Oleh : Dimas Putra Hadi Santosa
Mahasiswa Semester 4 Bahasa Inggris, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan ( FKIP) USK
Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Syiah Kuala (BEM USK) merupakan lembaga kemahasiswaan yang pada orientasinya bertanggungjawab untuk mengeksekusi segala kepentingan mahasiswa melalui program kerjanya. Sebagai lembaga kemahasiswaan, maka program kerja dari BEM USK periode 2022 haruslah merepresentasikan urgensi yang dibutuhkan mahasiswa USK pada saat ini.
Pada Kamis, 23 Juni 2022, Dewan Perwakilan Mahasiswa USK sebagai lembaga yang menjadi check and balance dari BEM USK yang diprakarsai oleh Komisi B (Komisi Pengawasan) melaksanakan Sidang Pengesahan Program Kerja BEM USK periode 2022. Sidang berlangsung di Sekretariat Komisi Pemilihan Raya USK dengan dipimpin oleh Ketua DPM USK periode 2022, Muhammad Hafidhi. Sidang tersebut awalnya diagendakan untuk dimulai pada pukul 09.00 WIB hingga pukul 12.00 WIB, namun berlangsung dari pukul 11.00 hingga sekitar pukul 18.30 WIB. Konsekwensinya, sidang ini berlangsung begitu lama, salah satunya dikarenakan perbedaan pandangan antara anggota DPM USK yang berhadir dengan juru bicara BEM USK, Muhammad Rufiandhy.
Penyebabnya merupakan salah satu program kerja dari Kementrian Pemuda, Seni, dan Olahraga (KEMENPORA) yaitu Gas Track. Berdasarkan apa yang dipaparkan oleh Menteri PORA, Thonce Majefat, “Gas Track merupakan sebuah ajang balapan yang menggunakan track tanah, dengan lintasan khusus biasanya di perbukitan atau medan berlumpur dengan belokan tajam dan gundukan tanah, sehingga membuat pembalap harus jumping. Standar yang dipertandingkan nanti regional Sumatera untuk umum“. Tujuan Program Kerja Gas Track menurut BEM USK adalah sebagai berikut:
Pertama, menemukan bibit baru untuk pecinta olahraga ini. Ke dua, memperkenalkan olahraga ini di lingkup USK maupun masyarakat. Ke tiga, memberikan pengalaman positif tentang olahraga ini yang dianggap berbahaya. Ke empat, memberikan daya minat dan daya ketarikan pada lingkup masyarakat.
Definisi program dan tujuan tersebut dipaparkan seperti yang tertera pada Matriks Program Kerja BEM USK periode 2022. BEM USK periode 2022 menilai Gas Track sebagai sebuah terobosan baru yang memiliki daya tarik lebih, namun hal tersebut memunculkan banyak pertanyaan dari pihak House of Representative dalam hal ini DPM USK. Pasalnya program kerja yang dicanangkan dengan anggaran 500 Juta ini merupakan salah satu dari dua acara unggulan KEMENPORA.
Mengingat Motor Trail belum memiliki UKM sendiri di USK, ada baiknya program kerja unggulan KEMENPORA lebih berorientasi pada cabang olahraga yang telah memiliki UKM di USK. Mengadaptasi cabang olahraga yang telah memiliki UKM sendiri berpotensi lebih besar untuk memperkenalkan wajah USK, dikarenakan USK sendiri mendukung cabang olahraga tersebut dengan memfasilitasinya ked alam bentuk UKM. Maksudnya sebagai program kerja yang dikategorikan unggulan dengan pencanangan anggaran 500 Juta, seharusnya BEM USK mengadaptasi cabang olahraga yang lebih familiar, namun mengapa harus mengadaptasi olahraga Motor Trail. Ada apa dengan Motor Trail?
Pada tahun 2022, tim Petanque USK meraih juara II tingkat nasional dalam rangka Dies Natalis Universitas Negeri Jakarta ke 58. Kejuaraan ini dimulai sejak 25 Mei – 16 Juni 2022. USK meraih juara umum ke II setelah berhasil mengumpulkan 2 emas, dan 1 perak. BEM USK bisa saja mengadaptasi kejuaraan Petanque menimbang potensi tersebut dengan USK sebagai tuan rumah atau mengadaptasi olahraga Sepak Bola yang merupakan cabang olahraga yang banyak digemari kawula muda.
Memperkenalkan ide baru bukannya tidak boleh, DPM memberikan masukan agar Gas Track diadopsi ke dalam program kerja “USK Games“ yang juga merupakan program kerja unggulan. Masukan lainnya yaitu dengan mengadaptasi cabang olahraga atau cabang kesenian lain yang tentunya nama program kerja tersebut akan disesuaikan kembali.
Apabila masukan tersebut tidak diindahkan, Ketua Komisi Legislasi DPM USK, Dimas Putra Hadi Santosa, menolak dengan tegas Gas Track ini sebagai program kerja independen. USK Games yang mengadaptasi banyak cabang olahraga justru mencanangkan anggaran lebih rendah dari Gas Track yaitu 70 Juta. Kendati demikian, pada saat sidang pengesahan Juru Bicara BEM USK lebih menekankan agar Gas Track tetap menjadi program kerja independen dan tidak diadopsi ke dalam USK Games.
Perbedaan pandangan terhadap program kerja KEMENPORA mengenai Gas Track memakan waktu paling banyak dibandingkan dengan program kerja lainnya. Adapun kementerian yang program kerjanya telah disahkan meliputi Kementerian PSDM, Kementrian Agama, Kementerian Perlindungan dan Pemberdayaan Perempuan, Kementerian Kesehatan dan Lingkungan dan Kementerian Ekonomi Kreatif.
Setelah melewati perdebatan yang sengit, sidang pengesahan ini ditangguhkan hingga waktu yang disepakati oleh kedua belah pihak dengan pertimbangan mayoritas program kerja diagendakan setelah Agustus menyusul kepulangan mahasiswa yang mengikuti KKN di Bener Meriah.
Sampai skorsing sidang dicabut, diharapkan agar BEM USK mempertimbangkan matang-matang keputusannya terhadap Gas Track dan program kerja lainnya yang belum disahkan. Dalam rentang waktu hingga skorsing dicabut, BEM USK seharusnya memanfaatkan waktu ini untuk menilai kembali urgensi, mengamati kembali lingkungan sekitar, dan mengambil langkah antisipasi dengan mengajukan program kerja yang lebih rasional setelah skorsing sidang dicabut.
Menurut Dimas, mengadopsi Gas Track kedalam USK Games seharusnya dinilai lebih rasional apabila output yang ingin dicapai adalah mempromosikan USK karena dengan mengadopsi Gas Track ke dalam USK Games seharusnya justru mampu memeriahkan USK Games dan tetap mempromosikan cabang olahraga Motor Trail tanpa perlu memberikannya sorotan yang berlebihan.
Terlepas dari pada Gas Track, sebahagian besar program kerja USK mendapat dukungan dari DPM dengan beberapa masukan seperti program kerja One Mangrove One Hope, dengan catatan dalam pelaksanaannya Kementerian Kesehatan dan lingkungan harus menjalin kerjasama dengan instansi yang relevan untuk mengkompres anggaran sekaligus menjalin kerja sama.