• *WARGA MUHAMMADIYAH LEMBAH SABIL SANTUNI 100 ANAK YATIM*
  • *WARGA MUHAMMADIYAH LEMBAH SABIL SANTUNI 100 ANAK YATIM*
  • Gepeng Yang Diamankan Satpol PPWH Banda Aceh Pakai Sabu Sebelum Beraksi
  • Home 1
    • Air Mata Mata Air
  • Home 2
  • Home 3
  • Home 4
  • Home 5
  • Memilih Pendidikan, Memilih Masa Depan
  • Redaksi
  • Telaga Sastra Cinta “Savitri J”
Saturday, September 23, 2023
No Result
View All Result
No Result
View All Result
No Result
View All Result
Home Artikel

KEBEBASAN FINANSIAL

admin by admin
July 28, 2022
in Artikel, Edukasi, Ekonomi, Finansial
0
KEBEBASAN FINANSIAL
0
SHARES
1
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Oleh Satria Dharma

Berdomisili di Surabaya

Artinya kita memiliki uang yang cukup untuk membayar biaya hidup dan membiayai tujuan hidup. Memiliki kebebasan finansial berarti kita mengendalikan keuangan dan pilihan hidup kita. Saya rasa kita semua ingin demikian.

Sejak lulus SMA saya sudah memiliki Kebebasan Finansial. Meski saya masih tinggal bersama orang tua, tapi saya sudah memiliki penghasilan sendiri. Begitu lulus SMA saya lalu  kuliah di IKIP Surabaya program PGSLPYD dan tiap bulan dapat beasiswa yang lumayan jumlahnya untuk seorang lulusan SMA yang tidak pernah punya penghasilan.

Setelah lulus langsung jadi CPNS dan ditempatkan di SMPN Caruban. Dapat gaji dong…!  Saya sudah benar-benar mandiri secara finansial dan lepas dari orang tua sejak usia 20 tahun.

Tentu saja gaji guru CPNS waktu itu sangat kecil dan hanya cukup untuk hidup sangat sederhana. Tapi tetaplah disebut bahwa saya telah memiliki Kebebasan Finansial. Bandingkan dengan anak-anak sekarang yang meski sudah lulus sarjana masih juga belum punya penghasilan sendiri.

Penulis buku “Financial Freedom”, Grant Sabatier menyatakan setidaknya ada 7 tahapan atau level kebebasan finansial. Berikut adalah tujuh tahapan kebebasan finansial tersebut:

Level 1 : Clarity.

Tetapkan keinginan untuk memiliki penghasilan dari mana dan bagaimana mengaturnya nanti. Pokoknya kudu punya tekad dulu.

Level 2 : Kemandirian.

Di level ini, seseorang punya penghasilan yang cukup untuk membiayai kebutuhan hidup tanpa bantuan dari luar, seperti bantuan dari orang tua. Semestinya anak-anak kita yang sudah lulus sarjana berupaya mencapai tahapan ini.  Pada level ini, Sabatier menyebut, kita hidup dari gaji ke gaji atau mengambil pinjaman untuk memenuhi kebutuhan. Saya sudah berada di level ini sejak lulus SMA.

Level 3 : Kelonggaran Finansial

Orang-orang di Level 3 masih memiliki sisa uang setelah membayar biaya hidup. Kita masih bisa nongki-nongki atau healing sesekali kalau mau.

Tingkat 4 : Stabilitas

Di level ini jika kita punya dana darurat yang nilainya setara biaya hidup selama enam bulan. Jadi kalau kita kena PHK maka kita masih bisa bernapas selama enam bulan tanpa bekerja. Jika kita sudah mengamankan dana darurat, kita sudah punya jaring pengaman apabila keadaan tak terduga, seperti ketika pemutusan hubungan kerja (PHK), terjadi.

Level 5 : Fleksibilitas

Orang-orang di Level 5 memiliki dana darurat yang cukup untuk setidaknya membayar biaya hidup selama dua tahun. Tidak bekerja dan tidak punya penghasilan selama dua tahun tapi tetap punya tabungan yang cukup untuk menghidupi diri dan keluarga.

Saya rasa saat ini saya sudah berada di level ini.

Level 6 : Kemandirian Finansial

Orang-orang yang telah mencapai kemandirian finansial dapat hidup hanya dari pendapatan yang dihasilkan dari investasi mereka. Investasi tersebut bisa berupa hasil sewa properti atau portofolio investasi yang menghasilkan bunga. Jika Anda punya saham yang bisa menghasilkan sebesar kebutuhan finansial setiap bulan, maka Anda sudah di level ini.

Level 7: Kekayaan Berlimpah

“Level 7 adalah kekayaan yang melimpah, mereka punya uang yang jumlahnya lebih banyak daripada yang mereka butuhkan. Kita tidak perlu khawatir tentang uang,” kata Sabatier menerangkan level ini.

Saya yakin jika kita semua benar-benar memikirkan bagaimana kita bisa memiliki Kebebasan Finansial sejak muda, maka kita akan menemukan caranya meski mungkin kita tidak akan bisa mencapai level 6 atau 7. Tapi siapa tahu nasib kita mujur dan bisa mencapai langit ke tujuh, eh! level 7 ini.

Madigondo, 27 Juli 2022

Satria Dharma

Related

Previous Post

Ini Hari Miladmu Buah Cinta

Next Post

Senandung Burung

admin

admin

Next Post
Senandung Burung

Senandung Burung

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended

Murid SDIT Muhammadiyah Manggeng Mengadakan Kunjungan Sosial Ke Rumah Duafa

Murid SDIT Muhammadiyah Manggeng Mengadakan Kunjungan Sosial Ke Rumah Duafa

2 days ago
DPMG Aceh Selatan Sosialisasi Optimalisasi SAKIP Melalui Monitoring dan Evaluasi Digital

DPMG Aceh Selatan Sosialisasi Optimalisasi SAKIP Melalui Monitoring dan Evaluasi Digital

2 days ago

Trending

Jangan Samakan FGD dengan Seminar

1 year ago
Sejarah Penghancuran Huruf Arab Melayu/Jawi dan Jawoe Oleh Penjajah Eropa

Sejarah Penghancuran Huruf Arab Melayu/Jawi dan Jawoe Oleh Penjajah Eropa

6 months ago

Popular

Nasib Perempuan di Lokasi Tambang Blang Nisam

Nasib Perempuan di Lokasi Tambang Blang Nisam

4 weeks ago

Jangan Samakan FGD dengan Seminar

1 year ago
SEPEDA BARU HARAPANKU

SEPEDA BARU HARAPANKU

6 months ago
BUKU ITU AKU SIMPAN

Puisi-Puisi Mengenang Tsunami Aceh

9 months ago
Sejarah Penghancuran Huruf Arab Melayu/Jawi dan Jawoe Oleh Penjajah Eropa

Sejarah Penghancuran Huruf Arab Melayu/Jawi dan Jawoe Oleh Penjajah Eropa

6 months ago

Spam Blocked

22,460 spam blocked by Akismet

Follow Us

  • Redaksi
  • Feed

Copyright © 2022, potretonline.com

No Result
View All Result
  • Home
  • Potret Utama
  • Sorotan
  • Bingkai
  • Bingkai Sekolah
  • Frame
  • Tips Kita
  • News
  • Sehati
  • English Article
  • Wisata
  • Blitz
  • Sastra
  • Sketsa
  • Peace Corner
  • Kronis
  • Lensa

Copyright © 2022, potretonline.com

Go to mobile version