TAPAKTUAN – Potretonline.com, 14/06/22. Majelis Adat Aceh (MAA) se-Kluet Raya menyepakati motif Senuwan Keluwat (Tumbuhan Kluet) untuk pakaian dan suvenir digunakan pada kegiatan adat istiadat dan lainnya khususnya di Kawasan. Kluet
Camat Kluet Timur, Agusmawi Mustafa SE, kepada media, Selasa (14/06/2022) menjelaskan, Wilayah Kluet yang berada di Kabupaten Aceh Selatan memiliki lima kecamatan yaitu, Kecamatan Kluet Utara, Kluet Selatan, Kluet Timur, Kluet Tengah dan Kecematan Pasieraja.
“Kluet selain memiliki historis yang sangat komplek juga memiliki tiga bahasa daerah masing-masing, Bahasa Aceh, Kluet dan Aneuk Jamee dengan adat-istiadat yang berbeda pula,” kata Agusmawi.
Dikatakannya, untuk menyatukan lima kecamatan ini timbullah sebuah gagasan untuk menciptakan souvenir berasal dari tumbuh-tumbuhan yang ada di lima kecamatan tersebut.
Lebih lanjut dijelaskannya, pada tanggal 30 Mei 2022 dilakukan diskusi awal dengan perangkat Ketua MAA Kecamatan Kluet Timur. Kemudian pada tanggal 02 Juni 2022 dilaksanakan musyawarah besar di Aula Kantor Camat Kluet Timur.
“Dalam musyawarah besar itu dihadiri masing-masing para Ketua MAA dan tokok adat se-Kluet Raya. Kemudian para keuchik dan ketua peut se-Kluet Timur yang dipimpin oleh Camat Kluet Timur,” ucapnya.
Hasil dari pertemuan dan diskusi tersebut merekomendasikan untuk menciptakan suvenir berupa peci, kain sarung, sall, rumah adat dan lain-lain yang mengangkat ciri khas dari Wilayah Kluet.
“Senuwan Keluwat menjadi motif dari masing-masing disepakati, Daun Maman (Kluet Utara), Buah Nipah (Kluet Selatan), Daun Nilam (Kluet Timur), Asam Patikala (Kluet Tengah) dan Buah Pala (Pasieraja) menjadi corak dalam suvenir tersebut,” ujarnya.
Camat Agusmawi menyampaikan, pada peringatan HUT ke-20 tahun 2022 hari jadi Kecamatan Kluet Timur diselenggarakan di Gampong Paya Dapur, Bupati Aceh Selatan, Tgk Amran, secara resmi meulanching motif Senuwan Kluet yang disaksikan semua undangan dan masyarakat yang hadir.
Lebih lanjut Camat Kluet Timur menjelaskan, semua ini berdasarkan aspirasi dan harapan seluruh unsur masyarakat untuk terus melestarikan adat dan budaya Kluet.
“Harapan kita semoga usaha dan upaya yang kita lakukan secara bersama se-Kluet Raya bisa menjadi gerakan bersama dari semua pihak mulai dari gampong, kemukiman dan kecamatan dengan melibatkan seluruh unsur masyarakat,” ujarnya.
Ditambahkannya, karena motif ini adalah milik bersama, tentu saja kita menjadikan prioritas penggunaannya pada pakaian untuk acara adat dan seragam di sekolah dan perkantoran.
“Kita yakin dengan dukungan 81 gampong yang ada di Wilayah Kluet Raya, maka untuk mensosialisasikan kepada masyarakat akan lebih maksimal setelah terlaksananya rapat koordinasi yang dilaksakan nantinya,” ujarnya.
Dengan semangat, Agusmawi menuturkan, kita akan duduk bersama dengan seluruh camat, pengurus MAA, imum mukim, keuchik dan tuha peuet se-Kluet Raya untuk membicarakan program lanjutan setelah peresmian motif senuwan ini.
Katanya, kita berharap hasil usaha pendapatan yang diperoleh dari penjualan produk ini dapat menjadi pemasukan bagi Lembaga MAA Kecamatan, tentunya berguna memudahkan dalam membuat progam bagi pengembangan dan pelestarian adat dan budaya kita di Kluet Raya ini.
“Untuk saat ini produk suvenir senuwan bekerjasama dengan Ade Rawi Bordir yang beralamat di Jalan Tapaktuan-Medan, Gampong Ujung Padang Rasian, Kecamatan Pasieraja. Namun nanti kita berdayakan kelompok pengrajin dengan bekerjasama dengan berbagai pihak,” tutup Agusmawi.
Sementara Ketua MAA Kecamatan Kluet Timur yang juga ketua panitia HUT Kecamatan Kluet Timur, Yusnir Hasan, S.Pd mengungkapkan, dengan ditetapkannya motif senuwan ini kita berharap Kluet semakin kuat dalam menjalin persatuan dan kesatuan.
“Saling menguatkan hubungan silaturrahmi dalam penguatan adat-istiadat, sehingga Kluet menjadi sebuah suku yang punya jati diri,” pungkas Yusnir.
Kontributor : Yusnadiwan