Pagi yang cerah di hari Selasa, tepatnya pukul 10.00 pagi, membuat hati siswa -siswi SDIT MUHAMMADIYAH MANGGENG bersemangat untuk berangkat menunaikan sebuah program rutin sekolah ini yaitu SDIT PEDULI. Kali ini tiba giliran siswa kelas 2 Umar bin Khatab berkunjung ke rumah ibu Melisa Saltifa yang beralamat di desa Padang, kecamatan Manggeng, kabupaten Aceh Barat Daya
Ibu Melisa Saltifa yang kerap dipanggil dengan kak Icha adalah seorang janda muda ditinggal oleh suaminya 8 bulan lalu. Ditinggal oleh suaminya disebabkan suaminya meninggal dunia. Ia berumur 29 tahun dan memiliki 2 orang anak. 1 anak laki laki yang akan melanjutkan Sekolah Dasar dan 1 lagi perempuan yang bersekolah di kelas 3 sekolah SD 11 Manggeng. Keseharian kak icha bekerja menjahit kasab dengan orang kampung. Dan sesekali mengambil upah mencuci di rumah orang.
Ibu Melisa atau kak icha dulunya bertempat tinggal di Sinabang. Dikarenakan suaminya asli orang Sinabang, setelah kejadian suaminya meninggal dia balik ke kampung halamannya dan tinggal bersama ibunya, yang bernama Ibu Nurmala Lisdar( 51) .
Sekilas kak icha menceritakan tentang kejadian suaminya meninggal dunia. Beliau menceritakan sambil menahan air matanya yang akan jatuh, bahwasanya, “kejadian itu terjadi pada hari jumat. Mendiang suami kakak berpamitan kepada kakak untuk pergi mencari ikan ke laut. Dengan membawa jaring penangkap ikan, tas, rokok sebungkus dan sebotol air minum, air putih. Tidak seperti biasanya, mendiang sang suami tidak pernah keluar rumah ketika hari Jumat. Entah mengapa pada hari itu dia ngotot untuk keluar, kakak sempat menahannya , tapi dia tetap ingin keluar. Ya sudah kakak lepasin, dia pergi dengan perjanjian dia balik ketika orang mengaji di masjid. Lalu dia pun mengiyakan. Beberapa jam kemudian , kakak dapat kabar kalau suami kakak meninggal. Kakak langsung pergi ke laut dengan menggendong anak kakak yang kecil , setelah sampai. Kakak lihat ternyata suami kakak sudah meninggal dunia dalam keadaan tidak berbaju, Dan tidak bercelana panjang. Hanya mengenakan celana dalam saja. Di situ pun kakak sontak terkejut melihat kejadian itu. Padahal suami kakak pergi ke laut dengan mengenakan baju kaos putih dan celana panjang jins. Tapi ini tidak memakai apa apa, hanya celana dalam saja. Dan keadaan suami kakak luka di bagian pelipis nya dan telinga.
Meninggalnya suami kakak sangat aneh. Karena baju, celana jins panjang, serta jaring untuk menangkap ikan itu tidak ada dit empat. Seperti ada pembunuhan berencana di sini. Tapi pihak keluarga kakak masih menyelidiki. Bahkan sudah divisum, namun hasilnya belum akurat sampai sekarang. Kakak berharap ini segera terungkap, Karna kakak masih tidak tenang dengan kejadian suami kakak ini. ” ungkap kak icha sambil berkaca kaca menahan air matanya yang hendak jatuh.
Mendengar cerita dari kak Icha, sungguh sangat sedih, tak luput juga air mata dari ustadzah yang ikut berkunjung.
Ustadzah Faiza yang ikut hadir juga sedikit memberi cerahan, bahwa setiap yang bernyawa pasti akan mati. Kita tidak tahu takdir Allah bahkan 1 menit ke depan pun kita tidak tahu takdir Allah itu apa. Kita hanya bisa berdoa , agar kita selalu dalam lindungan Allah, ustadzah Faiza juga mengatakan agar kejadiannya cepat terungkap atas izin Allah. Dan semoga Allah memberi kelapangan kepada keluarga yang ditinggal. Dan Keluarga selalu dalam lindungan Allah. Aamin Allahumma Aamiin.