Puisi Zulkifli Abdy
Berdomisili di Banda Aceh
Bosan sudah aku pada sunyi,
yang membawa aku ke lorong-
lorong yang serasa mati
Jenuh aku mendengar bunyi,
yang tak lagi hirau akan
jeritan hati nurani
Hidup dalam toleransi yang
penuh basa-basi, dan diantara
sesama saling membenci
Tetapi satu yang pasti, aku tak
akan pernah benci pada negeri
Yang memiliki segalanya untuk
menjadi bangsa yang mampu
berdiri di atas kaki sendiri
Di zaman yang terasa semakin
edan ini
Hanya bisikan hati nurani yang
patut kita dengar
Karena hati nurani tak akan
pernah berdusta, apalagi
berkhianat pada ibu pertiwi
Lihatlah di simpang jalan ini
Orang diam bagaikan mati suri
Orang berteriak tak lagi berarti
Yang dijilat merasa terhormat
Yang menjilat merasa nikmat
Burung-burung beo terus saja
bernyanyi
Sementara yang membeo pun
tak jua mau berhenti
Berdusta pada hati nuraninya
sendiri, demi memenuhi hasrat
duniawi
Kita kini hidup di zaman yang
penuh misteri
Kebenaran seakan bersembunyi
Kebatilan telah pula menjadi bukti,
bahwa kita memang telah jauh
Dan semakin jauh meninggalkan
hakikat dan jatidiri
Sehingga terhanyut dan terlena
dalam buaian dunia
Abai dan lupa akan cita-cita mulia
sebuah bangsa
Dimana rakyat nyaman sejahtera,
berkeadilan dan bermartabat
Kalau orang baik tidak mau peduli,
niscaya orang jahatlah yang akan
memimpin dan menguasai negeri.
(Z.A, Banda Aceh, 21 April 2022)