Karya Bussairi Nyak Diwa
kemanakah irama alunan jingki
malam-malam akhir ramadhan
gadis-gadis tanggung berdendang memainkan kaki
di bawah remang cahaya bulan
lewat lesung beras pun jadi penganan
ibu-ibu memainkan tangan
menari-nari diantara senandung
suling dari kejauhan
mengisiratakan beras di dalam lesung
begitulah,
sebelum bulan pamit pesta pun usai
tinggal lagi mengolah juadah
menjadi sapik, boi, bulu, atau kekarah
untuk tamu di hari berkah
kemanakah suara gemuruh
beralun-alun dan bersahutan
menembus gunung dan lembah
lalu bocah-bocah bersorak ria
sebab meriam bambu itu jadi pertanda
besok atau lusa hariraya bakal tiba
oo, kenangan masa kecil itu
mengais-ngais ingatan
melompat-lompat mengerat usia
di mana kini semua telah sirna
dipupus teknologi dan digilas masa.
Kotafajar, 20 April 2022
Catatan:
1. Jingki atau jengki = alat
penumbuk padi atau penumbuk
beras menjadi tepung.
Digerakan dengan kaki, biasanya
oleh gadis-gadis yang mulai
dewasa.
2. Juadah = beragam kue kering
yang terbuat dari tepung untuk
persiapa lebaran.
3. Meriam bambu = sejenis meriam
yang dibuat dari bambu betung
yang telah tua dan besar. Ber-
ukuran kl 2,5 meter, dilubangi di
dalamnya lalu diisi minyak tanah
dan dibakar, sehingga waktu
disulut dengan api menimbulkan
suara yang menggelegar.
Editor : Hamdani Mulya