Oleh : Muslailati
Sebab karena apa muncul pertikaian
Sebab karena apa muncul perselisihan
Sebab karena apa muncul peperangan
Sebab karena apa hilangnya kedamaian…
Hhhhhhhhhhh
Sesaat hela nafas jengahku berlabuh pada debur ombak ini
Dan debur ombak yang bersuara gemuruh
Tiba tiba seperti sunyi dan lengang
Gelap pekat meresahkan
Mewakili kegelisahanku kah?
Hhmmm, debur ombak yang tiba tiba seperti sunyi dan lengang ini adalah jiwaku
Yang resahkan angkara bertahta pada sebuah hati
Hati yang seharusnya adalah gumpalan suci tanpa noktah hitam
Muara segala rasa
Seketika tunduk pasrah
Lunglai dalam kemelut.jiwa…
Ada kedengkian
Ada iri
Ada hasut
Ada kebencian
Ada kemarahan
Ada kemunafikan
Ada dendam
Ada keinginan
Ada pengkhianatan
Ada Keegoisan
Ada kejahatan
Ada cela
Sebab karena apa muncul pertikaian
Sebab karena apa muncul perselisihan
Sebab karena apa muncul peperangan
Sebab karena apa hilangnya kedamaian?
Kini debur ombak ini bersuara
Kini debur ombak ini riakkan resah
Bergumul silih berganti hilangkan sunyi
Suarakan keresahannya padaku
“Angkara kenapa bertahta pada hati manusia “
“Angkara kenapa mampu bertahta pada hati manusia “
“Angkara , seakan singgasana yang merajai jiwa manusia “
Jangan jengah!
Jangan pasrah!
Jangan bungkam!
Aku akan ajarkan bagaimana menjadi kuat dan menang
Melawan keangkaraan!
Deburku dan jiwa damaimu
Mari berpadu…
Enyahkan angkara
Padaku
Pada dia
Pada kita
Seperti keberanian debur ombak
Yang menjadi riak tanpa lengang lagi
Hapuskan angkaraaaa!
Enyahkan angkaraaa!
Tanpa sisa
Dan kita
Adalah
Kedamaian
(Meureudu, Pidie Jaya Aceh)