Padang, Potretonline.com, 26/06/22. Badan Penghubung Pemerintah Propinsi Se Indonesia (FORKAPPSI) baru saja melaksanakan kegiatan Rapat Kerja Nasional, sesuai amanah organisasi,AD/ART.
Rapat Kerja yang dilaksanakan di Kota Padang, Propinsi Sumatera Barat, berlangsung dari tanggal 22-24 Juni 2022, membahas tentang rencana kerja organisasi dan pengukuhan pengurus FORKAPPSI masa bhakti 2022- 2025, oleh Gubernur Pemerintah Propinsi Sumatera Barat yang di wakili oleh wakil Gubernur, Audy Joinaldy,
Selaku pejabat pembina organisasi FORKAPPSI.
Sejak dibentuk, FORKAPPSI, sebagai organisasi yang lahir pada 14 Agustus 2017, telah melakukan kegiatan yang berhubungan dengan tugas pokok dan fungsinya sebagai wadah berhimpun seluruh badan penghubung dan menjadi pengikat bagi Aparatur Negara yang sedang bertugas di ibukota negara, Jakarta. Untuk menjalankan kontrol kerja dan kegiatannya dilakukan rapat kerja atau rapat koordinasi Nasional secara bergiliran di Propinsi yang berbeda sesuai kesiapan Badan Penghubung Pemerintah Propinsi sebagai tuan rumah penyelenggara acara.
Kegiatan rakernas FORKAPPSI, diiringi dengan wisata budaya dilaksanakan dengan sukses oleh Badan Penghubung Pemerintah Papua Barat di Kota Sorong dan Raja Ampat tahun 2018, selanjutnya Badan Penghubung Pemerintah Propinsi Nusa Tenggara Timur juga mengundang semua Anggota dan pengurus FORKAPPSI untuk mengikuti rakernas di Kota Kupang dilanjutkan wisata budaya ke Labuan Bajo, di tahun 2021.
Badan Penghubung Pemerintah Propinsi Sulawesi Tengah juga berinisiatif melaksanakan acara Rapat koordanasi(Rakor) dengan lokasi acara di Propinsi Bali, tanggal 30 Maret tahun 2022.
Sesuai kesepakatan rakor, maka rakernas FORKAPPSI tahun 2022 di laksanakan di Kota Padang, Sumatera Barat, sebagai tuan rumah acara.
Delegasi raker diikuti oleh 23 Badan Penghubung Pemerintah Propinsi se Indonesia dari 33 Propinsi yang memiliki Badan Penghubung sebagai perwakilan pemerintah propinsi, di ibukota negara, yang dulu beribukota Jakarta.
Propinsi DKI JAKARTA. tidak memiliki Badan Penghubung, karena semua fungsi perwakilannya langsung melekat di pemerintah propinsi.
Pemerintah Propinsi Sumatera Barat pada tahun 2022 ini telah memberikan fasilitas untuk Raker dan kunjungan wisata kepada 53 peserta, guna menikmati promosi seni budaya dari masyarakat Minang di 5(lima) Kabupaten/Kota, seperti Kota Padang, Kota Bukit Tinggi, Kabupaten Pesisir Selatan, Kota Padang Panjang dan Kabupaten Tanah Datar. Kesemua daerah wisata budaya ini di kunjungi dengan menggunakan Bis, melalui jalur darat yang memiliki panorama indah dan asri.
Dinas Pariwisata Propinsi Sumatera Barat, serta Badan Penghubung Pemerintah Propinsi Sumatera Barat di Jakarta, bersinergi dan padu dalam menjamu delagasi FORKAPPSI.
Ada kunjungan ke kawasan wisata alam Mandeh di Kabupaten Pesisir Selatan yang dikenal dengan puncak Jokowi.
Indahnya hijau alam dipadu putihnya air terjun lembah Anai yang aduhai, juga lezatnya sajian kulIner sate dan kerupuk jengek khas Padang Panjang.
Kokohnya Jam Gadang, ikon dan legenda kota Bukit Tinggi, kota yang penuh makna bagi Indonesia dalam sejarah perjuangan mempertahankan kemerdekaannya.
Di Kabupaten Tanah Datar, kita dapat saksikan megahnya istana Pagaruyung yang dipenuhi oleh para wisatawan mancanegara, dan keramahan masyarakat yang menjaga citra budaya nusantara.
Adapula atraksi seni tari piring di atas pecahan beling oleh gadis gadis muda para penari tari tradisional, yang di tampilkan saat delegasi di jamu makan malam oleh Gubernur Sumatera Barat di istana Gubernur.
Ketika di tanya, pada seorang penari, selepas pentas, ” Kami fokus, ikhlas dan menyerahkan diri pada Allah SWT, agar tugas menari ini, sukses, jawab Ida “, bahagia.
Tepukan tangan membahana dari para tamu yang hadir, menyaksikan tarian atraktif dengan iringan gendang cepat dan aksi tari yang lincah sesuai tabuhan.
Pantaslah mendapatkan 2 jempol di dada untuk para belia yang terus melestarikan seni budaya bangsa.
Ada pula sajIan makan “BAJAMBA”.
Bajamba adalah suatu tradisi masyarakat Minang dalam kegiatan makan bersama yang dilakukan secara bersama dengan duduk melingkar di lantai beralas tikar dalam kelompok yang berjumlah 4- 7 orang.di dalam suatu tempat atau ruang besar. Makanannya dihidangkan dalam sebuah dulang atau talam besar berhias penutup kain berkasab emas, yang sudah
terisi dengan menu pembuka, menu utama dan menu penutup seperti rendang, gulai ayam, sayur daun ubi dan jengkol serta ikan balado.
Makan ala BAJAMBA juga mewajibkan para perempuan untuk duduk bersimpuh (Basimpuh) dan bagi lelaki, diwajibkan duduk bersila (Baselo)
Uda “Wan” Guide yang mendampingi perjalanan wisata kami, secara terus-menerus mengingatkan kami para tamu untuk mengikuti arahan tata cara makan BAJAMBA, yang sarat makna penyetaraan status sosial dengan penuh adab dan etika, seperti wajib makan dengan tangan kanan sesuap demi sesuap, tidak mengambil lauk makanan yang menjauhi jangkauan tangan, serta hindari makan yang menimbulkan bunyi berdecap yang tak santun atau suara di mulut saat makan bersama.
Diawali dengan doa bersama dan saling berbalas pantun, dan setelah dipersilakan makan, barulah makan bersama di mulai, didahului oleh orang yang lebih di hormati atau di tuakan dalam kelompok.
.
Luar biasa
Pepatah bijak mengatakan “Jauh berjalan banyak dilihat”
Banggalah dengan kekayaan budaya Nusantara..