip tingkat Kota Banda Aceh dan siswa yang rajin belajar,” kata Henie.
Dikatakannya, anak pasangan dari Sufina Abubakar dan Dahliani berasal dari keluarga kurang mampu, ayahnya yang mengalami bibir sumbing keseharian bekerja sebagai tukang becak sementara ibunya juga mengalami tunarungu.
“Namun dengan kondisi kedua orang tua Rikal tidaklah membuatnya patah semangat bahkan lebih termotivasi lagi untuk meraih cita-cita,” ujar Henie.
Kini, sebut Kepala SLB-B YPAC, Rikal yang sering menjadi petugas upacara di sekolah tetap percaya diri telah mampu berbicara Bahasa Inggris walaupun memiliki hambatan menyandang tunarungu meski mengeluarkan suara terbata-bata.
“Rikal anak emas yang hebat sudah mampu bercerita dengan menggunakan Bahasa Inggris, dia selalu belajar dengan giat dan gigih,” ujar juara 3 Kepala SLB berdedikasi tingkat nasional ini.
Henie menjelaskan, kemampuan Rikal berbicara Bahasa Inggris tidak terlepas dari guru pembimbingnya, Fitri Suzanna SPd yang mengajarkannya berbagai metode agar ia mampu memahami, mengerti dan mengucapkan.
Lebih lanjut Henie mengutarakan, semua guru yang mengajar di sekolah yang ia pimpin harus memberikan pembelajaran yang menyenangkan, mudah dipahami dan dimengerti oleh siswa.
“Guru yang kreatif dan inovatif akan melahirkan siswa-siswi yang termotivasi untuk menemukan jati dirinya. Anak berkebutuhan khusus bukan jadi penghalang meraih prestasi, sudah dibuktikan oleh Rikal dan siswa lainnya,” imbuhnya.
Penulis : BaihakiYa